Fanfiction Muichiro

Mist (Sixth)

Sambungan dari Mist (Fifth)

***

Ingatan yang Kembali

Muichiro akhirnya ingat tentang keluarganya. Ia mengingat masa lalu kelamnya bersama ibu, ayah, dan kakaknya. Lengannya mengeluarkan banyak darah, tetapi Muichiro secara sigap mengikat dan mengentikan pendarahannya.

Ia ingat senyum dan tangan lembut Shinobu yang sangat mirip dengan ibunya. Ia ingat juga perkataan Mitsuri bahwa dia adalah anak yang begitu lembut dan lucu dulunya. Muichiro ingat, dia punya kembaran yang memiliki ekspresi kasar seperti Obanai dan Sanemi, tetapi mereka punya persamaan yaitu memiliki hati yang peduli.

Muichiro mengingat bahwa ia mirip dengan Genya, dimana mereka berdua sama-sama memiliki kakak yang kasar, tetapi baik hati. Ia ingat tentang perkataan Gyomei soal anak kecil yang butuh perlindungan, dan itu adalah Muichiro di masa lalu. Giyu juga pernah berkata bahwa ia pernah dilindungi kakaknya, dan itu hampir sama dengan Muichiro.

Ia ingat salah satu istri Tengen, yakni Hinatsuru,  memiliki sikap dan suara seperti ibunya dulu. Lalu sosok Rengoku dan Tanjiro yang hampir mirip dengan ayahnya.

Saat Muichiro berumur 10 tahun, ia hidup bersama ayah, ibu, dan saudara kembarnya. Ibu Muichiro sakit parah dan tak bisa dibawa berobat ke kota karena kondisi ekonomi yang tidak mendukung. Sang ayah yang optimis mencari obat herbal untuk sang ibu meski sedang badai saat itu. Kedua orangtuanya meninggal di malam yang sama, di mana ibunya meninggal karena tidak tahan dengan rasa sakit, lalu sang ayah yang jatuh dari tebing ketika badai.

Saudara kembarnya, Yuichiro Tokito, sangat menyesali perbuatan ayahnya karena bersikeras mencari obat herbal di tengah badai. Kini Yuichiro hanya memiliki Muichiro, dan sekarang ia bertanggung jawab melindunginya. Yuichiro bersikap keras dan kasar pada Muichiro agar sang adik bisa lebih kuat dan tidak lemah. Ia sebenarnya sangat sayang pada adiknya tersebut, tetapi keadaan membuat ia harus begini.

Ketika Amane datang untuk mengajak kedua Tokito bersaudara menjadi pemburu iblis, Yuichiro dengan kasar menolaknya. Ia mengambil prinsip bahwa membantu orang hanya akan berakhir buruk pada diri sendiri. Sedangkan Muichiro ingin sekali menerima tawaran itu, karena mendiang ayahnya pernah berpesan bahwa membantu orang lain akan berakibat baik pada diri sendiri.

Kagaya memprediksi bahwa Muichiro adalah keturunan dari pemilik pernapasan matahari. Namun, itu hanya prediksi. Kenyataannya, Muichiro adalah keturunan sang pemilik pernapasan bulan, uppermoon satu, Kokushibo.

Malam itu, ketika musim panas, Muichiro diselamatkan oleh Yuichiro dari serangan iblis. Lengan Yuichiro terputus seketika, dan Muichiro yang saat itu dipenuhi amarah langsung membunuh iblis itu hingga matahari akhirnya terbit.

Yuichiro sebelum mati kehabisan darah, lalu berdoa pada dewa agar Muichiro selamat. Ia berkata bahwa arti dari nama Muichiro bukanlah 'sia-sia', tetapi maknanya adalah 'tidak terbatas'.

Muichiro juga mengingat tentang penempa pedang lamanya, yakni Tetsuhido. Lalu sekarang adalah Kanamori. Ia juga ingat tentang anak kecil yang memiliki robot mekanika, bernama Kotetsu. Sebelumnya ia pernah ke desa penempa pedang untuk mengganti katananya. Robot mekanika yang pernah dibuat Muichiro sebagai alat latihan bertarung rupanya adalah replika dari saudara leluhurnya.

Rupanya, Muichiro mendapat bagian dari ingatan Kokushibo sewaktu menjadi manusia. Beberapa mitos tentang keturunan akan dapat warisan berupa ingatan, rupanya benar. Muichiro ingat bahwa Kokushibo adalah saudara kembar dari pengguna pernapasan matahari.

"Kau menaruh rasa dengki pada saudaramu," ucap Muichiro pada Kokushibo.

Kokushibo mulai naik pitam karena Muichiro mengungkit tentang masa lalunya. Ia kembali menunjukkan pedang yang terbuat dari dagingnya sendiri.

"Kau mungkin keturunanku, tetapi kau akan lenyap di tanganku," katanya dengan suara yang sangat mencekam.

Muichiro hanya tersenyum. Tiba-tiba ia ingat kejadian ketika Muzan melukainya, di mana saat itu ia menemukan lokasi tumbuh bunga lily biru.

"Aku ingat! Shinobu menanyakan tentang ini beberapa waktu yang lalu! Aku ingat," gumamnya.

"Apa yang kau ingat, bocah?" tanya Kokushibo yang sudah di dekat Muichiro.

Ia mencekik Muichiro dengan kuat. Muichiro dengan cepat mengayunkan katananya ke lengan Kokushibo, tetapi tidak bisa tertebas.

"Hah, aku ingat, tentang kau dan Yoriichi, kalian berdua adalah arti dari sesungguhnya dari bertolak belakang," ujar Muichiro dengan seringai.

Kokushibo yang mendengar hal itu kembali marah. Ia makin mempererat cengkeramannya, dan kini Muichiro memuntahkan darah dari mulutnya.

"Kau tahu apa soal masa laluku?"

Malam yang tadinya diterangi bulan sabit, kini berubah. Kabut perlahan muncul menutupi langit dan cahaya rembulan hilang begitu saja.

"Aku harus tetap hidup, sampai aku bertemu Shinobu-san, dan akan kuberitahu soal lokasi bunga itu,"  batin Muichiro saat itu.

Sementara Ginko mencari bantuan untuk sang tuan, tetapi para pilar lain juga mengalami hal yang sama. Mereka diserang oleh iblis uppermoon lain. Mitsuri dan Rengoku bertemu dengan Daki dan Gyutaro.

Lalu Giyu dan Shinobu bertemu dengan Akaza. Gyomei dan Tengen juga bertemu dengan Douma. Kemudian Obanai dan Sanemi bertemu dengan Hantengu dan Gyokko.

Sementara itu, Muzan berhadapan dengan Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, Genya, dan juga Kanao. Sementara Nezuko berada di tempat Tamayo dan Yushiro untuk diselidiki mengenai darahnya. Oyakata-sama mengajak Tamayo untuk bekerjasama dengan Shinobu sebelumnya, itulah sebabnya sekarang Nezuko bersama dengan Tamayo.

Matahari akan terbit sekitar satu jam lagi, tetapi perang besar-besaran antara manusia dan iblis berlangsung sengit. Beberapa pemburu iblis tingkat bawah datang untuk membantu para Hashira dan Tanjiro juga.

Sekarang, Aoi bertemu dengan Ginko yang meminta bantuan untuk Muichiro. Aoi merasa tidak akan pernah bisa membantu Muichiro karena ia lemah. Namun, Ginko terus memohon. Tidak ada harapan lagi untuk mendapat bantuan karena pilar lain sedang bertarung juga. Akhirnya, Aoi menerima permohonan Ginko. Meski ia tidak berguna dan lemah, setidaknya ia akan berusaha memberikan bantuan untuk pilar muda tersebut. Ia juga ingat bahwa Muichiro dulu adalah orang yang satu angkatan dengannya ketika seleksi akhir.

Bersambung ...