9. ke kantor

521 31 1
                                        

vote kalo suka yaaa T___T















.

hari ini jadwalnya jeno nganterin bekal makan siang buat suaminya ke kantornya langsung. sebenarnya jeno jarang melakukan ini semenjak kehamilannya, tetapi karena gabut di rumah jadi dia ingin kembali melakukannya.

sesampainya di gedung tinggi bertingkat tingkat milik suaminya, dia segera datang ke tempat resepsionis membuat semua karyawan disana membungkuk hormat dan jeno balas dengan senyuman hangatnya.

semua karyawan di sana sangat menyukai istri kecil atasannya, selain karna cantik dan imut, jeno juga memiliki sikap yang rendah hati sehingga tidak ada karyawan yang iri seperti di drama drama yang dia tonton.

"selamat siang, pak jeno. ingin bertemu dengan bapak?" tanya seorang wanita, salah satu resepsionis disitu. jeno mengangguk sambil mengelus perutnya membuat sang resepsionis menahan pekikan gemasnya.

"mari" winter, resepsionis yang tadi mengajak jeno untuk mengikutinya ke arah lift.

"biar saya yang bawa tas nya, pasti capek bawa berat berat gini dari tadi" winter mengambil tas bekal yang sedari tadi dijinjing jeno. jeno merasa tidak enak dan ingin menarik kembali tetapi diurungkan karena tatapan winter yang dapat diartikan kalau 'pak jen gaboleh nolak!'

jeno tertawa pelan lalu mengelus kembali perutnya sambil mengucapkan terimakasih.

bunyi bel berdenting dan pintu lift terbuka, kebetulan sekali lift nya kosong. mereka berdua masuk beriringan dan pintu tertutup setelah winter menekan tombol lantai paling atas.

"udah berapa bulan, pak? udah gede nih" winter memecah keheningan di dalam lift.

jeno menoleh dan tersenyum kembali, "udah 7 bulan! udah aktif banget nih berdua"

winter mengerjapkan matanya kaget, ia menunjukan dua jari nya kepada jeno. "dua? kembar?"

jeno menganggukkan kepalanya sampai rambutnya yang lembut dan sedikit panjang itu bergerak. winter bertepuk tangan senang, "wah, selamat ya pak! kayaknya di kantor belum ada yang tau deh. baru saya aja nih".

jeno tertawa mendengar ucapan winter dan menggenggam tangan wanita itu lalu mengarahkannya ke perutnya.

winter berjengit dan memekik senang lalu mengelus perut jeno saat dirasa bayi bayi di dalam perutnya mendendang.

sibuk bercakap cakap, lebih tepatnya winter yang sibuk dengan bayi bayi di perut jeno sampai lupa kalau mereka sudah sampai di lantai atas dan bel kembali berbunyi.

"eh?"

keduanya menoleh ke depan dan winter segera berdiri merapihkan pakaiannya lalu menunduk dan berjalan keluar dari lift diikuti jeno.

"mas melk!" jeno tersenyum sangat lebar lalu menghampiri suaminya yang ternyata kebetulan ingin naik lift juga.

mark tersenyum juga dan segera merangkul pinggang jeno dan mengecup keningnya. satu tangannya ia letakkan di perut jeno dan mengelusnya.

"saya pamit, pak"

jeno dan mark menoleh kepada winter bersamaan, mark menganggukkan kepalanya dan berterimakasih diikuti jeno yang menerima kembali tas bekal makanan mark.

"mau ke ruangan mas atau mau ke kafetaria di bawah?"

jeno menunjukkan tas bekal nya dan menggelengkan kepalanya, "ruangan mas, aku udah masak nih"

mark terkekeh lalu mengajak jeno masuk ke dalam ruangannya.

"sama siapa kesini, sayang?" mark membuka perlahan pintu ruangannya dan mempersilahkan jeno masuk duluan.

markno daily ^___^Where stories live. Discover now