19. (Harusnya) Hari Ini Kita Bahagia

107 14 3
                                    

Hari ini, hari ini akan menjadi lembaran baru bagi dua insan yang saling mencintai. Diam-diam Purim memperhatikan benda bulat yang tersimpan rapi dalam kotak beludru berwarna hitam.

Tersenyum dia, sungguh tidak menyangka akan sejauh ini perjalanannya dengan orang yang sudah lama dia kasihi, dia sayangi, dia cintai.

Berawal dari anak kecil yang selalu mengekornya kemana-mana, menjadi seorang pria dewasa yang akan menghabiskan hari menyambut tua bersama.

"Bang, ayo makan siang dulu kata Bunda." Teriak Nanon dari kamar sebelah. Tanpa menjawab Purim segera menyimpan kotak kecil itu dan bergegas turun, bergabung dengan anggota keluarganya untuk makan siang.

"Sini nak, makan dulu." Kata Namtan saat melihat sulungnya mendekat.

"Setelah ini kita siap-siap, acaranya jam 7 malam. Kita masih punya waktu sekitar 8 jam." Tawan berucap yang kemudian disetujui oleh semua yang ada di situ.

🍃🍃🍃

"Chimon sayang, tadi malam Mami terima kiriman dari Purim. Mami sudah letakkan di dalam lemari kamu,"

"Kiriman ? Apa Mami ?"

"Gak tau, Mami gak buka. Tapi sepertinya itu sepatu deh."

"Ha ? Sepatu ?"

"Ihh kamu ini bertanya terus, Mami pusing. Sana lihat sendiri." Ucap Milda kemudian berlalu meninggalkan Chimon ke dapur. Hari ini suasana rumahnya benar-benar ramai dan heboh.

Selepas Milda pergi, Chimon juga bergegas masuk kamarnya mencari kiriman yang Maminya maksud. Tak butuh waktu lama, Chimon menemukan sebuah kotak yang bertuliskan brand terkenal dan tentunya mahal.

Raut wajah Chimon berubah seketika, bukannya dia tidak suka dengan pemberian Purim namun dia punya ketakutan sendiri akan itu, katakanlah Chimon kekanakan dan parnoan tapi benar-benar dia pernah membaca sebuah ramalan tentang memberi orang terdekat kita sepasang sepatu.

"Aduh ngapain dikasih sepatu sih ? Kan ngasih sepatu ke orang tuh tandanya gak baik." Gerutu Chimon.

Sesaat Chimon terperangah, dia ingat pernah mendiskusikan jenis sepatu ini dengan Purim di suatu malam saat Purim mengantarnya pulang, namun tidak dia sangka bahwa Purim akan menghadiahkannya. Mengulik lebih dalam, ada sebuah notes dalam kotak itu.

A Wise man say, Good shoes take you good places.
So, i believe that this shoes gonna take you to the 'places' you belong too. Dan aku yakin, tonight ... you belong with me. Thank you for existing and being a light to my darkness, I lost my heart on you 🤍

With love,

Your soon to be fiancé 🤍

Semburat merah muncul di pipi Chimon, pendingin ruangan di kamarnya saat ini seperti tidak ada harganya lagi. Seketika udara memanas dan segalanya tampak merah mudah saja.

Oh to be loved.

Sebenarnya dia masih sebal sedikit, tapi demi pria yang dia cintai itu dia akan mengenakan sepatu pemberian Purim malam ini.

🍃🍃🍃

Tiba-tiba saja hujan deras berkunjung, tanpa diawali gerimis ataupun angin dan mendung. Sekarang sudah pukul lima sore, artinya dua jam lagi acara akan di mulai, bahkan Nanon sudah ada di kediaman Adulkittiporn, dia datang lebih awal dari rombongan keluarganya, ada-ada saja memang calon adik ipar Chimon itu.

"Lo kenapa udah di sini aja sih ?" Chimon memandang sinis Nanon yang sedang memakan cemilan di kamar Chimon, sudah rapi dengan pakaian seragam keluarganya. Bisa-bisanya kedua anak itu masih mengemil bersama di tengah sibuknya orang-orang.

Let Me BeWhere stories live. Discover now