Bab 16

232 5 0
                                    

Pagi hari burung berkicau dengan sangat merdunya. Tania masih nyaman dengan posisi tidurnya yang di baluti dengan selimut.

"Tania, bangun sayang." Mama Mecca sambil mengelus rambut anaknya.

"Hmmm, iya mah. Tunggu sebentar lagi" Tania masih mengumpulkan nyawanya.

"Buruan, itu di bawah udah ada Salman nungguin kamu dari tadi. Lagi ngobrol sama papah di ruang keluarga."

"I-iya mah iya."

"Buruan ya, mamah tunggu di bawah."

Tania bergegas bangun menuju kamar mandi. Setelah dua puluh menit ia pun keluar kamar menuju walk in closet nya, hari ini gadis itu memilih memakai pakaian santai slit ruffle denim dress yang di padukan dengan sepatu sneakers.

 Setelah dua puluh menit ia pun keluar kamar menuju walk in closet nya, hari ini gadis itu memilih memakai pakaian santai slit ruffle denim dress yang di padukan dengan sepatu sneakers

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Setelah kelar dengan urusan fashionnya, ia mulai membuka pintu kamar dan berjalan menuju ruangan keluarga di lantai bawah.

"Nah itu dia, Tania nya." Mama Mecca sambil mengarahkan pandangannya pada Tania.

"Cantik." Salman membalikkan badannya ke arah tania.

"Wah sepagi ini sudah mendapat pujian dari calon suami kamu sayang." Mama Mecca menggoda, membuat Tania tersipu malu.

Tania memilih duduk di sebelah papahnya. Sang papah hanya tersenyum sambil mengambil tangan kanan anaknya dan menepuk-nepuk dengan pelan.

"Bagaimana sudah siap nanti untuk menjadi seorang istri?" Tanya papah sambil menggoda anak gadisnya.

"E-eeh, papah jangan bertanya seperti itu aku sangat malu." Ucap Tania.

"Sayang, besok Salman bilang keluarganya akan berkunjung untuk makan malam di rumah kita. Sekalian membicarakan mengenai kelanjutan hubungan kalian ke jenjang yang lebih serius lagi. Benar begitu kan nak Salman?" Penjelasan papah.

"Iya om, tentu." Singkat Salman.

Sedangkan Tania hanya dapat menganggukkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya.

*Hmmm shit, she's always sexy and too cute.* Batin salman sambil memperhatikan calon istrinya yang sedang dalam kondisi gugup. Melihat Tania dalam kondisi gugup seperti itu membuat dirinya seperti ingin melahap Tania dengan penuh nafsu.

"Mamah baru kali ini melihat langsung calon suami kamu nak, umm ternyata ganteng juga." Ucap mamah Mecca. Tania hanya dapat tersenyum sambil sesekali melirik ke arah Salman.

"Sepertinya papah harus menunda jadwal keberangkatan sampai kalian resmi menikah." Ucapnya sambil menatap anak gadis yang ada di sebelahnya.

"Ku rasa sebaiknya papah secepatnya menjalankan pensiun dini dari pada harus turun lagi ke laut." Ucap Tania. "Zayed mana pah, mah? Kok tumben gak kelihatan sama sekali." Tambahnya.

"Akan papah tampung dulu pendapat dari kamu tentang pensiun dini." Jawab papah

"Zay tadi sudah berangkat ke kampus. Soalnya ada temennya yang mau berangkat bareng sama dia." Jawab mama Mecca.

Tania Istri Sang CEOWhere stories live. Discover now