Junkyu (Anak Mafia)

541 37 17
                                    

"Kalian berdua sementara tinggal di sini dulu" ujar papa Suho, ayah Junkyu.

"Jangan pernah keluar dari mansion ini! Berbahaya. Kalau butuh apapun telpon dad aja, okay?"kata daddy Mino, ayahmu.

Ya, papa Suho dan daddy Mino bersahabat dari kecil, dan mereka merupakan ketua kelompok mafia. Kelompok mafia papa suho sedang diincar oleh musuh, dan daddy mino hendak membantunya.

Jadi, demi keamanan anak-anak tersayang mereka, akhirnya mereka memberikan sebuah mansion mewah di sebuah pulau kecil milik daddy mino yang tidak diketahui siapapun untuk tempat kamu dan junkyu berlindung. Mereka tidak ingin kejadian dahulu yang merenggut nyawa istri mereka kembali terulang.

"Iya dad..pa.."jawab kamu dan junkyu. Kamu sudah terbiasa memanggil suho dengan sebutan papa dan junkyu memanggil mino dengan sebutan daddy.

Akhirnya papa suho dan daddy mino pun berangkat, meninggalkan kamu dan junkyu berdua di mansion yang terbilang besar itu.

Kamu asik memainkan handphone mu dan junkyu asik menonton animasi shinchan kesukaannya dari laptopnya.

"Kita tuh anak mafia paling ditakutin.. Imagenya menyeramkan.. lo malah nontonnya shinchan! Cowok bukan sih lo"ujarmu yang sedikit kesal mendengar cara bicara shinchan.

"Ya emang kenapa sih?? Ini kan kartun favorite ajuunn.."bukan junkyu namanya kalau bicara tanpa memajukan bibir imutnya itu.

Kamu hanya memutar bola matamu malas. Tidak habis pikir. Kalian merupakan anak mafia paling ditakuti, yang memiliki image keren menyeramkan. Tapi kenapa anak lelaki satu ini malah terlihat imut?

Setelah 5 menit asik dengan dunia kalian sendiri, junkyu tiba tiba menarik-narik pelan ujung bajumu.

"(Y/n)...ajun laperr..."katanya, dengan -tentu- bibir yang dimajukan.

Kamu hanya menghela napasmu lalu bangkit berdiri dan menuju ke dapur. Junkyu pun ikut berdiri dan menyejajarkan langkahnya denganmu, lalu memeluk lenganmu sambil tersenyum senang.

"Lo mo makan apa? Jangan yang ribet-ribet!"ujarmu sambil membuka kulkas, mencari bahan makanan.

Junkyu, yang sedang duduk diatas meja sambil mengayun-ayunkan kakinya pun terlihat berpikir.

"Hmm... Ajun tiba-tiba kepengen pastaa"jawab junkyu setelah 5 menit berpikir.

Kamu pun langsung mengeluarkan bahan-bahan dan hendak membuat chicken Alfredo.

Kamu sibuk memasak, dan junkyu sibuk memperhatikanmu.

"Apa lo liat-liat?!"ujarmu galak saat sadar junkyu sedari tadi menatapmu tanpa berkedip.

"(Y/n) galak banget sih....ajun kan cuma menikmati pemandangan indah didepan mata ajun.."

"Halah pemandangan indah darimana, gue colok mata lo sini!"

Junkyu pun semakin mempoutkan bibirnya. Dia itu sebenarnya menyukai kamu, tapi dia takut padamu karena katanya kamu galaknya melebihi singa yang belum makan 5 tahun!

Akhirnya kamu pun selesai memasak. Kamu segera menghidangkan chicken Alfredo mu didepan bayi kelaparan itu, dan saat makanannya dihidangkan dihadapannya dia pun menepuk nepuk tangannya kegirangan.

"Yeayy.. selamat makan!"ujarnya lalu mulai melahap masakanmu.

"Eumm..mwasakkhan..(y/n)..enywak..." ujarnya dengan mulut penuh dan saus yang menodai bibirnya. Benar-benar seperti anak kecil, pikirmu.

"Telen dulu baru ngomong, dasar bayi!"ucapmu sembari mengelap bibir junkyu.

"Dih.. kenapa pipi lo merah gtu?"tanyamu setelah melihat semburat merah dipipi junkyu. Yang ditanya malah menundukkan kepalanya malu.

Kamu mengedikkan bahumu dan melanjutkan acara makanmu yang tertunda tadi.


🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨


Malam harinya.

Kamu sedang asik menonton tv, sampai tiba-tiba junkyu datang dan langsung duduk disebelahmu, memeluk lenganmu, dan menyenderkan kepalanya pada bahumu.

"Lo kenapa sih clingy banget?" Tanyamu sambil menatap junkyu heran.

"Emang kenapa?? Ajun kan pengen dimanjain..."kata junkyu masih setia dengan bibir yang dimajukannya.

Kamu hanya menghela napas dan kembali menonton tv.

"(Y/n)... Nanti bobo bareng ya??"tanya junkyu takut-takut.

"Lo udah gede! Tidur sendiri"katamu acuh, tanpa mengalihkan pandanganmu dari tv.

"Ajun mau bobo sambil dipeluk:(.. dulu kan bunda selalu meluk ajun kalo mau bobo..*ujarnya pelan sembari menggambar abstrak dengan telunjuknya di lenganmu.

Kamu paham, karena kalian kehilangan sosok ibu disaat yang bersamaan.

"Yaudah! Tapi gausah macem-macem ya!"katamu akhirnya, membuat junkyu tersenyum senang dan memeluk lenganmu semakin erat, dan menguyel-uyelkan pipinya pada bahumu.

Kamu gemas sebenarnya, tapi kamu tidak mau mengakuinya.

🐨🐨🐨🐨🐨🐨🐨

Kamu sudah selesai bersiap untuk tidur, dan kamu sudah berbaring dikasur empuk berukuran super king size menunggu junkyu yang sedang sikat gigi sembari memainkan ponselmu. Sampai tiba-tiba kamu merasakan ada yang merayap dibalik selimut dari kakimu.

"Ngagetin lo!"ujarmu saat kepala junkyu menyembul dari balik selimut.

Pelakunya malah cengengesan sambil memelukmu erat lalu menenggelamkan wajahnya pada ceruk lehermu. Kamu pun menaruh hpmu dinakas sebelah kasur.

Kamu mengelus punggung lebar milik junkyu itu untuk membuatnya tertidur. Junkyu sendiri sibuk ndusel seperti kucing manja, dan menggesek pelan hidungnya pada lehermu.

"Geli jun! Lo kenapa kayak kucing sih!"protesmu tanpa menghentikan aksi junkyu. Jujur sebenarnya kamu hanya takut ketahuan oleh junkyu kalau jantungmu sedang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"(Y/n)...kalo ajun suka sama (y/n) gimana??"racau junkyu yang sepertinya sudah setengah sadar.

"Y-ya.. ya .. g..gak gimana gimana.." kamu heran. Biasanya hanya lelaki macho berotot dan manly yang bisa membuatmu gugup dan berdebar. Tapi kenapa lelaki imut nan manja ini kini berhasil membuatmu gugup dan jantungmu berdetak begitu cepat?

"(Y/n) gak ada niatan buat bales perasaan ajun??"tiba tiba saja junkyu mengangkat kepalanya dan menatapmu.

Kamu sebenarnya juga menyukai junkyu, tapi kamu selalu denial, karena kamu selalu berpikir bahwa kamu suka laki-laki yang macho. Tapi kalau seperti ini, sepertinya kamu tidak bisa denial lagi.

"Emangnya lo beneran suka sama gue?"tanyamu yang dibalas anggukan lucu oleh junkyu.

"Ajun suka banget sama (y/n).. tapi ajun takut soalnya (y/n) galak.. ajunnya dimarahin teruss:(" siapapun tolong bantu kamu untuk menahan diri agar tidak menguyel-uyel muka imut junkyu

"Terus mau lo apa sekarang?"ucapmu akhirnya. Tentu saja kamu tidak mau nembak duluan.

"Ajun mau jadi pacarnya (y/n)..."ujar junkyu pelan sekali sambil menunduk dan memainkan jarinya. Dia masih takut padamu sepertinya.

"Apa? Klo ngomong yang kenceng"kamu sebenarnya mendengarnya, tapi kamu mau menggoda junkyu dan ingin dia untuk mengatakannya lebih keras.

"Ajunn mau jadi pacarnyaa (y/n)" ucapnya lagi, kini lebih keras setengah berteriak, lalu dia menyembunyikan wajahnya diceruk lehermu, malu.

Kamu terkekeh pelan, lalu memeluk junkyu erat dan mengelus kepalanya lembut.

"Iya iyaa.. mulai sekarang kita pacaran ya!"

Treasure x You (Oneshoot)Where stories live. Discover now