🧸🍓🧸🍓🧸

Back to story

"Gimana mau ngajak orang baru di panggil namanya ajh buat gabung si abim langsung nolak "tidak" dia bilang gitu" ujar raka

Pemuda tampan anak sulung dari keluarga Abraham Abang dari bara yang memutuskan lebih mengikuti Abimanyu karena memang mereka sudah lebih dulu berteman sebelum mengenal adik kembar Abimanyu sewaktu SMP. Cerdas,kalem meski kadang kalau ngomong asal ceplok ajh. Tinggi 189

"Definisi Abang yang ternistakan CK CK ckk" ujar Denis menggeleng kan kepalanya. Dan itu membuat Abimanyu menatapnya tajam.

Denis pemuda tampan yang suka makan banyak tapi ngga gemuk gemuk, orang nya ceria suka julid dan petakilannya jangan di tanya. Tinggi 186

"Hehe canda bos canda ya elah" ujar Denis ketar ketir.

"Memang benar" ujar pemuda yang paling dewasa di antara yang lain bernama Shawn

Pemuda tampan dingin dan sedikit tertutup sifatnya bisa berubah ubah sesuai mood nya.
Shawn sendiri merupakan Kaka sepupu Abimanyu dan Abimana ia adalah anak ketiga dari Johan. Tinggi 191

"Ckk kenapa Lo ikut ikutan sih bang" decak Abimanyu kesal.
Shawn hanya mengangkat bahu acuh.

"Eh bos tuh bocah lucu yang di gendong abim sape?... Sumpah baru liat gua abim senyum berekpresi ke gitu sampe pada heboh dah tuh sekolah" Denis

"Iyee anjay gua juga penasaran" diko nimbrung.

"Adek kelima gue" singkat Abimanyu acuh.

"Hahhh lah emang iya gua ngga tau tuh seumur umur kenal Lo. Gue kira Lo cuman punya adek laki si abim doang" Denis heboh.

"Gue setuju kirain gua anak Tante jiya"Raka

"Adik ke lima yaa" gumam pemuda yang sedari tadi hanya menyimak dengan seringaian menatap Abimanyu. Itu membuat yang lain menelan ludah nya gugup minus Shawn.

Abimanyu mengangkat satu alisnya seolah bertanya.
"Ku kira dia adik bungsumu karena yang ku tau umur adik perempuanmu itu lebih tua dari Jayden" seringainya menatap Abimanyu dengan menekan setiap katanya. Jujur ia aga sedikit tidak suka dengan bocah PPB itu.

Abimanyu menatap tajam gara,

Yaa pemuda itu gara sepupu dan anak sulung dari papinya kembaran gama yang selalu memancing kemarahan abimanyu terlebih itu perkara adik perempuannya.

Gara pemuda dingin tak berekpresi paling di takuti di STAAR LEIDER karena jika sudah marah ia tidak akan segan segan mengampuni mangsanya sekalipun keluarganya sendiri. Sifatnya tidak mudah di tebak karena orangnya yang tertutup. Beda dengan gama yang mampu mengekspresikan diri di waktu waktu tertentu.

"Lalu apa masalahnya" Abimanyu menatap sinis gara

"Bisakah sekali saja akur...aku bosan melihat pertengkaran kalian setiap bertemu" ujar Shawn jengkel bukan apa pasalnya mereka selalu saja bertengkar setiap bertemu dan tak jarang juga beradu jotos tapi tetap tidak ada jerah dan tidak mau mengalah satu sama lain.

Drttt
Drttttt
Drttttttt

"Ehh handphone siapa tuh yang bersisik" ujar Denis mencoba mencairkan suasana.

"Berisik bego" Raka pedas

"Hp gua.... Hallo mom ada apa?" Abimanyu mengangkat telpon nya.

".........."

"Hahh iyaa baiklah aku akan pulang segara"

"........."

"Hmmmm"

Tutttt

"Nyokap"singkat Raka.

"Pasti karna adik perempuan Lo kan" diko

"Tau nih ini baru jam 11:40 yang bener aja Lo mau langsung pulang njirrr kita belum party party langsung maen pulang aja iyee ngga bang" Denis panjang lebar menatap Shawn.

"Itu benar kita baru saja akan merayakan di luar lalu kau akan langsung pulang begitu saja" Shawn

"Ckk maslahanya Hani sedang sakit bang dia mau sama gue jadi gue harus terpaksa pulang " balas Abimanyu.

"Hahh menyusahkan nehh" gara langsung beranjak pergi ke luar. Dia bener benar kesal ingin sekali menonjok wajah sepupunya itu dia bener benar seperti sebuah anjing yang di atur oleh tuannya bener bener menjengkelkan dan lemah menurut gama.

"Yakkk aku masih bisa mendengar mu gara sialan" Abimanyu hendak mengikuti gara namun langsung di cegat oleh Shawn.

"Sudah lah cepat pulang katamu Hani menunggumu kan kau ingin ia tambah sakit karena menangis menunggumu" Shawn

Setelahnya abimanyu langsung pulang tersisalah 5 orang pemuda di sana.

"Aku tidak suka melihat orang lemah sepertinya" gara menggeram entah berbicara pada siapa.

"Mau bagaimana lagi dia kan emang si bucinnya Hani" denis nimbrung.

"Tapi jujur aku lebih menyukai adik laki lakinya kalau tidak salah namanya Jayden kan"diko melirik gara.

"JAYDEN NOVANDRA LEXAM anak bungsu yang di benci keluarga nya sendiri" gara

"Hahh kok bisa" Denis

"Ngga usah kepo masalah pribadi orang"Raka

"Kok bisa sih terus kalau emang di benci keluarganya lalu abim aku melihatnya dia malah lengket sekali dengan Jay...apakah kalian juga membencinya,aku heran" diko

"Hanya acuh itu saja bagi ku karena aku tidak terlalu tertarik terlebih aku juga jarang bertemu Jay malah mungkin tidak pernah" gara berujar sambil melirik ke arah Shawn

"Yaa itu benar tapi saat kalian bertanya tentang Jay tadi aku sedikit terkejut karena bagaimana bisa seorang abim tersenyum dan dekat dengan adik bungsunya itu aku terasa tidak percaya" Shawn

"Kami tidak berbohong bang iyaa kan" Denis

"Iyaa itu benar" Raka

"Hmmm bukannya dalam waktu beberapa hari lagi kita akan pergi ke mansion milik Dady kak, bagaiman jika kita membuktikan nya di sana" gara melirik Shawn dengan seringainya.

"Hmm aku juga tertarik, baiklah aku akan ikut kau tau tadinya aku tidak akan bergabung untuk pergi ke mansion milik Dady tapi sepertinya aku berubah pikiran" seringai Shawn.

"Sudahkan tidak ada urusan lagi bang gara kita mau pulang nih dah di telpon bokap gua mau duluan ya" Denis mewakili Raka dan diko.

Shawn mengangguk dan
"Hmm hati hati " dan di balas anggukan oleh mereka.

"Gar duluan ya" diko melirik gara dan di balas anggukan.

Setelahnya 3 pemuda itu pergi dari markas menuju kekeriaman mereka dan di barengi dengan Shawn dan gara yang juga pulang ke mansion masing masing dengan menggunakan motor mewah mereka.












Hayy...hayy.... Apa kabar jangan lupa volt nya yah se you💙👋⏬

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα