chapter 33

277 21 1
                                    


Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
.
..
...
Warning 🔞





" Gue egois nggak, kalau gue ngerasa ini nggak adil? " Tanya adrian

" Wajar sayang, karna aku nyakitin kamu. " Jawab zhaffa tenang

" Rasanya gue pengen nonjok muka lo, tapi sayang muka lo ganteng "

" Gue emang ganteng, ian. Lo nya aja yang baru nyadar " balas zhaffa percaya diri

" Lo nggak masalah kalau gue ciuman sama orang lain " tanya adrian lagi

" Gue patahin leher orang itu " balas zhaffa

" TERUS KENAPA LO CIUM JUAN " Ucap adrian ngegas

" Maaf sayang, waktu itu aku cuma mau nuntasin semuanya. Aku sendiri juga masih bertanya-tanya tentang perasaan sendiri " jelas zhaffa sedikit takut saat melihat adrian mode singa betina

" Alesan, lo bilang aja lo suka icip sana sini " ucap adrian kesal dan memilih duduk disopa sebelah zhaffa

" Semenjak sama lo, gue nggak pernah mikir gitu sayang. " Balas zhaffa mencoba membujuk adrian

Adrian berdecak kesal memilih menonton drama korea yang sedang tayang

" Ian, gue berantakan selama lo nggak ada " ucap zhaffa memutar tubuh adrian menghadapnya, menggenggam tangannya dengan lembut

" Keliatan tanpa lo ngomong " balas adrian

" Sekarang dunia gue itu cuma elo. Adrian adiputra adalah dunia nya zhaffarael yudistira " ucap zhaffa menatap dalam irish adrian

" Gue cinta sama lo " lanjutnya

" Gue juga cinta sam lo "

Zhaffa mencium adrian lembut, menariknya untuk duduk dipangkuannya. Zhaffa mencium adrian menyalurkan rasa rindu dan takut kehilangan. Zhaffa melepaskan ciumannya sebentar untuk menatap semestanya. Tidak ada yang boleh merebut adrian darinya.

Adrian membuka matanya perlahan saat zhaffa melepaskan ciumannya. Saling menatap, menelusuri perasaan rindu masing-masing.

" Ian, apa boleh? "

Adrian mengerti, dia mengangguk mengizinkan zhaffa untuk menyentuhnya lagi, toh dia juga rindu sentuhan memabukkan zhaffa.

Zhaffa yang diberi izin, mencium kembali bibir yang menjadi candu baginya, melumat kecil menikmati rasa manis dari bibir adrian. Zhaffa mengigit kecil bibir adrian meminta akses untuk memasukkan lidahnya, menelusuri setiap incinya. Zhaffa mulai memasukkan tangannya kedalam baju yang dikenakan adrian, menelusuri lekuk tubuh adrian, berakhir bermain dengan nipple adrian.

" Ah " desah adrian disela ciuman zhaffa

Setiap sentuhan yang zhaffa berikan mampu membuatnya lupa daratan.

" Ael, dikamar " ucap adrian susah payah saat zhaffa sedang membuat karnya dileher adrian

Tanpa menjawab, zhaffa mengangkat tubuh adrian, mencium adrian kembali. Zhaffa menurunkan adrian perlahan, menjaga agar kekasihnya tidak merasa kesakitan, baginya adrian seperti barang mudah pecah jadi harus dia jaga sebaik mungkin.

Zhaffa melepaskan baju miliknya juga celananya. Mengukung adrian, zhaffa membiarkan adrian menyentuh setiap abs yang dimilikinya.

" Tangan lo kok bisa selembut ini "

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang