Prolog.

437 32 0
                                    

Ini tentang sebuah perasaan.

Perasaan senang ketika melihatnya, jantungku seraya berdebar berada didekatnya. Banyak yang bilang jika perasaan ini adalah cinta, tapi apakah aku benar benar mencintainya? Atau sebatas kagum semata?

Sayangnya, aku sangat bodoh dalam mengungkapkan rasa ini kepadanya. Perasaan ini ku simpan dalam dalam dari semua teman temanku. Namun, lambat laun mereka pasti akan mengetahuinya terlebih dia .

Terlepas dari rasa cintaku padanya,  aku sadar bahwa diriku ini tak mungkin mendapatkannya, jelas sekali perbedaan yg ada. Dia adalah pribadi yg pendiam, pintar, sekaligus berandalan, tak lupa wajah tampannya. Sedangkan aku? Aku hanya seseorang pemalu, penakut, dan selalu terjerat dalam masalah, bahkan untuk mengungkapkan perasaan ini saja sudah tak ralat.

Aku juga tahu, dia menganggap ku sebagai teman, dan tak lebih. Wajah nya yg tampan dengan warna manik yg senada dgn rambutnya, juga tubuhnya yg lebih pendek 5cm dariku menambah kesan imut. Aku bahkan bisa guling guling di kasur mengingat wajah datarnya, tapi sedetik kemudian aku tersadar bahwa dirinya tak mungkin untukku gapai .

Maaf, maaf, maafkan aku yg selalu membuatmu risih. Maaf jika membuatmu kesal, maaf tidak bisa menunjukkan senyum terbaik untukmu.

Terimakasih Sho.

--ᝰ໋᳝݊ Loᵛe ⊹ Sho x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang