Pendekatan

4.5K 330 10
                                    

Rony : Assalamu'alaikum
Mentari : wa'alaikumussalam. Maaf ini siapa ?
Rony : Rony, kakaknya Jingga. Lagi sibuk dok ?
Mentari : Mas rony bisa kirim nomor rekeningnya

Rony berdecak membaca pesan dari Mentari "ditanya apa di jawabnya apa" dia ngomel sendiri

Rony : lagi sibuk dok ?
Mentari : rekening nya mas ?
Rony : 161-.........
Mentari : di tunggu sebentar ya mas
Rony : santai aja dok, kapan-kapan sempatnya saja. Lagi apa dok ?
Mentari : (send image) terimakasih mas Rony. Saya transfer dari rekening kakak saya ya
Rony : buru-buru banget dok, padahal ganti besok atau lusa juga bisa kok
Mentari : terimakasih mas Rony
Rony : you're welcome. Sibuk ga dok ?
Mentari : (read)

Rony yang sedang rebahan di kamarnya di buat uring-uringan, chat yang dia kirim sedari tadi tidak juga si balas, berkali kali dia mengecek handphone nya untuk membuka whatsapp mentari, wanita itu terlihat sedang online tapi pesannya tak kunjung di balas.
"Kayaknya dia emang sengaja ga bales pesan gue deh" Rony berkata pada dirinya sendiri. Sebenarnya dia ingin sekali mengirimkan pesan lagi, tapi dia gengsi. Hingga dia menemukan suatu cara yang memungkinkan pesannya bisa dibalas oleh mentari.

Rony : Dok mau tanya dong, saya sedang batuk, obat batuk yang bagus apa ya ?

15 menit dia menunggu tp pesannya masing centang dua berwarna abu-abu, bolak balik dia mengecek apakah centang abu-abu tersebut berubah menjadi biru atau masih abu-abu.

30 menit kemudian masih saja abu-abu

1 jam kemudian masih abu-abu

Hingga dia tertidur dengan rasa kesalnya
_______________________________________

Adzan subuh membangunkan Rony dari tidurnya, dia segera meraih handphone yang dia letakkan di sampingnya. Senyum terbit dari bibirnya saat membaca notifikasi whatsapp.

Mentari : Batuknya berdahak atau tidak ?
Terlihat pesan tersebut dikirim pukul 4 pagi. Ia tersenyum membacanya

"Rajin amat ni orang bangun pagi" Rony bicara pada dirinya sendiri. Dia segera bagun dan melaksanakan sholat subuh

Rony : iya berdahak dok
Mentari : sudah berapa hari batuknya ?
Rony : sekitar satu mingguan dok, saya tidak ingat hari tepatnya karna tidak terlalu memperhatikan, tapi akhir-akhir ini jadi mengganggu sekali
Mentari : (picture) ini saya tuliskan resep obat batuknya ya mas, nanti bisa di beli di apotek. Selain obat dibantu dengan minum air hangat, jangan makan yang berminyak-minyak dulu dan kurangi rokok, kalau bisa jangan merokok dulu itu lebih baik.
Rony : Terimakasih dok
Mentari : sama-sama mas Rony

Senyuman Rony tidak pernah hilang saat dia membaca chat tersebut. Chat yang sebatas konsultasi obat batuk saja padahal, tapi itu sebuah langkah awal yang bagus untuk mencoba akrab dengan Mentari.
________________________________________

Rony keluar dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan, disana sudah ada adik, ayah dan bundanya.

"Sumringah amat muka lo bang?"

Tanpa menjawab ucapan Jingga rony memperlihatkan list chat whatsapp nya pada adiknya. Jingga kaget melihat chat teratas dengan nama dr. Mentari Salsablila Arini dengan isi chat "sama-sama mas Rony" yang dikirim 15 menit yang lalu.

"Udah lancar aja chat lo sama bu salsa bang"

"Bu salsa siapa dek ?" Tanya bunda mereka

"Dosennya adek bun, itu lo dokter yang nanganin Farel di IGD kemarin"

"Kamu beneran suka sama dia bang ?"

"Abang ga tau bun, cuma seneng lihat aja"

"Bunda juga seneng kok lihat anak itu, sopan, cantik"

"Bu salsa juga baik banget bun, bunda inget ngga waktu adek ga masuk kuliah 2 minggu pas sakit ? Itu kalau bukan karna bu salsa yang bantuin adek mungkin adek harus ngulang mata kuliah itu di semester selanjutnya"

"Bunda sama ayah setuju kok kalau abang mau serius sama dokter itu, ya kan yah?"

"Iya asal jangan main-main sama anak orang"

Rony tersenyum, hatinya terasa penuh sekali pagi ini, mendapat chat dari Mentari dan mendapat dukungan untuk dekat dengan wanita yang dikaguminya itu.

Seperti Seharusnya Where stories live. Discover now