Ada matahari terbit, ada matahari terbenam.
Ada pertemuan, pun ada juga perpisahan.
Flora, ia kehilangan mataharinya saat senja, tapi ia bisa menemukan kembali mataharinya saat fajar.
Walau bagi Flora perpisahan memberikannya rasa kekecewaan, tapi s...
CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT KEJADIAN, ATAUPUN CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN.
"fotosintesis dan respirasi saling membutuhkan dan saling mendukung satu sama lain, untuk bisa tetap hidup, dalam sebuah siklus karbon"
🌱☀️ SUN 1 ☀️🌱
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Setelah bibir itu memerah karena polesan lipstik dusty pink--warna kesukaannya, gadis itu pun menghentikan pergumulan pada wajahnya. Wajah itu telah dirias sederhana, ia telah siap untuk memulai hari.
Gadis itu ada kelas hari ini. Untuk itu, hal yang selanjutnya harus dilakukannya adalah, membereskan alat tulis dan buku yang tadi malam baru saja dipelajarinya hingga terkantuk di meja belajar.
Dia, memang cukup rajin. Ia mempelajari kembali materi yang sebelumnya telah dibahas di kelas.
Tangan itu kini dengan gesitnya menyambar bolpoin untuk dimasukkan ke dalam tempatnya yang tentu saja akan dibawanya kemudian. Ada sebuah tulisan disana. Terpampang jelas, rentetan huruf itu membentuk sebuah tulisan Flora Kyandra Airena Kyra diatas kertas panjang nan kecil yang melingkar di badan bolpoin hitamnya. Ya, itulah penanda. Kecil-kecil begitu benda hitam panjang itu suka saja hilang. Apalagi jika dipinjam teman dan tak dikembalikan, susah baginya untuk meng-klaim karena tak ada barang bukti. Bolpoinnya adalah penyandang gelar sejuta umat, dengan itu akan banyak wajah seperti itu. Mengatakan jika itu bolpoin miliknya sama halnya seperti menerbitkan SP3 (Surat Penetapan Penghentian Penyidikan), diberhentikan karena kurangnya bukti.
Itulah preventifnya. Meski dirinya juga bisa membeli lagi karena harga yang memang cukup terjangkau, tapi jika terus menerus sama saja bohong. Jiwa ibu-ibu hematnya seketika meronta-ronta. Hem, setidaknya uang itu bisa digunakannya untuk menambahi uang jajan seblaknya.
Ha! Ngomong-omong, dari empat suku kata itu, orang tuanya sudah memutuskan Flora sebagai nama panggilannya. Ya, jika diteriaki kata Flora besar kemungkinan gadis itu akan menoleh.
Flora, baginya namanya sungguh bermakna. Ia sungguh berterima kasih pada Ayahnya, sang pemberi nama--karena katanya, Mamanya menurut saja setelah Ayahnya sudah terlebih dahulu menyiapkan sebuah nama.
Sama seperti orang tua kebanyakan, Ayahnya juga memberi nama dengan makna yang baik. Juga, ada cerita unik didalamnya.
Flora (Latin) berarti Tumbuhan. Kyandra (Amerika) berarti Air. Airena (Latin) berarti Udara Sejuk. Kyra (Persia) berarti Matahari.
Lalu arti keseluruhannya adalah fotosintesis.
Fotosintesis? Awalnya Flora agak aneh. Bagaimana tidak? Jika ditanya apa arti namamu? Lalu dijawab fotosintesis, bukankah agak aneh? Tapi, jika dipikir-pikir lagi arti fotosintesis tidak buruk juga. Justru unik. Bahkan, dari nama itu sungguh menandakan jika ia memang anak Ayahnya.
