Mashiho (Hero)

248 25 14
                                    

"Heh lo! Sini!" Ujar seorang laki-laki bertubuh kekar.

"A-a..aaku kak?" Tanyamu sambil menunjuk diri sendiri.

"Iya elo! Siapa lagi?! Hantu?! Sini buruan" kamu pun akhirnya menghampiri laki-laki tadi -yang sedang duduk di depan kelasnya dengan kedua temannya-

"A-ada..ada apa ya kak?" Kamu melihat name tag laki-laki itu. Park Jihoon.

"Beliin gue cola! Pake duit lo!" Perintahnya.

"Lo berdua mo apa?" Tanya nya pada kedua temannya.

"Gue cola juga" ujar temannya yang bernama Yoshinori.

"Gue sprite deh" kata temannya yang satu lagi yang name tag nya bertuliskan Kim Junkyu.

"Nah tuh! Cola 2 sprite 1! Buruan!!"

"T-tapi kak.. " kamu baru saja ingin menolak. Tapi tiba-tiba laki-laki kekar bernama jihoon itu mencengkram kuat dagumu.

"Aawww.. s-sakit.. ssakitt kakk.." ringismu sambil berusaha melepaskan cengkramannya, namun sia sia karena tenaga dia jauh lebih besar darimu.

"Sakit? Gue bakal lakuin lebih dari ini klo lo gk nurut! Cepet beliin!" Bentaknya lalu menghempasmu kuat hingga kamu terpental dan jatuh.

Akhirnya, mau tak mau, kamu pun menurutinya. Kamu langsung bangkit berdiri dan berjalan ke arah kantin.

Hari ini adalah hari pertamamu bersekolah. Setelah MOS 3 hari kemarin, hari ini adalah hari perdana kamu berstatus sebagai pelajar kelas 10. Kamu pikir harimu akan berjalan dengan lancar hari ini. Ternyata, baru hari pertama saja kamu sudah diperlakukan seenaknya oleh kakak kelasmu.

"Loh, (Y/n).. pipi kamu kenapa merah gitu?" Tanya seorang lelaki bertubuh mungil yang tak sengaja bertemu denganmu di kantin. Dia adalah satu - satunya teman yang langsung dekat denganmu sejak MOS kemarin. Mashiho.

"Ah.. enggak.. gapapa.." ujarmu. Tentu saja berbohong, agar ia tidak khawatir.

"Bu, beli cola 2 sprite 1 ya" pesanmu pada penjual kantin.

"Buat siapa? Bukannya kamu bilang kamu gak bisa minum soda pagi - pagi?" Tanya mashiho lagi yang sedari tadi terus memperhatikan kamu.

"Enggak.. ini.. eum... b-bu..buat temen.. iya buat temen" jawabmu sedikit gugup. Setelah membayar, kamu langsung pamit pada mashiho dan segera kembali ke tempat ketiga lelaki tadi untuk memberikan minuman itu.

Tentu mashiho tidak percaya begitu saja pada kata - katamu. Dia pergi mengikutimu diam - diam. Dan dia melihat bahwa kamu memberikan ketiga kaleng soda itu kepada tiga orang kakak kelas yang terlihat seperti berandalan.

Mashiho terus memperhatikanmu dari kejauhan. Kamu terlihat begitu takut, bahkan tidak pernah sekalipun mengangkat kepalamu untuk menatap lawan bicaramu. Bahkan salah satu laki - laki -yang terlihat paling kekar- sempat sedikit mendorong kepalamu dengan jari telunjuknya, sebelum membiarkanmu pergi dari sana.

"Jadi gara - gara mereka pipi kamu merah gtu. Aku gak akan tinggal diam, (Y/n)" monolog mashiho. Setelahnya, ia mengeluarkan ponselnya, mengambil foto ketiga lelaki yang sedang asik meminum soda itu, lalu mengirimkannya pada seseorang.


🐹🐹🐹🐹🐹🐹🐹



Keesokkan harinya.

Kamu sedang makan berdua dengan mashiho di kantin. Kalian menikmati makanan masing - masing sambil bercanda - canda. Sampai tiba - tiba, ketiga orang lelaki itu datang lagi.

"LO NGADU APA HAH KE KEPSEK SAMPE KITA BERTIGA KENA HUKUM?!!" Bentak oknum bernama jihoon itu sembari menjambak keras rambutmu.

"A-a..aku .. aku gak ngadu apa - apa kak .." isakmu. Air mata mengalir dari sudut matamu karena sakit dan juga takut bercampur menjadi satu.

Mashiho? Tentu dia tidak tinggal diam. Ia meraih mangkuk ramennya dan menyiram jihoon dengan sisa kuah ramen itu. Jihoon yang kaget pun akhirnya melepaskan tangannya darimu. Dan mashiho langsung menarikmu untuk bersembunyi di belakangnya.

"BRENGSEK!! APA APAAN LO HAH?! LO PIKIR LO SIAPA? BERANI BERANINYA LO KURANG AJAR SAMA GUE!!!" Bentak jihoon yang kini mencengkram kerah baju mashiho.

"Liat name tag gue" ujar mashiho dengan santainya.

Jihoon yang langsung membaca nama yang tertera pada name tagnya pun langsung tertegun sesaat.

"T-ta..takata? L-lo?" Jihoon menatap lelaki di cengkramannya itu tak percaya. Mashiho pun membalas tatapan jihoon dengan seringaian di bibirnya.

"Iya. Gue anak pemilik sekolah ini. Dan gue juga yang udah minta ke bokap gue supaya lo dan antek - antek lo itu dihukum. Denger baik-baik ya ..." Mashiho menurunkan pandangannya untuk membaca name tag jihoon sebelum kembali menatap nyalang mata lelaki itu dan melanjutkan ucapannya.

"Park Jihoon. Sekali lagi lo sentuh cewek ini, gue bakal jamin, lo dan kedua antek lo itu gak akan bisa bersekolah di sini atau di mana pun lagi. Paham?" Ujarnya sebelum mendorong jihoon dengan keras sampai ia hampir terjatuh kalau saja kedua temannya itu tidak menahan tubuhnya.

Setelah itu mashiho membalikkan tubuhnya dan mendapati kamu masih menangis terisak. Ia pun segera menggendongmu -ala bridal- lalu membawamu ke uks.



🐹🐹🐹🐹🐹🐹🐹



UKS.

Setelah 30 menit kamu menangis terisak di pelukan mashiho, akhirnya kamu mulai tenang. Kamu hanya masih merasa shock akan apa yang baru saja terjadi padamu.

"(Y/n)..aku di sini jagain kamu. Kalo ada yang macem - macem lagi sama kamu, bilang aku. Okay?" Ujar mashiho yang sedari tadi tidak hentinya mengelus lembut kepalamu. Kamu pun hanya membalasnya dengan anggukan kecil.

Hening.

Hampir 5 menit tidak ada yang berbicara lagi.

Sampai tiba - tiba



































Kamu bergerak mengecup pipi mashiho.

"Thanks, you're my hero"

Treasure x You (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang