"dianterin haechan, katanya mau sekalian pergi belanja jadi sekalian anterin aku" jeno perlahan mendudukan dirinya di sofa yang ada di ruangan kerja mark dan mulai mengeluarkan satu satu tempat bekal mark.
mark mengangguk paham lalu menatap makanan makanan yang sudah disiapkan istrinya dengan mata berbinar binar. ia menoleh kepada jeno lalu bertanya, "nenong udah mam?"
jeno mengangguk lalu memberikan suaminya itu sendok dan garpu yang segera diterima mark.
"doa dulu ya, mas melk"
mark mengangguk paham lalu memposisikan dirinya untuk berdoa, sementara itu jeno mengeluarkan sekotak susu dan botol air minum lainnya. jeno memang sangat prepare kepada suaminya.
•••
pas asik asiknya mark lagi makan dan jeno yang lagi nonton dari handphonenya, tiba tiba pintu ruangan kantor mark diketuk dan perlahan terbuka. seorang wanita muncul sambil membawa berkas berkas di tangannya.
ia awalnya tersenyum ramah tetapi saat tahu ada orang lain di ruangan bos nya itu, segera ia ganti senyumannya dengan cebikan.
jeno melihatnya kaget sekaligus aneh, sedangkan mark tidak peduli dan masih asik makan bekal buatan istrinya yang enak banget.
suara ketukan sepatu higheels dan lantai keramik berbunyi semakin dekat dengan tempat duduk keduanya. akhirnya, mark mengambil tissue dan membersihkan ujung bibirnya lalu mengalihkan pandangannya kepada wanita tersebut.
"bukannya saya udah bilang berkali kali, kalau mau serahin berkas lewat sekretaris saya aja?"
jeno menatap keduanya bingung tetapi lebih memilih untuk berdiam diri saja sambil melanjutkan tontonannya. tetapi telinga nya ia pasang untuk mendengar obrolan keduanya.
"maaf, pak mark. lagian ga ada di luar tuh pak shotaro nya" wanita itu tersenyum lalu memberikan berkas berkas nya kepada mark.
"saya ini bos kamu, bukan teman" mark mulai malas menanggapi karena wanita ini bicara santai santai seperti ke temannya saja.
"yaudah, makasih Anne. kamu bisa keluar sekarang"
mark menunjuk pintu keluar menggunakan dagunya lalu mengambil kembali sendoknya, ingin melanjutkan acara makannya yang tertunda tetapi bahunya tiba tiba ditahan.
jeno memicingkan matanya, melihat interaksi keduanya dari sudut matanya.
suaminya itu terlihat menyentakkan pundaknya dan menatap wanita itu tidak suka. "ada apa lagi?"
anne, wanita itu, tersenyum malu malu dan tiba tiba duduk di sebelah suami jeno yang mana kali ini membuat jeno melihat keduanya dengan jelas. mata sipit jeno semakin sipit menunjukan kalau dirinya tidak suka.
anne juga menatap jeno tidak suka lalu memegang kedua pundak mark dan menatapnya sambil memajukan bibirnya. "pak, itu siapa? kok ada disini? saya mau ngomong sebentar sama bapak, dia nya bisa pergi sebentar ga sih?"
mark yang mendengar itu terlihat sangat emosi lalu menepis kasar kedua tangan wanita tersebut membuat anne mengaduh. ia berdiri lalu menarik anne sambil sedikit mendorongnya.
"istri saya, kenapa? ga ada sopan sopannya memang kamu ini, maaf tapi saya udah ga tahan. kamu saya pecat, nanti sore tinggal tanda tangan saja. selain kinerja kerja kamu yang buruk, sifat kamu juga ga kalah buruk ternyata."
brak!
semua orang yang ada di ruangan langsung menatap ke arah pintu dengan terkejut.
"p-pak mark! maafin saya, s-saya tadi ke toilet sebentar" shotaro terlihat ngos ngosan lalu dengan cepat menarik tangan anne dan menariknya keluar dari ruangan itu.
"pak! pak mark, tolongin saya!" teriakan anne membuat kepala mark berdenyut pusing dan perlahan memijat jidatnya sendiri.
jeno diam saja daritadi, perlahan menghela nafasnya. ia menghampiri suaminya lalu memeluk badannya dari samping.
"tenang ya, mas melk? makan lagi yuk" jeno mengelus pundak tegap suaminya, berharap supaya emosi suaminya itu sedikit mereda.
ia tersenyum saat merasakan tangan mark melingkar di pinggangnya. "m-mas jadi ga enak, maafin mas... di depan kamu sama anak anak mas kayak gitu, maafin ayah, ya?"
jeno terkekeh pelan, kejadian tadi membuat nya kesal, tentu saja. tetapi ia tidak mau menambah beban suaminya dengan ia merajuk cemburu. ia percaya kepada suaminya yang tidak akan tergoda oleh orang orang seperti itu. karena jeno tahu, mark hanya mencintai jeno dan keluarga kecilnya ini.
"gapapa kok, mas melk. nenong percaya dan sayang sama mas melk, jadi sekarang mas melk makan dulu nanti pas udah beres kita main!"
mark tersenyum kecil mendengar istrinya, ucapannya seperti anak kecil. ia mengecup sayang kening istrinya itu dan membawa mereka berdua kembali duduk.
"masakan nenong enak enak padahal, ganggu aja tuh orang"
jeno tertawa lalu mengusak rambut suaminya tapi dengan cepat ia rapihkan lagi. "makanya kalo enak tuh abisin!"
"iyaaa iya sayangku nih, aaaaaa" mark menjulurkan sesendok ke depan mulut jeno, dan jeno mendekatkan mulutnya lalu memakan dan mengunyah masakannya dengan perasaan senang.
"enak ya? jie sama binnie suka?" mark mengelus perut istrinya dengan senang, seperti nya mereka akan dengan cepat melupakan kejadian tadi.
"suka ayah!" jeno menirukan suara anak kecil yang membuat tawa kembali keluar dari mulut suaminya.
"lucu banget, nenong sayang"
see you in the next chap! 🫂
jangan lupa voteeeeeee 💟
YOU ARE READING
markno daily ^___^
Fanfictiondaily life pasangan mark dan jeno sehabis menikah. udah jelas ini cerita bxb/bl yagesya, dimohon untuk tidak salah lapak. happy reading!🫂
9. ke kantor
Start from the beginning
