01. Hari pertama MPLS

11 1 0
                                    

Happy reading!!!





Pagi ini cuaca sangat terik, sepertinya sangat mendukung kegiatan upacara pembukaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang akan mulai dilaksanakan hari ini.

Banyak sekali siswa-siswi baru yang sudah berlalu-lalang di lingkungan SMA merdeka.

Suasana sangat riuh, padahal saat ini jam baru menunjukkan pukul 6 pagi, dan acara akan dimulai pukul 07.30.

Rasa semangat yang berkobar menjadikan siswa-siswi baru menjadi orang yang sangat rajin. Mungkin ada yang berpikir 'iyalah rajin, kan masih baru.' Sungguh itu memang fakta yang sering terjadi di negara tercinta ini.

Selain siswa-siswi baru juga, ada anggota OSIS dan PMR yang sudah siaga di lingkungan sekolah sejak setengah enam tadi, entah apa yang mereka lakukan.

Untuk anggota OSIS, mempersiapkan wide game yang akan dilakukan setelah kegiatan utama nanti, akan diisi sesuai yang sudah dijadwalkan. Dan kebetulan sekali, di hari pertama ini langsung diisi dengan wide game.

Sedangkan, anggota PMR mempersiapkan obat-obatan dan membersihkan ruang UKS. Wajar saja kotor, karena memang baru saja libur selama dua Minggu. Meskipun sudah dibersihkan juga oleh petugas kebersihan sekolah kemarin, tetap saja harus dibersihkan kembali hati ini.

°°°

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30, dan upacara sudah akan dimulai, saat ini mereka sudah dibariskan sesuai dengan kelas mereka masing-masing.

Alunan suara penuh ketegasan milik sang protokol mengisi keheningan di lapangan utama SMA merdeka. Upacara sudah dimulai.

Seluruh anggota PMR, tak terkecuali Anindhita yang juga merangkap sebagai anggota OSIS itu tengah menjalankan kedua perannya secara bersamaan.

Anindhita Pramudya, berusia 15 tahun lebih 6 bulan itu baru saja menduduki bangku kelas XI. Anin termasuk ke dalam jajaran siswa aktif sejak masuk ke SMA. Mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler serta menjadi anggota OSIS dan PMR.

Anin berkeliling selain mengecek apakah ada yang tidak tertib juga apakah ada yang sedang sakit. Kakinya terus melangkah, tiba-tiba matanya menangkap siswa laki-laki yang terlihat seperti tengah menahan sakit. Dengan jiwa kemanusiaan yang tinggi ia menghampiri siswa itu.

Anin menepuk pundaknya pelan, untung siswa itu berdiri di barisan paling belakang berhubung badannya memang tinggi tegap.

Siswa itu menoleh, "ada apa, kak?"

"Kamu, sakit?"

Siswa itu menggeleng pelan, takut-takut ada orang lain yang melihat dia menggerakkan kepalanya bisa dikira kesurupan.

Karena memang jika dilihat dari depan, Anin tidak terlihat sebab tubuhnya terlalu mungil.

"Beneran? Ke UKS aja yuk! Aku anter," merasa tak puas dan tak percaya dengan jawaban yang diterimanya Anin mengajak siswa itu ke UKS.

"Nggak usah, kak. Cuma pusing dikit aja, kok. Aman."

"Nggak usah ngeyel, ayo!"

Berakhir menuruti perintah kakak kelasnya itu, Agam Abdul Fatah, nama cowok itu. Abdul adalah nama ayahnya. Cowok berusia 16 tahun kurang satu bulan itu mengikuti langkah kecil cewek di depannya. Sungguh menggemaskan.

He's My Boyfriend (ON GOING)Onde histórias criam vida. Descubra agora