Hinata menggigit bibir bawahnya. Inilah yang paling dia takutkan kalau Sasuke tahu. Dia pasti akan bersikap tidak sesuai dengan apa yang Hinata inginkan.

Hinata tidak bermaksut menyembunyikannya, dia ingin memberitahu Sasuke nanti saat mereka selesai ujian akhir. Hinata kira Sasuke akan mengerti. Tapi nyatanya, belum apa-apa suara Sasuke sudah tidak enak didengar.

"Kenapa kau tidak memberitahuku ? Kenapa kau tidak meminta izinku juga ? Kenapa kau tidak mendiskusikannya dulu denganku ?"

Hinata meneguk ludah,
"Etto__, aku ingin memberitahumu.. tapi nanti setelah selesai ujian" jawab Hinata dengan suara rendah. Hinata tahu kalau dia memang salah, tapi Hinata tidak suka melihat wajah marah Sasuke yang seperti itu.

Alis pria itu tampak menukik tajam, air wajahnya berubah dingin dengan sorot mata yang menatap lurus kedepan. Sasuke bahkan tidak menengok sama sekali pada Hinata. Mereka berdua masih berada diposisi yang sama, yaitu duduk diatas motor.

"S-Setidaknya pinggirkan dulu motormu.. kita berhenti ditengah jalan, kalau ada pengendara lain yang lewat bagaimana ?" Bujuk Hinata dengan menyentuh kedua bahu Sasuke dari belakang.

"Kau sudah mendaftarkan namamu ke universitas sana ?" Tanya Sasuke tanpa memperdulikan bujukkan Hinata. Pria itu bahkan tidak peduli jika ada pengendara lain yang melewatinya. Jalanan memang sepi, kalau sampai mereka tertabrak. Berarti yang menabrak yang buta. Jelas-jelas ada motornya ditengah jalan, kenapa masih ditabrak ?. Pikir Sasuke.

Hinata menggaruk pipinya, dia agak ragu mengatakannya.

"M-Minggu depan aku harus kesana, aku mendapatkan undangan dan melewati bebetapa tes"

"SUDAH SEJAUH ITU ?" Kaget Sasuke."Dan kau baru memberitahuku sekarang ?!!!"

Hinata semakin bingung mendapat bentakkan Sasuke. Dia seketika langsung melingkarkan tangannya ke leher Sasuke, mencoba menenangkan pria itu dengan pelukkan.

"J-Jangan marah Sasuke, aku hanya seminggu disana.. aku juga sudah mendapat surat izin dari sekolah"

Sasuke langsung menghela napas.

Begitupun Hinata yang tercubit hatinya saat Sasuke melepas paksa tangan dan pelukkan dilehernya.

"Kau anggap aku apa Hinata ?" Kini suara Sasuke tampak merendah. Benar-benar tersiratkan kekecewaan yang begitu dalam.

Kalau sudah mendengar suara rendah seperti itu, Hinata jadi merasa sangat bersalah pada kekasihnya. Sungguh, dia tidak bermaksut menyembunyikannya.

"Sekarang jawab jujur, apa kau sungguh mencintaiku ? Apa arti aku didalam hidupmu ?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu sih ? Tentu saja aku mencintaimu dan kau adalah orang yang berarti dihidupku"

"Kalau kau mencintaiku, kalau aku memang berarti untukmu, kenapa kau tidak membicarakannya dulu padaku ? Kau bahkan____ kau bahkan memberitahuku setelah semuanya sudah terdaftar.. kau bahkan juga sudah mau menjalani tes kesana minggu depan.. kenapa tidak mendiskusikannya dulu denganku ?"

"Y-Ya ku kira mendiskusikannya dengan orang tuaku saja sudah cukup,.. lihat !! Sekarang pun kau marah, bagaimana aku bisa memberitahumu ? Kalau aku saja sudah mengira kau akan seperti ini"

G A M O N ✔Where stories live. Discover now