[BL TERJEMAHAN] Mistakenly Saving the Villain

BAB 89: Iblis Busuk

Feng Jun kembali ke kamarnya dan berganti pakaian menjadi pemuda yang ringan.

Song Qingshi merasa tidak pantas tinggal di sini terlalu lama. Jadi, dia mengemasi barang bawaannya dan mendiskusikannya dengan Song Jincheng. Dia berencana mengubah rute mereka ke Sekte Bela Diri Surga menjadi rute tanpa ular raksasa. Song Jincheng dengan hati-hati melirik Naga Bercahaya yang duduk di satu sisi. Mencoba menjilat, dia mengupas telurnya dan memasang ekspresi sedih, berkata, "Mari kita gunakan cara yang sama seperti sebelumnya. Aku menerima kabar bahwa ular itu... sudah hilang."

Sebab, ia kini telah menjadi anakmu.

Song Jincheng telah menerima peringatan serius dari Naga Bercahaya. Dia tidak berani lari atau mengatakan apa pun. Dia tidak ingin membawa kengerian ini ke Sekte Bela Diri Surga, tapi...Semua tempat ini berada dalam lingkup pengaruh Puncak Abadi. Sepertinya tidak ada bedanya kemanapun dia membawanya?

Tiba-tiba, beberapa lidah api kecil menyembur keluar dari tubuh Song Qingshi, melayang di sekelilingnya, membentuk formasi pertahanan, mengingatkannya akan niat membunuh di dekatnya.

Song Qingshi menyingkirkan Song Jincheng, yang telah melihat Api Dunia Bawah dan ingin bertanya. Segera setelah itu, cairan korosif menetes ke meja, membuat lubang kecil.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat segumpal daging hitam menggeliat merangkak di atap, seperti teripang besar. Ia mengangkat kepalanya dalam kegelapan, memperlihatkan wajah yang aneh dan mengerikan. Ia memiliki mata putih, dan lingkaran gigi taring yang padat di sekitar mulutnya. Lidahnya yang panjang seperti kadal terjulur. Permukaannya ditutupi dengan bau darah...

Semua orang di penginapan berteriak dan lari ke segala arah. Para kultivator mengeluarkan senjata magis mereka, seolah-olah mereka sedang menghadapi musuh yang tangguh.

Song Qingshi mencari berulang kali dalam ingatannya, dan menemukan bahwa dia belum pernah melihat monster aneh seperti itu. Tanpa pilihan yang lebih baik, dia bertanya pada Song Jincheng, yang berada di sebelahnya, dengan panik mencari pedang di kantong biji sesawi miliknya. "Apa ini?"

Song Jincheng memandangnya dengan kagum. Dia menjawab, "Ini adalah Iblis Busuk. Kau belum pernah melihatnya?"

Song Qingshi menggelengkan kepalanya, bingung.

Alam abadi dalam ingatannya penuh dengan bahaya. Namun bahayanya terutama datang dari perkelahian dan hati manusia. Alam rahasia memiliki yao atau binatang buas tapi...iblis sangat jarang terlihat.

Beberapa hari terakhir ini, dia merasa Song Jincheng terlalu polos. Dia adalah seorang kultivator pembangunan fondasi kecil dengan ketampanan dan tidak memiliki kemampuan bertarung. Namun dia tidak segan-segan menyelamatkan seseorang yang bahkan tidak dia kenal di pinggir jalan. Dia berlari keliling kota, memperlihatkan kekayaannya. Pidatonya santai dan terbuka. Dia tidak menghindar dari orang asing dan tidak memahami bahayanya hati orang. Segala sesuatu yang dia lakukan mendatangkan kematian.

Semua hikmah dipetik setelah mengalami kerugian.

Dengan beban pengalaman duniawinya, dia pergi berjalan-jalan bersama Song Jincheng. Dia ingin menunggunya untuk menyaksikan dunia kultivasi yang jahat dan berbahaya dengan matanya sendiri, sebelum dia kemudian masuk dan mendidiknya tentang cara bertahan hidup. Namun, dia menunggu lama namun krisis pembunuhan demi harta karun tidak terjadi, tidak sekali pun. Sangat sedikit pencurian kecil-kecilan. Semua kultivator yang dia temui, bahkan kultivator iblis pun tahu untuk mengikuti aturan. Itu agak memalukan...

Apa itu Iblis Busuk?

Song Qingshi merasa dunia berbeda dari apa yang dia ingat.

"Kau bahkan tidak tahu apa itu Iblis Busuk?" Song Jincheng menatapnya dengan tatapan bodoh. Orang ini tidak baik. Dia tidak tahu bagaimana orang ini bisa hidup begitu lama. Bisakah amnesia menyebabkan kau kehilangan semua pengetahuan dasar? "Ini adalah iblis yang diubah oleh aura busuk. Itu tidak memiliki rasionalitas dan mereka datang dalam berbagai bentuk yang aneh... Hati-hati, Iblis Busuk tidak akan muncul sendirian."