⁰⁶/"berharap?" (2)

234 30 5
                                    

Lonceng bel telah berbunyi, sepertinya hari guru-guru mengadakan rapat alhasil pulang lebih cepat, tidak apa-apa sih, malahan aku senang.

Karena kakiku mati rasa, segera ku tidurkan tubuhku di tengah lapangan. Tak lama Upi mengikuti ku tiduran, hari ini memang melelahkan.

Tapi Upi tiba-tiba bangun karena melihat Enzo yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah, lantas Upi mengejar Enzo. Semangat buat Enzo.

Aku kembali duduk ketika mendengar seseorang memanggil namaku, sontak aku berbalik badan dan ternyata Amu yang memanggilku, pantas suaranya tak asing. Disebelah Amu ada Sho yang sepertinya sedang membawa tasku?.. TUNGGU?! TASKU? YANG BENER AJA!

Lalu Amu berlari ke arahku, kemudian memelukku dengan erat. Untung saja aku tak kehabisan napas, Amu melepaskan pelukannya. Diedarkan matanya menuju seluruh lapangan, kemudian Amu tersadar bahwa temannya satu lagi sudah menghilang.

"Lho? Upi kemana [Name] ?" Tanyanya kepadaku, aku diam sejenak kemudian menjawab pertanyaan Amu seadanya, "Udah duluan tadi sama Enzo"

"YAH UPI NGGAK ASIK" Protesnya, memang benar Upi gak asik. Kemudian Amu memanyunkan bibirnya, aku yakin jika Kiki berada disini dia pasti sudah memerah melihat ini, sayangnya Kiki piket bersama Toro.

"Yaudah lah [Name], aku mau ngecek Toro dulu" Ucap Amu sambil melambaikan tangan kepadaku, aku membalasnya dengan menunjukkan jari jempol kebanggaanku.

***

Sekarang tinggal aku dan Sho, aku enggan membuka suara, begitu juga Sho yang sedari tadi hanya menatapku. KOK JADI CANGGUNG SIH?!

Aku yakin wajahku sekarang sudah merona hebat, lalu Sho menyerahkan tas hitam kesayanganku. Aku menerimanya dengan senyum, "Makasih Sho!" Ucapku.

Bisa ku lihat wajah Sho sedikit memerah! INI BENAR SHO KAN? BUKAN ALIEN ATAU SEMACAMNYA YANG MENYAMAR JADI SHO?! Aku baru pertama kali melihat Sho merona, GANTENGNYA NAMBAH!

"Mau bareng?" Sho mengajakku, pasti aku langsung menerima tawarannya, kesempatan emas ini!

"Ayo" Ucapnya, lalu aku dan Sho melangkah keluar sekolah. Tak ada yang berani membuka suara, kenapa jadi canggung lagi sih?!

Karena aku tak suka suasana canggung seperti ini, aku mulai memutar otak untuk mencari topik yang asik jika lawan bicaranya adalah Sho. Aha! Aku tahu, semoga saja Sho suka jika aku membahas ini.

"Katanya kamu jadi salah satu calon buat nerusin kak Mahesa ya?" Aku mengharapkan jawaban dari Sho, tapi dia hanya diam saja. Baiklah, aku memang tak bisa mencari topik.

#[Name]matitopik

"Iya, tapi aku nggak mau" Ucap Sho sambil memandang jalan, Sho baru membalas ku dengan 5 kata, tapi jantungku sudah pargoy .

"Udah makan?" Tanya Sho, sungguh, Sho mengkhawatirkan ku?! Mimpi apa aku semalam?! Aduh Gojo, aku salting banget hari ini, rasanya ingin goyang dumang .

"Udah kok" Jawabku, kemudian langkah Sho berhenti, lantas aku juga ikut berhenti. Ada apa ini?! Aduh, aku berharap dikit boleh kan ya?! Ehehehe!

"Kemaren 3 hari nggak masuk, kemaren juga kamu di rumah sakit, kenapa? Siapa yang sakit?" Tanya Sho lagi, BARU KALI INI AKU MENDENGAR SHO BERBICARA PANJANG LEBAR, plis siapapun tolong cubit aku!

Eh tunggu, Sho kok bisa tau aku berada di rumah sakit? Stalker ya?! Oke serius, sekarang aku tak tau mau jawab apa. Satu-satunya cara yang muncul di otakku adalah berbohong.

"E-enggak, itu, tetangga minta dianterin ke rumah sakit buat check up" Aku memutar bola mataku sembari mencari alasan, setelah itu suasana hening sesaat.

Kemudian mata Sho memicing, oh ayolah percaya Sho.

"Kalo kamu sakit, kabarin aja" SHO?! INI BENERAN KAMU NGGAK SIH?! Rona merah jelas terpampang diwajahku, aku tak sanggup berkata apa-apa. Aku hanya membalas Sho dengan mengangguk.

"Yaudah, duluan ya" Sho melambaikan tangannya kepadaku, lalu aku membalas lambaian tangganya. Kemudian aku berjalan berbelok ke persimpangan, sedari tadi aku masih senyum-senyum sendiri. Siapa coba yang gak salting kalo digituin.

Sepanjang jalan aku hanya memancarkan senyum yang pasti bagi orang-orang terlihat aneh, sampai beberapa bocil melihatku dengan tatapan yang mengatakan 'idih, gila kok dipelihara' .

Cil cil, kalian kalau sudah besar pasti akan merasakan yang sama! Hari ini mood ku bertambah menjadi 100000000000000% .

Sesampainya di depan rumah, aku membuka pintu rumahku dan mulai masuk ke dalam. Disana tak ada siapa-siapa, lalu aku berjalan menuju kamarku, belum sempat mengganti baju, aku sudah terbaring di atas kasur membayangkan hal hal yang akan terjadi di hari berikutnya.

Kemudian aku tersadar, lalu mengganti baju ku dan bersiap-siap menuju rumah sakit. Aku ingin menceritakan ini kepada mama!

***

Aku sedang menunggu ojek online yang ku pesan sambil scroll tiktok  lalu aku mendapatkan sebuah notif, tebak dari siapa?

DARI SHOOO 🔥🔥🔥 .
MENYALA ABANGKUUUHH 🗣️🗣️🔥🔥 .

Aku senang? Ya pasti lah! Ku buka kontak yang bertuliskan nama Sho, belum sempat ku baca namun.. UDAH SHO HAPUSS :(  ini nih yang aku gak suka kalau chatan, pasti ada aja chatan yang dihapus. AKU KAN PENASARAN SHO NGETIK APA! :(((

***

Pov Sho.


[Name]🔅
Online

You
[Name], i have a crush on you
[Delete]

__________________________________


'Nggak, jangan.'  -Sho.




TO BE CONTINUED.

HAYOLOH, AHAHAHAHA
naa bingung kelanjutannya gimana 🤗
mau sad ending tapi pengen good ending juga, naa harus bagaimana? 😞


Jangan lupa vote ya kak? Gratis ko.


--ᝰ໋᳝݊ Loᵛe ⊹ Sho x ReadersTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon