Adik Sepupu

112 51 0
                                    

Terik matahari pada pagi yang menjelang siang begitu terasa membakar mengenai kulit, Terlihat seorang pria berewokan dengan penampilan yang tampak acak-acakan sedang berjalan di trotoar komplek perumahan.

Pria tersebut tampak berjalan menuju rumah tempat dimana Ryo menetap.

Tokk* Tokk* Tokk* (Suara Pintu Yang Terketuk)

Suara ketukan pintu yang terdengar dari luar rumah tampak menarik perhatian Ryo yang sedang asik membaca sebuah braille book yang ia pegang.

Ia bangkit dari sofa yang ia duduki, berjalan meraba menuju kehadapan seseorang yang datang menemuinya.

"Iya, sebentar!" Saut Ryo dari dalam rumah.

Sreett* (Suara Pintu Terbuka)

"RYOO!!" Teriak senang pria tersebut yang dengan tiba-tiba nya dia memeluk tubuh kekar Ryo.

Tingkah pria tersebut yang secara tiba-tiba memeluk tubuh Ryo lantas membuat Ryo terkejut bingung sehingga dengan perlahan Ryo mencoba melepaskan pelukan tubuh pria tersebut.

"Akkhh, mas bisa tolong lepasin!" Ucap Ryo yang tampak bingung sembari mencoba melepas pelukan pria tersebut.

"Kira-kira anda siapa, ya?" Tanya Ryo dengan penasarannya.

"Hah?"
"Kamu benar-benar tidak mengenal OM?" Ucap pria tersebut.

"OM?" Ucap Ryo tampak bingung.

"Iya Om kamu, ini Om Ardi!!, Adik almarhum ayah kamu!"

"Ahhhh!, Om Ardii!!" Ucapnya tercengang.

"Iya, Iya, Ryo ingat" Ucapnya sembari tersenyum manis.

Dia adalah Ardi Gutama, yang kerapkali dipanggil Ardi. Dia merupakan adik dari almarhum ayahnya Ryo sekaligus dirinya adalah seorang paman bagi Ryo.

Om Ardi terlihat menatap heran wajah Ryo yang kedua matanya tertutup dengan perban.

"Ryo tunggu! Kenapa dengan matamu? Kenapa di perban?" Bertanya Om Ardi dengan terheran nya.

"Nanti saja Ryo jelaskan, Om masuk dulu ya kita bicara di dalam saja!" Ucap Ryo sembari membuka lebar pintu rumahnya.

"I..iya" Ucap Om Ardi.

Ryo mempersilahkan Om Ardi tersebut masuk kedalam rumah nya, Tampak Om Ardi terheran melihat Ryo dengan kedua matanya yang tertutup perban, ditambah lagi dengan gelagat Ryo yang tampak aneh karena ia berjalan dengan meraba-raba dinding.

"Gimana kabarnya Om akhir-akhir ini?" Tanya Ryo untuk berbasa-basi.

"Om baik-baik saja yo, kamu sendiri? Baik-baik aja kan?"

"Ry.. Ryo juga baik-baik aja Om" Ucap nya

"Ryo!, Om penasaran dengan kedua matamu!, Ada apa dengan kedua matamu?" Ucap Om Ardi sekaligus bertanya dengan rasa penasaran.

"Ryo Buta Om" Ucap singkat dirinya.

"BUTA!!" Ucap keras Om Ardi dengan keterkejutannya.

"Kamu gak lagi bercandain Om kan?" Ucap nya sembari menggelengkan kepalanya seakan ia tidak percaya atas apa yang Ryo katakan.

"Nggak Om!, Ryo serius!" Ucap Ryo.

Terlihat Ryo akan menunjukkan bahwa ia benar-benar buta, ia melepaskan ikatan perban yang menutupi matanya dan dengan begitu tertegun nya Om Ardi saat melihat kedua mata keponakannya itu dalam keadaan yang benar-benar memprihatinkan.

"ASTAGA RYOO" Ucap Om Ardi.
"Sejak kapan kamu jadi begini dan bagaimana pula kamu bisa sampai seperti ini dek?" Ucap Om Ardi dengan wajah tampak sedih nan prihatin saat ia memandangi Ryo.

Mata Malaikat Kde žijí příběhy. Začni objevovat