Chapter 23

62 31 172
                                    

⚠️ Sebelum baca alangkah baiknya vote terlebih dahulu yaa
Kalau mau lebih baik lagi bantu ramaikan dengan komenan kalian di setiap paragraf okee??

Tencuuuu<3

Gimana kabarnya kalian??
Stay bahagia ya teman-teman!!

Aamiin...
-
-
-

Happy reading 🍇

"Assalamualaikum ... Lea ayok sekolah!" panggil gadis berkuncir kuda itu sembari membuka pintu rumah sang sahabat.

Jangan salahkan Zalva jika ia asal nyelonong masuk begitu saja. Toh ia sudah beberapa kali mengetuk pintu namun sang pemilik rumah tak kunjung juga membuka pintu. Alvira juga pernah bilang kepadanya kalau mau main ke rumahnya, masuk aja langsung. Anggap saja rumah sendiri, gitu katanya.

Rumah kelihatan sangat sepi tadi kata satpam yang jaga, katanya sang pemilik rumah ada di dalam termasuk Ayahnya Lea yang sudah pulang dari luar kota.

"Jangan-jangan Lea udah berangkat bareng Riko lagi," gumam Zalva sembari terus melangkahkan kakinya.

Zalva terus melangkah dengan pelan berniat menaiki tangga untuk mengecek sahabatnya apakah masih tertidur di kamar nya ataukah tidak.

Zalva mengurungkan niatnya disaat mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya dari arah dapur.

"Va, ih! Kok gak bilang mau berangkat bareng sih!" oceh Lea langsung sembari mengelap mulutnya. Sepertinya ia baru selesai sarapan.

"Kenapa harus bilang dulu? Oh, gue tau lo mau berangkat bareng pacar lo, kan?" tebak Zalva.

"Iya ih, makanya bilang dulu kalo mau berangkat bareng," ujar Lea gusar.

"Santuy aja kali, lagian niat gue kesini juga mau kenalan sama Papah lo."

"Hm?" Lea mengerjakan matanya beberapa kali. "Kok lo tau Papah udah balik?"

"Tau lah," balas Zalva celingukan mencari keberadaan orang tua Lea.

"Tante Vira sama Papah lo mana?" tanya Zalva kemudian.

"Mau ngapain si. Udah yu ah, gue berangkat bareng lo aja," ajak Lea menarik tangan sang sahabat.

"Nggak." Zalva menggeleng. "Mau kenalan dulu ah, sama Papah lo Le," ujarnya kekeh.

Lea mengatupkan bibirnya sebentar. "Papah gue lagi mandi Va, bakalan lama banget. Lo mau kesiangan gara-gara nungguin bokap gue mandi?"

"Masa sih?" ucap Zalva yang dibalas anggukan oleh Lea. "Gue tunggu aja lah bentar, cowok kan gak lama mandinya."

"Eh jangan! Justru itu Va masalahnya, Papah gue kalau mandi lama banget Va," ujar Lea gregetan sendiri.

Zalva menggaruk pelipisnya aneh melihat respons sahabatnya itu.

"Udah yu ah! Lo tunggu diluar dulu Va, gue ambil tas dulu!" Lea berteriak sembari menaiki tangga.

Zalva hanya mendengus seraya berjalan keluar rumah. Padahal ia cuma pengen tau gimana rupa Ayah dari sahabatnya itu. Gadis itu menutup pintu rumah dengan helaan napasnya, mungkin belum waktunya untuk berkenalan dengan sosok yang dulu sering sekali Lea bicarakan padanya.

STORY HERZAWhere stories live. Discover now