𝑺𝒆𝒂𝒐𝒄𝒆𝒂𝒏𝒊𝒄 - ¹²

13.3K 1.5K 52
                                    

Ace mengeratkan pelukannya pada boneka hiu yang selalu ia peluk saat tidur, kemudian dia menatap langit-langit kamar dengan mata sayunya.

Saat ini lelaki manis itu terlalu malas untuk memulai hari. Ace meraba-raba kasur buat menarik selimut agar bisa menghangatkan tubuhnya yang mulai terasa dingin dan hendak kembali tidur.

Ketika matanya hampir kembali terpejam, sayup-sayup dia bisa mendengar suara Theo yang memanggil namanya disusul dengan suara ketukan pintu.

Ace memutuskan untuk tak peduli.

Dia terlalu malas untuk beranjak dari kasur. Terlebih lagi tadi malam Ace tak lupa untuk mengunci pintu yang biasanya dia lupakan.

Theo yang tak mendapatkan jawaban ataupun respon dari si pemilik kamar pun menjadi tidak sabaran dan membuka pintu itu dengan kunci cadangan yang senantiasa ia bawa semenjak dia dan adik bungsunya berbaikan hari itu.

Pria berumur dua puluh dua tahun itu mendengus saat mendapati sang adik tengah tertidur dengan nyamannya di atas kasur. Bukannya dia tak suka, tapi Theo adalah tipe orang yang tidak suka melanggar peraturan. Dia tak suka saat melihat adiknya membolos sekolah tanpa adanya alasan yang jelas.

Dengan berat hati Theo harus membangunkan Ace agar bisa pergi ke sekolah. "Ocean, ayo bangun!" dia menepuk pelan pipi gembil adiknya sedangkan si empu nampak tak terganggu.

Tepukan itu tak mampu membuat Ace terbangun, anak itu malah menggeliat untuk mencari kenyamanan dalam tidurnya.

Tak kehabisan ide, Theo melayangkan kecupan brutal di seluruh wajah Ace dan rencana itu berhasil.

"Huhu~ ndak mau, Kakak~!" rengekan tanpa sadar itu membuat Theo terkekeh gemas, meskipun begitu Theo tak menghentikan kegiatannya untuk membangunkan sang adik.

Tangan mungil Ace mulai bergerak untuk menjauhkan wajah Theo dari mukanya, namun itu semua sia-sia saat Theo mengunci pergerakan kedua tangannya agar berhenti bergerak.

Ace yang menyerah dengan gangguan itu pun perlahan mulai membuka kembali kelopak matanya. Walaupun nyawanya belum terkumpul dengan sempurna, tapi ia menatap tajam Theo.

Bibirnya mencebik, dan tanpa mengeluarkan satu kata pun Ace bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Dia menutup pintu kamar mandi dengan keras agar Theo tahu jika saat ini ia tengah kesal.

Theo terkekeh pelan, meskipun sebenarnya dia kasihan namun Theo hanya tak ingin adiknya melanggar peraturan sekolah terlebih lagi sebentar lagi anak itu akan menghadapi ujian tengah semester.

***

Ace datang ke meja makan dengan muka cemberutnya. Hal itu tak luput dari pandangan anggota keluarga Rockefelle, tanpa sadar mereka mengulum bibir mereka karena merasa gemas.

Ace meminum segelas susu hangatnya kemudian tangan mungil itu meraih satu lembar roti, menggigitnya dan beranjak dari tempat duduknya.

"Ocean kamu mau kemana?" Theo ikutan berdiri hendak menyusul adiknya.

Matteo ingin menyuruh bungsunya untuk kembali duduk di tempat duduknya dan menghabiskan sarapan yang bahkan belum Ace sentuh, namun keinginan itu tertahan saat dia mengingat perlakuannya terhadap anak itu tempo hari.

Maka dari itu Matteo merogoh dompetnya, mengeluarkan beberapa lembar uang dengan nominal paling besar dan memanggil si kecil.

"Tunggu! kamu melupakan uang sakumu," ucapnya membuat Ace memutar tubuhnya lalu menghampiri Matteo.

[H] Seaoceanic Where stories live. Discover now