Pesta Pertunangan

117 47 3
                                    

Didalam sebuah ruangan yang gelap pada gedung yang terbengkalai, Terlihat Ryo yang sedang terbaring lemas diatas tempat tidur yang begitu kotor dan berbau busuk.

Ryo merasakan denyut ekstrem pada Kepalanya dan ketika matanya ia buka, dia menyadari bahwa dia terikat di atas tempat tidur. Tangan dan kakinya terikat kuat dengan rantai besi. Udara di ruangan itu begitu lembab dan berbau busuk.

"Apa ini? Siapa yang melakukan ini?" Ucap Ryo yang tampak bingung dengan apa yang terjadi.

Tiba-tiba, sebuah pintu terbuka perlahan. Seorang pria masuk, wajahnya tersembunyi dalam bayangan. Pria itu berbicara dengan suara serak.

"Ryo, Ryo... Polisi yang selalu ikut campur dengan urusan orang lain, kau pikir dirimu seorang pahlawan?,
Tcihh, tidak sama sekali" Ucap pria misterius tersebut.

"Siapa kau? Apa yang kau inginkan dariku?" Tanya Ryo sembari terus berusaha melepaskan ikatan tubuhnya.

"Akan kutunjukan apa yang kuinginkan" Jawab pria tersebut.

Pria misterius itu terlihat mengeluarkan pisau kecil dari dalam jaketnya. Ryo mencoba bergerak, tapi rantai besi mengikatnya dengan begitu erat. Pria itu mendekati Ryo, dan dengan gerakan cepat, dia mengoyak kelopak mata Ryo lalu mencungkil kedua bola mata Ryo.

AAAKKHHHH* (Suara Teriakan Keras Ryo)

Ryo berteriak kesakitan. Darah mengalir deras dari kedua matanya. Pria tersebut tertawa gila dan menunjukkan kedua bola mata yang kini telah tergenggam di tangannya.

"Kedua bola mata ini tidak pantas untuk kau miliki, Aku akan memberikannya pada siapa yang lebih pantas memiliki nya" Ucap jahat pria tersebut.

Pelaku kemudian bergerak membuka pintu lain, dan masuklah seekor anjing besar dan ganas. Pria tersebut merendahkan tangan nya, memberikan kedua bola mata Ryo kehadapan anjing tersebut, dan dengan rakusnya anjing tersebut langsung memakan kedua bola mata Ryo hingga hancur tanpa tersisa.

Ryo merasa dunianya runtuh. Dia berteriak keras tapi suaranya hanya terdengar oleh dinding-dinding gelap.

Ryo merasakan sensasi aneh, rasa sakit dan kehilangan yang tak terbayangkan.

Kegelapan telah menutupi matanya, dan dia merasakan dirinya tenggelam dalam ketidakberdayaan.

"Selamat tinggal, Ryo. Dunia yang indah ini seharusnya memang tidak pantas untuk kau lihat." Ucap hina pria misterius tersebut.

Anjing itu terus menggonggong bahagia menikmati kedua bola mata Ryo yang terus terkunyah dimulutnya, sedangkan Ryo merasakan kesadarannya kini lambat laun mulai memudar.

Namun, tiba-tiba, semuanya berubah. Ryo merasa tubuhnya terangkat dan dia akhirnya terbangun dari tidurnya dengan Kedua matanya yang masih tertutup perban.

Dengan keadaan panik dia kemudian melepas perban itu dengan gemetar, dan dengan hati yang berdebar Ryo meraba-raba keberadaan kedua matanya dan disaat itulah ia menemukan kelegaan bahwa kedua bola matanya masih utuh terpasang di wajahnya, walaupun itu sudah tidak berfungsi lagi.

Dengan keadaan panik dia kemudian melepas perban itu dengan gemetar, dan dengan hati yang berdebar Ryo meraba-raba keberadaan kedua matanya dan disaat itulah ia menemukan kelegaan bahwa kedua bola matanya masih utuh terpasang di wajahnya, walaupun...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mata Malaikat Where stories live. Discover now