"Itu sangat lucu Sayang tapi sedikit buram"

"Kau benar mas.... Ahh aku lupa mengelap nya hahah" Risa

Johan hanya geleng geleng kepala melihat tingkah istrinya.
.
.
.

"HUAAAAAAAA A-ayah huaaaaaa" itu suara tangis kejer Jay langsung menubruk tubuh tegap Johan melompat lompat kecil "seperti ketakutan" dan itu membuat semua yang berada di dekat posisi Jay kaget termasuk abim dan yang lain langsung berenang ke tepian.

"Heyy baby kenapa" Johan dan Risa panik, Johan langsung membawa Jay ke gendongan koalanya menimang bayi besar itu, Jay masih menangis tersedu sedu sambil mengibaskan kakinya kuat sambil tangan yang memeluk erat tubuh sang ayah.

"Baby kenapa" Itu Jeni menghampiri Jay mengelus puncuk Jay yang masih menangis lirih di gendongan Johan.

Zaki menyerngit menatap bergantian ayah dan bundanya, Johan dan Risa yang di tatapun menggeleng kepala tidak tau.

Zaki melihat Jay yang menangis sambil mengelap menggosok gosokan kakinya ke baju sang ayah pun mengerti, Zaki mengambil tisu yang ia ambil di meja dan mendekat ke arah Jay mengelap kaki mungil itu. Dan itu di saksikan oleh seluruh anggota keluarga yang yang lain mines Savier dan Lusi ntah kemana dua sejoli itu.

" Sudah baby tidak perlu takut hmmm" Zaki mengambil alih tubuh Jay Jay langsung memeluk erat Abang keduanya itu.

"Jay sepertinya takut dengan air pantai atau bisa di sebut thalassophobia seseorang dengan thalassophobia adalah takut pada luasnya atau kekosongan lautan, makhluk laut di dalam air, atau keduanya, tapi itu hanya prediksi ku saja mungkin Jay takut karena hal lain jadi jangan khawatir.

"Tadi apah Teleskopphobia" beo Shwan

Pletak

"Awss sialan sakit" gama menjitak kepala Abang sepupunya itu cukup keras. Bodoh sekali pikirnya mana ada Teleskopphobia"

Jay yang melihat sekilas pun tertawa
"Hihihi Abang di pukul"

"Ehhh" semua yang ada di sana menatap Jay yang tertawa. Jay yang melihat semua atensi mengarah padanya pun melengkungkan bibirnya ke bawah itu membuat mereka gelagapan.

"heyy baby ayo sama bang" abim merentangkan tangannya. Langsung menggendong Jay berjalan membawanya ke luas nya lautan di depannya dengan di ikuti ketiga pemuda lain Jay langsung mengeratkan pelukannya pada sang Abang.

Di posisi tadi tersisa Johan,Zaki,dan Risa selebihnya telah menuju tempat mereka masing masing.

"Apa baby tidak akan apa apa Zaki" Risa khawatir

"Tidak perlu khawatir bund karena yang memiliki ketakutan/trauma pun harus bisa melawan rasa takut itu agar ia tidak tenggelam lebih jauh"

"Zaki benar honey jadi tidak perlu khawatir" ujar Johan merangkul sang istri.

"Mmm baiklah"

Back to Jay

"Hiks hiks no Abang jangan jauh jauh hiks hiks" Jay meracau mengibaskan kakinya dan tersentak karena sensasi air laut menyentuk kakinya.

"Heyy baby tenang lah jangan takut coba lah buka matamu hmm" Jay membuka matanya yang berkaca kaca melihat empat Abang nya yang mengelilinginya. Karena posisi Jay sekarang berada di tengah pelampung berbentuk donat.

"Tidak buruk bukan" ujar Shawn

Jay sedikit berfikir mengibaskan kakinya di dalam air.
"Hihihi iyaa Abang.... Ugh t-tapi popok Jay Abang" Jay menatap polos para abangnya

"Astaga aku lupa" abim langsung membawa Jay ke gendongan koalanya berjalan ke tepian pantai menuju tempat ayah dan bunda nya tadi.

"Ada apa sayang?" Risa

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndМесто, где живут истории. Откройте их для себя