Prolog

2 0 0
                                    

Tanggal: 15 Februari 2018

Hari ini adalah hari yang istimewa bagiku dan Sena. Lima tahun yang lalu, pada tanggal yang sama, kami memulai perjalanan kami sebagai sepasang kekasih. Dan setiap tahun, tanggal 15 Februari menjadi momentum yang kami rayakan dengan penuh kebahagiaan dan kenangan manis.

Saat aku duduk di sudut favorit kami di taman, aku merenung tentang bagaimana segalanya dimulai. Sena, dengan senyumnya yang menawan, mendekatiku dengan canggung dan memberiku sebatang coklat dihari valentine dikeramaian kantin sekolah saat itu. Dia tidak pernah bisa menyembunyikan rasa gugupnya, bahkan setelah lima tahun berlalu.

Kenangan tentang hari pertama kami selalu membuat hatiku berdebar-debar. Aku masih bisa merasakan getaran yang mengalir dalam diriku ketika aku memegang tangannya untuk pertama kalinya, ketika mata kami bertemu, dan aku tahu bahwa aku menemukan cinta sejatiku.

Selama lima tahun ini, kami telah berbagi begitu banyak momen yang tak terlupakan. Dari petualangan kecil di sudut-sudut kota hingga malam yang panjang di mana kami hanya bercerita tentang mimpi dan harapan kami. Setiap momen bersamanya adalah berharga bagiku, setiap senyumnya memberi arti pada hidupku.

Hari ini, aku membawa Sena ke sebuah kafe favorit kami. Di sana, kami tertawa, berbagi cerita, dan mengenang kenangan-kenangan yang telah kita bagi Bersama disudut meja, spot favorit kami, dimana sejuta cerita kami habiskan disini. Ketika aku melihatnya, dari balik cahaya remang remang sudut ini menjadi spot favoritku selama ratusan kali pergi kesini, sorot cahaya yang sempurna Ketika dia tersenyum dengan lembut, aku tahu bahwa aku tidak bisa meminta lebih banyak lagi dari hidup ini. Bersamanya, aku telah menemukan rumahku.

Lima tahun mungkin terdengar seperti waktu yang singkat bagi beberapa orang, tetapi bagi kami, lima tahun adalah bagian dari kisah cinta yang abadi. Aku bersyukur setiap hari karena memiliki Sena di sampingku, dan aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu menjaganya dengan penuh kasih sayang.

Seiring matahari terbenam dan langit mulai gelap, kami berjalan pulang bersama, tangan dalam tangan, siap menghadapi petualangan berikutnya dalam hidup kami. Aku tidak bisa membayangkan masa depanku tanpa Sena di sampingku, dan aku bersyukur atas setiap momen yang kami bagi bersama.

Saat kami berjalan menuju matahari terbenam, ketika aku melihat bayangnya berlari dibawah sinar senja yang begitu memukau, aku selalu merasa bahwa akhir dari perjalanan kita berdua adalah sepasang cincin dan janji yang kita ucappkan dalam altar pernikahan........

Aku yakin itu....

Benang Merah : We Used to Love Each OtherМесто, где живут истории. Откройте их для себя