BAB 50

1.5K 73 7
                                    

3bulan kemudian

Salma merasakan maagnya kambuh. sekarang adalah jam pelajaran olahraga di kelasnya. Habis berlarian mengelilingi lapangan, ia tak kuat untuk berdiri, belum lagi perut nya sangat lapar. Salma tadi terburu-buru berangkat ke sekolah sehingga lupa untuk sarapan.

Nabila yang menyadari ada yang berbeda dari Salma pun dengan cepat menghampirinya. Wajah Salma pucat sehingga Nabila menjadi khawatir dan bertanya pada Salma

"Sal lo kenapa? Muka lo pacet banget," tanyanya.

Salma menggeleng lemah

"Maag gue kambuh, Nab." Ucap Salma

"Ya ampun Sal Gue beliin makanan bentar ya, ntar gue ijin sama pak Galih," kata Nabila yg hendak berdiri kemudian Salma menahannya.

"Enggak usah Nab, biar gue aja yang ke kantin sendiri." Ucap Salm

"Gak. Lo tetep di sini," ucap Nabila dengan muka serius.

Salma pasrah
"Sorry ya Nab ngerepotin." Ucap Salma

"Ngerepotin apaan sih," decak Nabila lalu menghampiri pak Galih selaku guru olahraga.

Setelah mendapat ijin dari guru tersebut, Nabila langsung pergi ke kantin sedangkan Pak Galih menghampiri Salma

"Kamu ada sakit maag?" Ucap pak Galih

Salma mengangguk

"Iya, pak." Ucap Salma

"Tunggu sebentar ya." Pak Galih berjalan menjauh untuk mencari seseorang yang bisa dimintai pertolongan.

Ia melambaikan tangan saat melihat dua laki-laki yang melintas di lapangan sambil membawa banyak buku paket dari arah perpustakaan.

“Hei kamu iya kamu sinii” teriak Pak Galih lumayan keras.

"Buset dah, pak Galih manggil kita?" Danil bertanya seraya menatap teman di sebelahnya, Rony.

"Kayaknya. Ya udah lah ayo samperin," usul  Rony kemudian keduanya berlari kecil menghampiri pak Galih.

"Iya ada apa, pak?" tanya Rony

"Rony bantu bapak bawa murid bapak yang maagnya kambuh,
kasian, kamu bantu bawa ke uks, ya?" pinta pak Galuh.

Rony mengangguk cepat. "Iya, bisa."

"Nah ini, bantuin." Pak Galih bertutur sambil menunjuk Salma yang sedang menunduk dengan muka pucat.

Melihat orang itu adalah Salma, mata Rony berhasil melebar sempurna. Tak sadar ia menjatuhkan semua buku yang ia bawa sehingga buku tersebut menjadi berserakan di tanah.

Rony langsung berkeringat dingin dan membawa Salma dalam gendongannya. Danil hendak membantu namun Rony segera menepisnya.

" lo ga usah sentuh Salma, lo ambil buku buku itu ke kelas bu susi pasti nungguin" kata Rony tegas.

Danil berdecak kemudian memungut semua buku-buku yang berserakan.

"Iya Ron tenang, kan Salma mantan Lo" ucap Danil

Rony berlari menuju uks dengan Salma di gendongannya meringis memegangi perutnya.

"Gak enak banget rasanya." Ucap Salma

"Iya, bentar ya." Ucap Rony

Rony menerjang pintu uks hingga pintu itu terbuka lebar. Rony masuk lalu menidurkan Salma di atas ranjang UKS yang hanya dapat diisi oleh satu orang.

Tak lama dari itu Nabila ikut masuk, ia membeli susu dan nasi goreng dari kantin. Setidaknya untuk mengganjal rasa lapar di perut Salma

"Loh Rony?" Nabila bingung melihat ada Rony di uks.

DAHULU SEMUA INDAHWhere stories live. Discover now