E N A M

6.4K 499 29
                                    

Raynzal sudah siap dengan tuxedo hitam miliknya. Malam ini Ia akan menghadiri acara anniversary orang tua Keyra.
Acara anniversary kali ini bukan hanya mengundang orang dekat saja, orang tua Keyra juga mengundang para kolega bisnis dari luar kota bahkan luar negeri. Karena acara ini juga sekaligus meresmikan hotel baru mereka yang baru selesai dibangun.

Raynzal berjalan menuruni anak tangga menuju ruang bermain milik Echa. Adiknya menangis saat dipakaikan dress oleh sang nanny maka dari itu Echa berada di ruangan bermain untuk mengalihkan perhatian Echa.
Tangan Raynzal membuka pintu berwarna pink itu. Ia tersenyum saat mendengar gelak tawa dari sang adik lalu Ia melihat adiknya sedang menaiki kuda mainan pemberian dari Daniel dengan dress yang sudah melekat pada tubuh mungilnya.
Berjalan menghampiri adiknya, "Sayang," panggil Raynzal.

"Abangg!!!," pekik gadis mungil dengan dress pink itu.

"Sssttt jangan berteriak hm," ucap Raynzal dengan lembut.

"Abang Echa ain inii," ucap Echa sambil tangannya menepuk nepuk mainan kuda miliknya.

Raynzal tersenyum, "Iya sayang," netranya beralih pada nanny Kia.

"Siapkan keperluan Echa," ucapnya.

"Baik tuan," nanny Kia menundukkan kepalanya lalu berlalu meninggalkan kakak beradik itu untuk menyiapkan keperluan Echa untuk dibawa ke acara malam ini.

Raynzal menggerakkan tangannya untuk menggendong Echa, namun adiknya menggeleng, "Amauu abangg,"

Mengernyitkan dahinya lalu bertanya, "Gak mau ikut abang?,"

Adiknya kembali menggeleng.

"Abang mau ketemu kak Key sayang," menjeda ucapannya
"Echa gak mau?," lanjut Raynzal.

"Amauu," ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Kenapa gak mau? hm?,"

"Mau ain ini," jawab Echa tetap memainkan kuda mainan itu.

"Mainnya nanti lagi, Echa ikut abang dulu sayang," Raynzal mengangkat adiknya kedalam gendongannya.

Namun justru adiknya malah merengek tak mau, Raynzal mencoba untuk tak peduli dan berjalan keluar ruangan nuansa pink itu.
Adiknya menangis berontak dalam gendongannya, "Amauu hiks abangg!! amauuu,"

Raynzal menatap Echa, "Gak mau ikut abang?,"

"Hiks amauu...," ucap Echa menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah, Echa di rumah sama nanny aja," Raynzal memberikan Echa pada nanny yang kini sudah ada dihadapannya.

"amauu!! hiks abang," tangis adiknya makin menjadi saat sudah digendongan nanny.

Nanny Kia kewalahan saat Echa berontak dalam gendongannya,
"Eh nona nanti kita lihat ikan yuk," Nanny Kia berusaha membuat nona nya itu tenang, namun Echa justru tambah histeris.

Raynzal yang melihat itupun merasa tak tega, "Echa mau ikut atau gak?hm," adiknya menoleh lalu menggeleng.

Raynzal menghela nafasnya sejenak lalu mengambil Echa dari gendongan nanny Kia. Tangannya mengusap air mata yang berderai di pipi memerah adiknya,
"Terus maunya gimana sayang?," mengecup pipi basah itu dan mengelus punggung sempit adiknya dengan lembut.

"Nangis nya udah, nanti Echa sesak," tangan besar Raynzal beralih ke dada sang adik untuk mengelusnya.

"Kenapa gak mau ikut abang?hm," Adiknya menggeleng pelan, tangis gadis mungil itu sudah berhenti namun masih terisak.

Little Sister Where stories live. Discover now