Yang jadi masalah, core atau apalah itu, Naeva hanya asal menyebut saja sebagai inti keabadiannya, ternyata ada di kepalanya. Tidak ada gunanya memenggal kepalanya, yang ada hanya tubuhnya akan tumbuh kembali di kepala dan tubuh lamanya jadi bangkai yang bisa membusuk.
"Serangga yang tertarik pada bau darah seperti lalat, kumbang bangkai atau semut pasti akan segera datang. Aku harus pergi sebelum itu."
Naeva memutuskan melangkahkan kakinya ke Utara, tempat finish ujian ini.Dia sempat memperhatikan lumut di pohon tadi ketika ingin memanjatnya. Tidak sulit menentukan arah dari melihat lumut. Lumut cenderung tumbuh lebih tebal atau lebih lebat di sisi pohon yang menghadap ke utara di belahan bumi utara, atau ke selatan di belahan bumi selatan. Ini karena sisi yang menghadap ke utara atau selatan mendapat sinar matahari yang lebih sedikit, sehingga cenderung lebih lembab dan teduh.
"Liliel dan Kaja Denpa... Kalau takdir berkehendak, kita mungkin akan bertemu lagi..."
Naeva percaya adanya takdir. Tapi dia tidak percaya takdir menentukan seluruh hidup manusia. Karena jika begitu, manusia tidak ada bedanya dengan boneka takdir.
.
.
.
.
.
.
.
.
.=====OooooO=====
Informasi Karakter
Nama: Naeva Winter
Nova: X Platinum
Ras: Cryostalians
Usia: +30.000
Status: Irregular
Afiliasi: Netherforge City=====OooooO=====
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Naeva bersembunyi dari balik pohon. Memperhatikan pemandangan mengerikan itu dari jauh.
Beberapa saat setelah memulai perjalanannya, Naeva bertemu banyak serangga. Sungguh merepotkan untuk menghindari semua itu. Tapi sepertinya sulit baginya menghindari yang satu ini.
YOU ARE READING
The Unfettered Ice Princess [Vol 2]
FantasyVolume kedua dari Novel [ The Unfettered Ice Princess ] Dimulai dari Lantai 6 Tower [ Sebagian besar ilustrasi berasal dari AI. Kalau ada yang bukan dari AI, akan ada tulisan artist nya ]
Chapter 32 [ Belalang Ceracris ]
Start from the beginning