Chap 22~ Kencan

Mulai dari awal
                                    

"Ng...anu cuma__," Zayyan gugup karena takut ketahuan kalau dirinya dan Sing akan pergi kencan.

"Kami cuma ketemuan," potong Sing.

"Ketemuan? Di hari libur kerja??" Gyumin bertanya lagi seperti orang yang sedang menginterogasi.

"Iya, kenapa memangnya?" Sing balik bertanya.

"Ya, enggak apa-apa sih. Cuma aneh aja gitu. Apalagi hoodie kalian ini mirip banget kayak hoodie couple. Kalian berdua sengaja janjian ya pakai baju yang sama dan dengan warna yang sama  kayak gini, biar apa coba? Biar sama seperti couple-couple yang lagi kasmaran di luar sana, huh?" Tanya Gyumin seraya mencibir.

"Memangnya kenapa sih kalau kami pakai baju yang sama? Memangnya cuma couple doang yang boleh pakai baju samaan?" Sing sedikit kesal.

"Ya, sahabat juga boleh sih pakai baju samaan. Tapi masalahnya kalian berdua kan bukan sahabat, hubungan kalian kan cuma sebagai atasan dan bawahan saja di perusahaan. Iya, kan?" Cibir Gyumin lagi.

"Cukup, Gyumin! Kamu kenapa sih protes melulu? Suka-suka kamilah, mau pakai baju samaan atau enggak!" Kini giliran Zayyan yang sewot.

"Dih sewot!" Timpal Gyumin.

"Lagian kan kamu yang mulai," balas Zayyan masih sedikit kesal.

"Emang kalian mau ke mana sih, pakai baju samaan kayak gini?" Kepo Gyumin lagi.

"Kami mau pergi main," jawab Sing.

"Ke mana?" Tanya Gyumin.

"Rahasia!" Ketus Zayyan, meskipun sebenarnya Zayyan pun belum tahu Sing akan mengajaknya pergi ke mana hari ini.

"Dih jutek amat! Udahlah, Zay. Hari libur begini mendingan kamu pakai untuk bantuin Ibu bersih-bersih rumah, cuci baju kek, nyetrika kek, dari pada keluyuran nggak jelas sama Sing!" Ucap Gyumin.

"Heuh!" Zayyan merotasi matanya sebal. "Kan aku juga biasanya bantuin Ibu beres-beres rumah, sekali-kali boleh kali aku jalan-jalan buat refreshing sebentar," ucap Zayyan.

"Sekali-kali apanya? Biasanya juga kamu sering jalan-jalan sama Leo. Malahan aku yang sering bantuin Ibu beres-beres di rumah. O ya, btw kok tumben kamu sekarang pergi jalan-jalannya sama Sing, nggak sama Leo? Leonya ke mana emang?" Tanya Gyumin.

"Ng...," Zayyan bingung harus menjawab apa.

"Sudah...sudah cukup! O ya, btw kamu tadi lagi mau pergi ke mana memangnya?" Sing menghentikan perdebatan si kembar.

"Oh, aku tadinya mau ke minimarket, mau jajan," jawab Gyumin.

"Oh, mau jajan? Ada uangnya?" Sing mulai memancing.

"Ada sih dikit," jawab Gyumin.

"Mau ditambahin nggak?" Tanya Sing.

"Boleh!" Jawab Gyumin dengan cepat dan semangat, seolah lupa dengan perdebatannya barusan dengan saudara kembarnya itu.

Zayyan pun sampai heran melihatnya.

"Oke, aku tambahin nih!" Sing mengambil dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang kertas dalam jumlah lumayan.

"Sing, untuk apa kau memberinya uang sebanyak itu?" Protes Zayyan sambil menahan tangan Sing yang hendak menyerahkan uang tersebut ke tangan Gyumin.

"Ish, Zayyan! Biarin aja kenapa sih? Orang mau berbuat kebaikan kok dilarang?" Protes Gyumin.

"Sudahlah Zayyan, nggak apa-apa kok, lagian aku memang lagi ingin berbagi dengan saudara kembarmu ini," ucap Sing, lalu kemudian memberikan uang itu ke tangan Gyumin.

Sweet Friend (Xodiac SingZay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang