S E P U L U H

1.5K 201 21
                                    

"Echaaaa!!!!!," teriak seseorang membuat Echa yang sedang menikmati buah strawberry itu terlonjak kaget.

Raynzal yang sedang memangku adiknya itu pun langsung menatap tajam pelaku yang berteriak tadi. Setelah lelah melihat domba dan kelinci dari jauh juga berkeliling kebun, mereka sedang duduk dan memakan strawberry dari kebun itu, Ah ralat hanya Echa yang memakan buah itu.

Daniel yang sadar ditatap tajam langsung cengengesan, "Sorry Zal, santai kali,"

Suara tawa Aldo terdengar membuat Daniel berdecak, sahabatnya itu sepertinya sangat senang jika dirinya berada di situasi seperti ini.

"Lagian lo suka banget bikin Echa kaget," ucap Aldo saat tawa nya sudah mereda.

"Gue ga maksud ngagetin Echa ya!!, gue kan cuma antusias liat si gemoy cantik ini," balas Daniel dan mencubit pelan pipi gembul Echa.

Sedangkan yang dicubit hanya diam sembari mengunyah buah strawberry yang ada di mulut mungilnya membuat pipi itu terlihat menggembung lucu.
"Tau darimana gue disini?," heran Raynzal, karena dirinya tak memberi tahu kedua temannya ini jika dirinya ada di kebun strawberry ini.

"Tadi kita kerumah lo, tapi kata Arthur lo ke sini," jelas Aldo.

Raynzal menaikkan alisnya "Ngapain?,"

"Main sama Echa dong, gue kangen sama si cantik ini," ucap Aldo sambil memainkan tangan mungil milik Echa, Ia heran kok bisa tangannya aja lucu banget ya?

"Lo buat apa beli perkebunan ginian Zal?," tanya Daniel.

"Bukan urusan lo," jawab Raynzal.

Daniel mendengus mendengar jawaban Raynzal, lalu matanya melihat Echa yang masih anteng dengan buah strawberry nya itu. Dengan gemas Ia mendekat pada Echa,
"Bang Niel mau dong aaaa," Daniel membuka mulutnya memberi kode untuk Echa agar menyuapi dirinya dengan strawberry yang ada ditangan Echa.

"No noo," Echa menggelengkan kepalanya.

"Ih pelitnya, bang Niel minta Chaa,"

"Nda oleh," Karena takut strawberry nya diambil, Echa memasukkan strawberry yang ada ditangannya ke mulut, padahal mulut mungil itu masih penuh dengan strawberry sebelumnya.

Raynzal yang melihat itu langsung menadahkan tangannya di bawah dagu adiknya itu,
"Keluarin, makannya satu satu sayang,"

Echa menepis tangan abang nya itu, menolak untuk mengeluarkan strawberry yang membuat mulutnya itu penuh.

"Nanti Echa tersedak, satu satu aja makannya baby," bujuk Raynzal.

"Amauu aba-....uhuk," benar ucapan Raynzal, gadis mungil itu tersedak karena berbicara saat mulutnya itu penuh.

Raynzal langsung mengeluarkan strawberry dalam mulut adiknya itu begitu saja, takut jika buah itu tertelan dalam kondisi yang belum dikunyah.

Tangan Raynzal mengambil gelas berisi air putih yang disodorkan Nanny Echa, lalu memberi minum pada adiknya itu.
"Mum sayang,"

Aldo terkekeh melihat cara minum Echa, Ia jarang melihat bocah mungil itu minum lewat gelas. Biasanya Echa minum lewat sedotan atau dot. Bisa Ia lihat air minum yang masuk ke mulut mungil itu seperti dikunyah oleh Echa, bibir manis itu bergerak seolah mengedot tapi pada gelas? terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

"Echa pelit sih ama bang Niel," celetuk Daniel.


.....

Raynzal terus mengecup pelipis Echa dengan pelan berusaha menyalurkan ketenangan pada adiknya yang sedari tadi gelisah dalam tidurnya. Adiknya demam tinggi setelah pulang dari peternakan sore tadi.
Tangan besar Raynzal pun tak berhenti bergerak mengelus lembut punggung adiknya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Little Sister Where stories live. Discover now