14. For the Last Time

147 14 1
                                    

𖥔 Happy reading 𖥔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

14. For the Last Time

"Wah!" Zoia takjub melihat indahnya bangunan villa yang megah.

"Kau suka?" tanya Asher yang dijawab anggukan semangat oleh Zoia.

"Ayo."

"Ke mana?"

"Kita ke danau. Memangnya kau tidak mau melihat pemandangan danau buatan yang indah?"

"Mau!" jawab Zoia dengan semangat kemudian menyusul Asher yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Omong-omong, memangnya tidak apa jika kita memarkirkan motor di wilayah villa? Aku kira itu hanya untuk para penghuni villa."

"Boleh-boleh saja karena villa ini adalah milik keluargaku."

"Eh? Benarkah?"

"Hm. Lebih tepatnya milik pamanku."

"Wah ...." Zoia membalikkan badan untuk kembali melihat villa yang megah dan terawat.

"Berapa harga sewa villa ini?"

"Kenapa? Kau ingin mencoba tinggal di sini?"

"Bukan begitu. Aku hanya penasaran karena sudah kutebak harganya pasti mahal."

"Lumayan."

Zoia mendengus mendengar Asher dengan mudahnya mengatakan lumayan. Orang kaya memang berbeda.

"Kalau kau mau mencoba tinggal di sini, hubungi saja aku. Aku gratiskan." Atau lebih tepatnya ia yang membayar seluruh tagihannya.

"Heh! Tidak usah!"

Kriek ....

Zoia takjub melihat pemandangan di balik gerbang besar yang saat ini sedang dibuka oleh Asher.

Dengan perlahan, ia menuruni anak tangga lalu berhenti di anak tangga terakhir karena jika tidak, kakinya akan masuk ke dalam air danau.

"Danau ini memang sengaja dibuat untuk villa ini."

Zoia merentangkan tangannya sambil menghirup udara segar. Rambutnya menari-nari karena terbawa angin yang berasal dari pepohonan lebat di seberang danau.

"Apakah airnya pernah masuk ke dalam wilayah villa?"

"Setahuku tidak pernah. Mereka sangat menjaga kebersihan sehingga tidak akan pernah banjir di sini."

Zoia pun celingukan melihat dinding benteng villa yang dikelilingi oleh air danau. Sedikit ngeri sebenarnya, tapi indah.

"Kita duduk di sini saja." Asher duduk di anak tangga dengan kedua kakinya dibiarkan terkena air danau. Zoia pun mengikuti dengan duduk di samping lelaki itu.

Prison [On going]Where stories live. Discover now