chapter 20

348 33 2
                                    


Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
.
..
...






































" Setelah ditelpon naresh, revan nelpon gue minta pin apartemen gue " lanjut zhaffa

" Kenapa lo nggk ngelarang naresh? " Tanya adrian

" Ya karna biasa gue nggk pernah ngelarang lo kan? Karna masih dalam batas wajar dan naresh juga masih dalam batas wajar cuma dia punya maagh makanya sampe pingsan " jelas zhaffa

" Tapi revan terus bilang kalau dia yang salah " ucap adrian mengingat bagaimana wajah revan yang terlihat marah dan kecewa

" Dia emang merasa bersalah dan mungkin revan bakalan jauhin naresh untuk sementara waktu " balas zhaffa

" Kenapa ngejauhin dan ya naresh juga sekarang udah baik-baik aja, kenapa dia mau ngejauh " kalau naresh saja tidak masalah kenapa harus menjauh, adrian tidak mengerti jalan pikiran revan

" Karna prinsip revan semenjak pacaran sama naresh itu, tidak boleh ada yang nyakitin naresh termasuk dirinya sendiri "

" Kan di nggk nyakitin naresh "

" Dengan kalian bertukar pacar kemarin sudah membuat kita berpikir, revan berpikir ternyata caranya menyakiti naresh secara perlahan, sedangkan caraku mencintaimu itu akan tetap menjadi pertanyaan karna aku yang nggak nunjukinnya ian " jelas zhaffa panjang lebar

" Dan prinsip gue sama revan sama, kalau gue nyakitin lo berarti gue harus pergi dari lo " lanjutnya

" Tapi naresh nggak bakalan bisa dan pasti bakalan ngerasa sakit karna revan yang ngejauh "

" Dua-duanya bakalan sakit ian " balas zhaffa

" Ribet bener mereka " ucap adrian. Naresh dan revan yang menjalani hubungan itu tapi malah dia yang pusing

" Kapan lo sama jenan pergi? " Tanya zhaffa mengingat janji adrian pada jenan yang saingannya

" Minggu depan. Gue boleh pergi? " Adrian memastikan takutnya zhaffa marah. Kalau zhaffa tidak mengizinkan dia tidak akan pergi

" Boleh sayang " jawab zhaffa

" Lo nggak marah? " Adrian ingin memastikan lagi

" Nggak " jawab zhaffa lagi singkat

" Lo marah gue nggak jadi pergi deh "

" Aku nggk marah sayang dan kamu udah janji berarti kamu harus tepati "

" Serius nggak marah? " Lagi adrian lagi lagi bertanya membuat zhaffa jengah mendengar pertanyaannya

" Iya sayangku cintaku duniaku " jawab zhaffa dengan menampilkan senyuman terbaik

" Hehe " adrian hanya cengengesan mendengar ucapan zhaffa, salting dia tuh

" Lo kayaknya cinta banget ya sama gue " ujar adrian

Mereka sudah berada diruang tamu sambil menikmati quality time mereka. Hanya dengan begini zhaffa merasa sangat suka dengan apartemennya. Dulu sebelum adrian pindah dia hanya menempati aparetemenya hanya untuk menenangkan diri ketika ada yang membuatnya sedih atau ketika dirinya ingin menangis karna merindukan sang ibu

" Banget gue cinta banget sama lo, gue bakalan nurutin semua kemauan lo, ngelakuin apapun buat lo karna gue cinta banget sama lo " balas zhaffa dan memeluk adrian seperti biasa. Entah sejak kapan dia mulai merasa sangat mencintai lelaki yang kini menjadi kekasihnya.

Friend To Boyfriendजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें