Jihoon (Rich Man)

238 30 2
                                    

"Heh! Orang miskin! Minggir! Gue mo duduk di sini!" usir seorang pria angkuh, yang sudah hampir setahun ini, menjadi musuh terbesar kamu. Park Jihoon.


"Apaan sih?! Gue duluan yang duduk di sini! Lagian tempat kosong lain kan banyak! Kenapa juga harus ngusir gue!" sewot mu yang sedang asik makan siang, di salah satu kursi di bawah pohon rindang. 

"Gue pengennya duduk di sini! Adem! Di bawah pohon! Udah minggir buruan!" kini, dengan teganya, jihoon menarik lengan kamu, dan kemudian menghempaskan tubuhmu kasar ke tanah, yang membuat bekal makan siangmu berceceran di sana.

Bukannya merasa bersalah, jihoon malah tertawa terbahak - bahak bersama kedua temannya, lalu mereka duduk di tempat di mana kamu duduk tadi.



"Hoon .. kasian tuh .. udahlah miskin, lo tumpahin lagi makanannya" ujar salah satu teman jihoon, yoshi. Bukan .. bukan bermaksud untuk iba atau kasihan yang sesungguhnya. Tapi nada bicaranya adalah nada mengejek dan menghina.

"Hahah! Tau, hoon .. lo liat tuh.. makanan dia udah nyampur ama rumput!" timpal seorang temannya yang lain, junkyu.

"Biarin aja lah! Ngapain gue peduliin anak miskin! Heh! (y/n)! Kalo lo laper, ya lo makan aja tuh makanan lo yang udah berceceran di rumput! Lo makanin rumputnya sekalian .. biar jadi kambing! Hahhahahhahahha!" hina jihoon yang lalu kembali tertawa terbahak - bahak bersama kedua temannya itu.




Kamu yang sudah kepalang kesal pun tidak lagi membalas perkataannya. Kamu merapikan kembali tempat makanmu, memasukkannya ke dalam tas mu, lalu berdiri, dan bergerak pergi menjauh dari sana. Kamu memutuskan untuk menuju ke kelas mu berikutnya, karena sudah jengah dengan bully an yang di berikan oleh laki - laki kaya raya yang begitu angkuh dan sombong itu.







🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼







Kelasmu di perkuliahan hari ini sudah selesai. Namun, hari mu masih panjang dan berat. Kamu masih harus berangkat ke cafe dekat kampusmu, untuk bekerja di sana.

Ya, memang benar apa yang di katakan oleh jihoon, kamu adalah seorang gadis dari keluarga yang kekurangan. Ayah kandungmu sudah meninggal sejak kamu kecil, dan ibumu menikah lagi dengan seorang pria jahat pengangguran. 


Awalnya memang ayah tirimu itu memiliki pekerjaan sebagai pekerja kantoran. Namun, setelah menikah kembali dengan ibumu, yang juga memiliki pekerjaan, ia menjadi malas - malasan untuk bekerja. Ia yang semula baik pun, tiba - tiba berubah menjadi suka mabuk - mabukan dan gemar melakukan kekerasan kepada ibumu dan kamu juga tentunya. Ia akan marah jika ibumu tidak memberikannya uang. 


Ibumu yang sudah tidak tahan dan stress akibat ulah ayah tirimu itu pun akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri, meninggalkanmu terjerat oleh iblis yang mengaku sebagai ayah bagimu. Ia terus - terusan memaksa kamu untuk bekerja mencari uang, dan kamu harus rutin memberinya uang, yang sebenarnya hanya di pakai untuk mabuk - mabukkan dan bermain wanita. Bahkan, ayah tirimu itu dengan tidak tau dirinya pernah menyuruh kamu untuk menjual diri saja agar mendapatkan banyak uang.


Tentu kamu menolaknya. Kamu memilih untuk bekerja di cafe saja daripada harus menjual dirimu dan menjadi wanita yang tidak benar.


Kamu pernah berpikiran untuk pergi dari ayah tirimu itu. Tapi tak kamu sangka, ia kembali menemukan kamu dan menyeretmu untuk pulang. Karena apa? Ya alasannya cukup sederhana. Karena ia membutuhkan uang darimu. 




"Itu luka kenapa lagi? Di pukul sama bokap lo?" tanya seorang temanmu, yeji, saat kalian sedang berganti pakaian menjadi seragam kerja. Ia tidak sengaja melihat sebuah goresan luka di lenganmu, dan ia pikir, itu adalah ulah ayah tirimu. Karena ia tau betul kisah kelammu, dan kelakuan tidak tau diri ayah tirimu itu.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Mar 13 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Treasure x You (Oneshoot)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon