Chapter twenty five ~~

Start from the beginning
                                    

Berguling-guling dilantai koridor, dan mengabaikan tatapan para siswa-siswi yang baru datang.

"Brengsek lo! mulut lo harus dilakban ya sialan!" Alvin memiting kepala Rui, mulut Rui Alvin tarik, berharap akan jontor setelah itu.

"Mhh! awsw! swakit gwblok!!" Rui mengapit hidung Alvin sebagai balasan.

"Nggg! g-gue nggak bisa nafas hik! sialan lo babi!"

"Hahaha rasain lo!"

Alvin melotot kesal. Lalu setelahnya kembali menerjang tubuh Rui dengan semangat.

"HIYYA!!"

"ARGHHHHHHHHH BURUNG GUE!!"

"YHAHAHA- ARGHHHHHH!"

Tidak ada yang mau mengalah.

Hingga semua siswa-siswi WHS yang berdatangan semakin bertambah banyak. Mereka menatap perkelahian Alvin dan Rui dengan wajah bingung namun gemas.

Tidak ada yang berniat memisahkan. Karna perkelahian mereka bukannya seram, malah terlihat lucu walau saling mengumpat.

Banyak juga para siswi yang tidak tahan dengan bentuk kelucuan apapun memvideokan mereka sambil memekik gemas.

***

Berakhir lah mereka berdua diruang bimbingan konseling. Perkelahian mereka walau seperti kucing yang bermain, tetap menganggu para siswa-siswi.

Walau guru pun tidak yakin mereka terganggu.

"Kalian ini murid baru, tapi sudah berkelahi seperti tadi dihari pertama. Sekarang jelaskan detail kejadian awalnya, biar saya putuskan hukuman apa yang pas untuk kalian" Guru itu menatap Alvin dan Rui yang sekarang sudah saling melototi satu sama lain dengan pandangan lelah.

Spesies bocil kematian bertambah lagi dan lagi.

"Hey! Jangan saling melotot dan menyalahkan. Jelaskan saja apa yang terjadi!" Ujar guru itu lagi

Alvin dan Rui dengan kompak menatap guru didepannya.

"Si babi ini-"

"Si gorila ini-"

Ucap mereka bersamaan. Membuat guru itu lagi-lagi menghela nafas lelah. "Panggil masing-masing dengan nama! tidak baik memanggil nama teman dengan sebutan binatang!" Nasihatnya.

Membuat Alvin dan Rui menggeleng dengan kompak.

"Dia bukan temen gue!" Serunya bersamaan.

Oke, guru BK itu nampaknya sudah sangat lelah.

"KELUAR KALIAN!!" teriaknya frustasi.

Membuat Alvin dan Rui tersenyum pongah sebelum berlari terbirit-birit keluar.

"WUUHU! AKHIRNYA BEBAS!!" teriak Alvin setelah keluar.

Rui juga sama. Dia tersenyum lebar karna akhirnya keluar dari ruang BK tanpa hukuman apapun.

"Dasar freak!" Hardik Alvin saat melihat Rui terus tersenyum lebar.

'Seneng sih seneng, tapi jangan senyum terus dong. Nggak kering apa tuh gigi?' Batin Alvin julid.

Rui mengerutkan dahinya, lalu tersenyum tengil ke arah Alvin. "Yang bener?"

Alvin bergidik ngeri. "Hih.. mirip pedo.. kabur ada pedo!!" Lalu kabur dengan cepat meninggalkan Rui yang sekarang tengah melotot horor sambil menatap punggung Alvin tajam. "Dasar anjing!" Umpat Rui sebelum menyusul pergi dengan sebal.

Pupus sudah niat awalnya.

Pindah sekolah niatnya buat bebas deketin Rigal tanpa Alvin. Tapi ternyata si Alvin juga ikutan pindah. Rui mah nggak papa, sumpah nggak papa🙂

RigalaWhere stories live. Discover now