Asahi (Realize)

381 34 0
                                    

"Asaaahiiii....!!!!" Panggil mu riang saat tak sengaja bertemu dengan gebetanmu, asahi, di taman kampus. Kamu pun langsung berlari mendekat ke arahnya, memeluk lengannya dan menyodorkan sebuah kantung berisi bento box yang sudah kamu siapkan untuk asahi.

"Nih.. aku udah masakkin bekel ala jepang buat kamu! Hehe.. kamu pasti kangen kan makanan - makanan jepang? Ya.. gak semirip itu sih rasanya sama makanan jepang asli.. tapi seenggaknya bisa mengobati rasa kangen kamu dikit sama kampung halaman kamu.. di makan ya..." ujar mu panjang lebar sambil masih terus menyodorkan kantung itu di depan asahi. 

Tapi bukannya senang dan menerima bento box buatanmu itu, ia malah menyingkirkan tanganmu dari lengannya, dan tanpa berbicara atau pun menoleh ke arahmu, ia melenggang pergi begitu saja.

Kamu hanya mampu menatap kepergiannya sambil menghela nafasmu. Sudah kesekian kalinya asahi menolakmu dan bahkan berjalan pergi menjauhimu tanpa berbicara sedikit pun. Padahal selama ini kamu selalu saja berusaha keras untuk mendapatkan perhatiannya. Mulai dari membuatkannya bekal makanan, khawatir dan mengobatinya jika ia terluka, membantunya meski ia tidak meminta, dan masih banyak lagi hal lain yang sudah kamu lakukan untuknya. Tapi ia tetap saja cuek dan malah pergi menjauhimu.

Kamu akhirnya berjalan gontai ke arah kelas pertama mu. Kamu juga menatapi bento box di tanganmu, merenungi usaha kerasmu yang sia - sia. Sampai tiba - tiba kamu melewati sebuah kelas, di mana asahi berada. Kamu melihat asahi tengah berbincang dengan jaehyuk, teman baiknya. Kamu pun memutuskan untuk melihatnya dari jauh saja. Tapi, kamu malah tidak sengaja mendengar percakapan mereka.

"Sa.. gue liat tadi dia deketin lu lagi ya? Nyodorin apaan dia tadi?" tanya jaehyuk pada asahi yang tengah sibuk dengan ponselnya.

"Nyodorin bekel. Katanya dia bikin bento ala jepang biar gue gak kangen - kangen amat ama jepang" jawab asahi malas.

"Kenapa gak lu terima? Kan lumayan sa jadi lu gak usah jajan ntar"

"Males. Ntar dia ke - geer - an lagi. Malah makin ganggu ntar"

'Jadi.. dia ngerasa gue ganggu ya? ' batinmu.

"Gila lu! Padahal dia cantik gitu juga!" ucap jaehyuk tak habis pikir.

"Cantik dari mana nya? Kayak benalu tau gak ke mana - mana gelendotan mulu! Muak gue denger suara dia manggilin gue tiap hari!" 

DEG.

Ucapan asahi barusan menyambarmu bagaikan petir. Hatimu terasa sakit seperti di hujam pisau berkali - kali. Pandanganmu pun mulai kabur karena tertutup oleh air mata yang menggenang di sudut mata indahmu. Kamu langsung buru - buru pergi dari sana dan menuju ke taman yang cukup sepi. Kamu duduk sendiri di sana dan menangis sejadi - jadinya.

"Makin jelek lo kalo nangis" ujar seseorang sambil menyodorkan sapu tangannya.

"J-jung.. junghwan? Ngapain lo di sini?" kamu pun langsung mengusap kasar air mata mu dan berusaha membuang muka agar junghwan tidak melihat wajahmu. 

"Lo yang ngapain di sini?! Kan lo ada kelas pagi! Pake nangis segala lagi! Sini.." junghwan akhirnya duduk di sisimu, menarik pelan dagu mu agar kamu menoleh ke arahnya, lalu mengusap air matamu dengan sapu tangannya. Kamu hanya mampu terdiam, tapi air matamu terus saja mengalir.

"Siapa yang bikin lo nangis? Asahi?" terka junghwan yang membuat tangisanmu semakin deras. Ia pun akhirnya menyerah menyeka air matamu dan memilih untuk menarikmu ke dalam pelukannya saja.

"Udah gue bilang.. klo udah di tolak sekali dua kali, mending pergi! Nyeyel sih lo! Batu kalo di bilangin!!" walaupun ucapannya terdengar kasar seperti itu, tapi perlakuannya mencerminkan sebaliknya. Junghwan mengelus lembut kepalamu, dan mencoba menenangkan kamu.

Treasure x You (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang