chapter 25

311 26 2
                                    

Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
.
..
...






Saat ini adrian tengah gusar, bagaimana tidak jenan sebentar lagi akan datang dan dia sudah rapi. Adrian melihat zhaffa yang disebelahnya sedang fokus pada laptopnya, adrian tidak tau apa yang sedang dikerjakan oleh kekasihnya, adrian pusing melihat angka-angkanya

" Ael, gue nggak jadi pergi deh " ucap adrian memecehkan keheningan yang terasa sangat tegang untuknya

" Lo harus pergi adrian " jawab zhaffa tanpa capek-capek melihat adrian

Adrian yang mendengarnya kesal, bagaimana tidak zhaffa biasanya memanggil ian tapi sekarang dia memanggilnya adrian

" Kalau nggak ngizinin nggak usah sok ngizinin " ucap adrian dengan kesal

" Bukan gitu ian, lo kan udah janji. Janji adalah? " Sekarang menghadap adrian yang sudah cemberut

" Utang " jawab adrian singkat

" Itu tau. Kok lo dandan cantik-cantik sih " zhaffa baru sadar penampilan adrian bisa terbilang cantik dan manis.

" Mana ada cuma simple gini juga " balas adrian. Padahal dia hanya memakai baju warna hitam lengan panjang dipadukan dengan celana jeans tidak lupa juga memakai kacamata

 Padahal dia hanya memakai baju warna hitam lengan panjang dipadukan dengan celana jeans tidak lupa juga memakai kacamata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* Kira² ginilah ya gambarannya


" Kamu tetep cantik apapun yang kamu pakai " ucap zhaffa

" Dih gembel " balas adrian sudah biasa mendengar zhaffa memanggilnya cantik tapi tetap saja bisa membuatnya deg-degan, sedangkan jika orang lain dia pasti sudah marah

Terdengar suara bel apartement, menandakan tamu yang mereka tunggu sudah datang. Zhaffa bangkit berjalan untuk membukakan pintu untuk tamu yang akan dia beri pelajaran sedikit. Adrian tidak berani ikut takut melihat aura yang seperti akan membunuh dari zhaffa

" Oh dah sampe bro, masuk dulu gue mau ngomong " sapa zhaffa duluan sebelum tamunya menyapa duluan

Jenan merasa terintimidasi melihat zhaffa walaupun lelaki itu menampilkan senyum tapi tidak dengan auranya. Jenan merasa untuk pertama kali dia merasa takut padahal dia sendiri sering ditakuti oleh orang lain

" Hai adrian " sapa jenan saat melihat adrian

" Hai juga " balas adrian takut-takut

" Duduk bro " zhaffa mempersilahkan jenan untuk duduk disopa sebelahnya

" Gue cuma mau bilang, adrian harus balik jam 4 sore nggak boleh lebih kalau kurang boleh " ucap zhaffa

" Iyaa " jawab jenan

Friend To BoyfriendWhere stories live. Discover now