Prolog

62 10 6
                                    

Gue masih belum bisa bikin prolog yang cakep, jadi gue kasih cuplikan aja ya wkwk

Happy reading~

---

"Dengan Kak Kaivan?" tanya driver kurir.

Aruna melihat cowok bernama Kaivan itu hanya mengangguk. Aruna mencebikkan bibir bawahnya.

Jawab 'ya' doang emang se-effort main voli apa?

"Senyum dikit gak ngurangin umur kali, Mas! Sok cool banget!" cibir Aruna.

"Untung cool beneran," sambungnya dengan nada yang lebih lirih, merasa kalah dengan ucapannya sendiri.

"Mbaknya ngomong sesuatu?"

Jangan bilang gerutuan Aruna tadi terdengar oleh Kaivan?!

Tolong ingatkan mulut bodohnya yang suka nyeplos tanpa melihat sikon ini untuk lebih bisa memfilter apapun yang akan diucapkan.

---

"Kok dulu aku gak sadar ya kalau Mas itu keren banget pas main voli."

Kaivan terdiam beberapa detik sebelum menjawab, "Dulu memang gue gak terlihat semenonjol itu. Dan voli bukan hal yang gue sukai."

Aruna mengernyitkan dahi. "Gak suka voli?"

"Kok bisa, sih, gak suka voli, tapi jadi atlet voli? Mana langganan MVP lagi. Kalau mau ngibul jangan ke aku, ya, Mas! Aku bukan anak kecil!"

"Kalau gue bilang, gue jadi atlet voli karena gue pengen dapet atensi dari lo, lo percaya?"


---

07 Maret 2024

Hehe.. yaa gitu deh prolog ala-ala gue. Gak cakep tapi yang penting keisi wkwk

Let's moving on to part 1 :*

- Andrea Zhieva

Volley-ing in Love with YouWhere stories live. Discover now