X. Pelatihan Intensif [1/2]

Start from the beginning
                                    

Ketiganya berdiri di sisi halaman dengan posisi kedua murid yang menghadap sang guru. Saat itu matahari sudah cukup menyinari pagi, sehingga mereka tak kesulitan untuk menerawang satu sama lain.

"Tampaknya tidaklah perlu lagi aku menjelaskan perihal hal mendasar mengenai Aora." Wei Liwei memulai dengan kajian ulang atas segala jawaban yang dituturkan kedua anak muridnya kemarin sore. "Beruntung, kalian memiliki Aora dari lahir. Maka mudah mengasah keduanya."

Perbincangan tersita oleh suara dentum samar kaki-kaki meja tepat di salah satu koridor bangunan kuil. Setelah satu orang yang mengangkat meja minggat dari tempat, dua orang hadir dengan masing-masing membawakan batu bening dan sebongkah wadah kristal yang dikelilingi sembilan permata dengan warna yang berbeda.

Demikian dua benda itu diletakkan hati-hati di atas meja, Wei Liwei mengajak Rin dan Ravn lekas mendekat. Ketika menaiki tangga yang pendek, barulah ia berujar, "Rin, bagaimana jika menyebutkan kelas dan tipe Aoran yang diketahui hingga kini?"

"Dengan senang hati, Guru," jawab murid perempuan dengan senyum kecilnya.

Sebelumnya ia menoleh kepada Ravn. Tampak si pria muda menelan ludah, mempersiapkan diri untuk mendengarkan setiap penjelasan yang diterangkan dengan cepat.

"A-aku akan berusaha untuk menyebutkannya pelan-pelan ...." Begitulah si gadis memutuskan, lekas disambut tawa oleh sang guru yang sudah melangkah di bagian berseberangan dari meja.

"Kalau begitu, silakan."

Pun, satu anggukan dari Ravn menjadi persetujuan mutlak. Maka Rin menarik napas bagai anak murid yang hendak menyerahkan setoran hafalan.

"Kelas Aoran terbagi atas tiga; Aoran Hitam, Aoran Putih dan Kelabu. Biasanya Aoran Hitam memiliki kekuatan yang besar untuk menyerang, sementara Aoran Putih lebih defensif. Selain itu Aoran Kelabu merupakan Aoran yang memiliki tipe gabungan dari Putih dan Hitam.

"Masing-masing Aoran Hitam dan Aoran Putih memiliki tipe—ah, tetapi ... sebelumnya, boleh saya bertanya, Guru Wei?"

Serentak dua pria yang berada di dekatnya mengerjap.

Ya, ini benar-benar baru.

Rin bertanya kala menerangkan hal-hal yang ia tahu.

"Tentu." Beruntung. Wei Liwei menjawab tanpa ragu.

"Kalau berdasarkan hal yang saya ujarkan sebelumnya sudah cukup untuk menandai macam Aoran, mengapa kita masih membutuhkan tipe-tipe untuk membedakannya kembali?"

Senyum lekas merekah di balik jenggot putih sang guru. Yah, setidaknya dia mendapatkan pertanyaan yang menarik dari penyitaan waktu ini.

"Pendekar, Pandai Besi, Pencuri, dan Pemantul untuk Aoran Hitam; sementara Aoran Putih memiliki Penyembuh, Pelindung, dan Penyalur ... benar?"

Segala tipe yang ia sebutkan sebentar disambut dua pasang mata yang saling pandang sebelum mengangguk bersama.

Sebagaimana Rin menjelaskan sebelumnya, nyaris seutuhnya kekuatan yang dimiliki para Aoran Hitam digunakan untuk menyerang. Pendekar merupakan Aoran yang mampu menyalurkan elemen kepemilikan mereka ke senjata, sementara Pandai Besi bisa menciptakan senjata dari elemen yang mereka punya.

Adapun Pencuri yang dapat mengambil kemampuan musuhnya meski bersifat temporer, sementara Pemantul akan merefleksikan kemampuan musuh selama mereka saling berhadapan.

Tampaknya tidaklah perlu menjelaskan Penyembuh dan Pelindung, sebab keduanya memang memiliki artian yang sesuai dalam penyebutannya. Namun, jangan pernah melupakan Penyalur yang memiliki kemampuan luar biasa; menyalurkan energi kekuatan yang ia punya ke Aoran lain. Karenanya Aoran tersebut diharuskan memiliki tenaga yang besar.

SeeressWhere stories live. Discover now