chapter 9

402 39 3
                                    

Sorry kalau ada typo ya
.
..
...
.
..
...

Happy reading guys

" Jawab ian "

" Itu gue ketemu sama manusia kurang ajar "

" Kurang ajar? " Tanya zhaffa tidak mengerti

" Iya dia kurang ajar terus manusia paling nekat, kita ketemu waktu gue pergi keacara temen mamah dan ternyata dia anak temen mamah. Terus waktu gue keluar bentar buat nelpon lo tiba-tiba dia ada dibelakan gue, gombalin gue bilang kalau dia mau gue jadi calon istrinya " jelas adrian panjang lebar

" Lo mau ? " Tanya zhaffa memastikan

" Gila kali gue mau sama modelan kek begitu masih mending kalau dia kayak D.O gue mau " ucap adrian kesal dengan pertanyaan zhaffa. Dikiranya adrian murahan apa gampang suka sama modelan kek begitu

" Terus kenapa bisa ada parfum dia dibadan lo, biasanya kalau ada pasti badan kalian sempet nempel atau kalian pelukan "

" Iya itu karna dia kurang ajar, dia narik tangan gue terus meluk gue, dia nggak mau lepas kalau gue nggak kasi tau nama gue " jelas adrian lagi

" Lo nggak bohong kan? " Zhaffa masih saja meragukan jawaban adrian

" Ngapain bohong, toh gue bohong juga tetep ketahuan sama lo " adrian berlalu meninggalkan zhaffa menuju sopa untuk menonton idolanya

" Ian jangan mau sama dia " ujar zhaffa yang mengikuti adrian lalu duduk disebelahnya

" Nggak jamin soalnya dia kaya " jawab adrian asal karna malas berdebat dengan zhaffa

" Ian gue nggak mau lo deket sama dia " tegas zhaffa

" Ya ya " adrian masih bingung dengan sikap zhaffa yang ini, tiba-tiba melarangnya dekat dengan orang lain padahal dulu banyak kok yang mau dekat dengannya tapi zhaffa biasa biasa aja tuh

" Ian nanti tidur disini ya " zhaffa sudah memeluk adrian dari samping bukan pelukan kepada teman tapi rasanya pelukan untuk pacar itu yang dirasakan adrian

" Terus gue nggak jadi gitu beresin baju-baju gue " adrian masih ingat bajunya dan semua yang perlu adrian bawa belum semua dimasukkan kedalam kopernya

" Besok gue bantuin sekalian mau pamitan sama yang lain dan juga minta izin sama bapak lo yang dikos an " masih dengan memeluk adrian zhaffa menyenderkan kepalanya dibahu adrian

" Oke oke tapi tolong lepasin lo berat dan juga gue mau nonton idola gue "

" Nggak mau sebelum lo kasi gue ciuman " ucap zhaffa sambil tersenyum seperti orang gila menurut adrian

" Nggak mau dan kenapa lo suka banget ciuman sama gue sih " adrian akui ciuman zhaffa itu bikin candu tapi adrian masih ingat kalau zhaffa itu manusia normal tidak seperti dirinya yang gay

" Ya udah kalau nggak mau cium gue bakalan terus kayak gini atau gue tindih lo biar lo nggak kemana-mana " zhaffa semakin mengeratkan pelukannya

" Oke oke lo bikin mood gue nonton menurun aja " dengan senang hati zhaffa melepaskan pelukannya pada adrian

Lagi lagi adrian merasa gugup saat zhaffa melihat bibirnya intens. Zhaffa mengusap bibir adrian dengan ibu jarinya secara lembut sebelum menciumnya

" Ian bibir lo kok manis ya?" Tanya zhaffa sebelum memulai ciumannya

" Ya mana gue ta- " belum sempat adrian menyelesaikan ucapannya zhaffa sudah menciumnya

Awalnya hanya menempel lama kelamaan berubah menjadi lumatan-lumatan kecil, adrian lagi lagi dibuat mabuk hanya dengan berciuman dengan zhaffa. Zhaffa menggigit kecil bibir bawah adrian meminta adrian untuk membuka mulutnya, adrian yang mengerti membuka mulutnya, zhaffa memasukkan lidahnya menyusuri setiap inci mulut adrian membuat adrian merasa benar-benar sudah kehilangan akal, ini baru ciuman bagaimana dengan yang lainnya, pikir adrian. Adrian mengalungkan tangannya dileher zhaffa menikmati lumatan yang diberikan zhaffa

Friend To BoyfriendWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu