Chapter LIII : Sebuah Kebahagian

Beginne am Anfang
                                    

Sepertinya selama 3 hari ini Adya hanya ingin tidur saja di rumahnya. Adya juga tidak ingin kembali ke sekolah, dia tidak remedial, dia hanya ke sekolah ketika pengunguman hasil ujian saja.

Memang kebiasaan di VHS adalah memberikan pengunguman peringkat paralel 2 minggu sebelum acara kelulusan.

Adya akan berdoa sebanyak-banyaknya, dia juga sudah terlalu malas dengan teman-temannya yang menyebalkan.

17 April 2024
23:59 pm

Seorang gadis terlihat terlelap dengan begitu tenang, wajah pucatnya tak sedikitpun melunturkan kecantikan gadis itu.

Tok...

Tok..

Tok..

"Eungh," gadis itu menggeliat tidak nyaman ketika merasa terganggu.

Adya terusik saat dia mendengar suara nyanyian memasuki telinganya, dia bergerak tidak nyaman matanya perlahan terbuka lalu mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra.

Happy birthday to you.
Happy birthday to you.
Happy birthday. Happy birthday.
Happy birthday to you.

Mata Adya terbelalak ketika melihat pintu kamar yang terbuka menampilkan Alex dan Brisia yang tengah bernyanyi lagu happy birthday dengan Alex membawa kue yang diatasnya ada lilin menyala.

Alex tersenyum ke arah Adya, dia mendekat. Adya masih linglung menatap Alex bingung apalagi ketika Alex menyodorkan kue tersebut.

"Ayo tiup lilinnya, anaknya Papah." Suara lembut Alex menyapa indra pendengaran Adya menciptakan rasa berbunga dihati gadis itu.

"Ini beneran papah?"

"Tiup dulu kak lilinnya, tapi make a wish dulu," ucap Brisia.

Walau masih dalam keadaan speechlees Adya meniup lilin dihadapannya.

Alex tersenyum, setelah memberikan kue ditangannya ke Brisia, tangannya membuka. "Sini, papah peluk," ucap Alex, Adya dengan segera bangkit siap memeluk papahnya.

"Adya sayang sama papah," ucap Adya ketika Alex sudah semakin dekat untuk memeluknya.

KRINGGG!!

KRINGGG!!

Adya terlonjak kaget saat handphonenya berbunyi. "Sial! cuman mimpi," umpat Adya saat dia sadar bahwa tadi hanya mimpi, dia mendengus saat ingat bahwa dia belum mendapat pelukan Alex.

Tatapannya jatuh pada jam elektronik yang memperlihatkan sudah pukul 00.00 am dengan tanggal 18 April 2024.

"Kapan, ya Papah ngucapin selamat ulang tahun ke gue?" Gumamnya menatap pantulan dirinya pada cermin.

"Terima kasih Tuhan, sudah mengizinkan saya hidup sampai sekarang. Terima kasih atas semua kebahagian yang engkau berikan, jika saya boleh meminta, saya mohon . . . Izinkan saya mendapatkan pelukan Papah."

Adya menghapus air matanya, dia beranjak menuju jendela kamarnya. Sebuah senyum terbit di wajahnya, gadis itu menatap dua bintang yang terlihat bersinar begitu terang.

"Mah, Kak, doakan Adya buat berhasil bikin Papah luluh, ya?" Pintanya pada bintang itu seolah kedua bintang tersebut adalah sosok Arvian dan Dea.

"Doakan juga agar Adya bisa dapet ucapan selamat ulang tahu dari Papah," ucapnya.

Who is she? [TAMAT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt