Kisah hidup seorang anggota aparat kepolisian yang harus menerima takdir buruk yang membuat dirinya kehilangan penglihatannya.
Hidup sebagai seorang tunanetra yang hanya bisa melihat gelap gulitanya dunia dan rasa putus asa yang mendalam.
Namun de...
Pada malam yang mendung dengan rintik-rintik hujan yang perlahan turun terlihat di sebuah kantor kepolisian didalam sebuah ruangan menunjukkan keseriusan para anggota aparat kepolisian dalam menangani kasus-kasus mengenai hilangnya orang-orang secara misterius yang dilakukan oleh seorang mafia bernama Robert yang dimana pria tersebut juga menjadi dalang penyebab butanya kedua mata salah satu anggota kepolisian yaitu Briptu Ryo.
"Pak!, Berdasarkan bukti dan kesaksian dari Ryo dan korban lainnya, Telah diketahui lokasi keberadaan markas mafia Robert itu jauh dari pemukiman masyarakat dan letak pasti markas pelaku berkemungkinan berada di tengah hutan" Ucap Andre.
"Jika memang benar itu tempat nya segera lakukan penyelidikan dan tunjukkan titik pasti lokasi nya agar esok kita bisa bergegas menuju kesana". Perintah Tegas Jendral Kepolisian
"Siap pak!". Sautan Keras Aparat Kepolisian.
Sang Jendral beserta kedua anggota polisi lainnya akhirnya mempersiapkan segalanya untuk esok hari mereka menuju kelokasi persembunyian mafia Robert berada.
*****
Cerita beralih pada sebuah rumah sakit dimana tempat Ryo dirawat, Dua Minggu Ryo dirawat dirumah sakit dengan melewati berbagai penanganan medis.
Ryo yang telah kehilangan segalanya yang ia punya membuat nya mengalami depresi yang sangat begitu berat.
Kerap sekali dirinya selalu menangis dan berteriak putus asa, dalam hari-hari gelapnya dia hanya bisa merintih akan kesengsaraan hidupnya.
Sreettt* (Suara Pintu Terbuka)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat Ryo membuka pintu kamar tempat dia dirawat, Ryo berjalan tertatih-tatih meraba setiap lorong rumah sakit yang begitu sepi, entah apa yang akan Ryo lakukan hingga pada akhirnya ia ditemukan oleh seorang suster yang kebetulan bertugas menjaga keadaan rumah sakit pada malam hari.
"Pak, Pak anda mau kemana?" Saut suster tersebut lalu berlari menuju Ryo.
Mendengar ada seseorang dibelakang nya Ryo kemudian mempercepat langkahnya namun apalah daya dia yang buta kini tak dapat berjalan dengan sempurna hingga membuat dirinya terjatuh.
"Pak ayo saya tuntun masuk kembali kedalam ruangan, ini sudah waktu malam tidak baik bagi pasien berada diluar ruangan pada malam hari" Ucap suster tersebut dengan membujuk Ryo.
"LEPASKAN SAYA!" Bentak Ryo.
"Saya mau pulang! Percuma saja saya dirawat disini, jikalau ini semua tak bisa mengembalikan penglihatan saya seperti semula, Lepaskan saya!" Ucap Ryo dengan lancang yang dimana dia terus menerus memberontak.
Melihat tindakan Ryo yang mulai arogan suster tersebut memanggil seorang dokter yang kemudian datang membawa sebuah suntikan bius lalu membius Ryo hingga membuatnya tak sadarkan diri, perlahan ia kemudian dibawa oleh beberapa tenaga medis dan dikembalikan kedalam ruangannya semula.
