hana🍂

132 50 105
                                    

Hallo RaQen...

Ini sebenernya akun kedua aku, sedih banget akun cerita Belva Sena udah terbengkalai. Aku lupa sandinya huhu..

Tapi kalo mau mampir ke cerita di akun kesatu ku gakpapa banget Qen, walaupun udah kayak rumah kosong tanpa pemilik hehe.

Semoga kalian gak bosen sama cerita aku ya Qen.

WAJIB BACA RULES DI BAWAH⚠️⚠️

Note jika ingin membaca cerita ini:
#panggil akoh Qentut gepreQ jangan author.

#panggilan untuk readersku adalah RaQen (Rakyat Qentut gepreQ)

#manggil akoh author nanti bisulan segede bulan.

#follow akun ini
#follow akun ig: torehanpena_15 nanti di back. Asal dm terlebih dahulu!

#yang gak vote sama komen mimpiin akoh gentayangan.

Enjoy!

🍂🍂🍂

Sudah tiga jam berlalu tapi netra coklat tua itu terus fokus pada deretan huruf yang tercetak rapi disetiap halaman yang ia balik. Bau khas buku membuat gadis berbadan kurus itu merasa sedikit rileks bahkan sampai merasa kantuk.

Netra coklat tua itu beralih melihat sebuah jam dinding yang berada disudut kamar. Waktu sudah menunjukan pukul 21.30, tapi tugasnya tak kunjung selesai. Beberapa kali ia menguap hingga matanya memerah dan sedikit berair.

Kanaya memegangi perutnya yang berbunyi, ia baru ingat perutnya belum terisi sedari siang. Sebelum pergi kedapur Kanaya sempat membereskan laptop dan beberapa buku tebal ketempatnya semula. Kakinya terus menyusuri setiap anak tangga untuk sampai didapur.

Kanaya mendengus kasar saat melihat tak ada satupun masakan yang tersaji di meja makan, dengan perasaan sedikit kesal Kanaya membuka sebuah lemari makanan dan menemukan beberapa bungkus mie instan milik Liam di sana.

Kanaya meraih satu bungkus mie instan itu dan kaki jenjangnya berjalan mendekati kompor untuk memasak. Suara sendok dan panci beradu mengundang perhatian Liam yang berada di ruang TV.

Kanaya tersenyum senang saat mie yang ia buat sudah tersaji dengan cantik di atas mangkuk. Ia menarik kursi agak mundur agar mendapat posisi yang nyaman untuk duduk. Belum sempat Kanaya memasukan makanan kedalam mulutnya, Liam datang dan mengambil alih mangkuk yang ada dihadapan Kanaya.

"Balikin bang, gue laper," rengek Kanaya saat Liam berhasil menyeruput satu sendok mie.

"Lo bikin aja lagi sana, gue juga laper," titah Liam seenaknya. Tak mau kalah begitu saja, Kanaya berusaha merebutnya hingga menimbulkan suara gaduh.

Suara sendok jatuh kala itu membuat cihuahua keluar dari kamarnya. Semua mendadak senyap saat Rubi datang dengan tatapan datar namun bisa terlihat bahwa ia sangat marah.

"Ngapain kamu disini? Sudah berapa banyak buku yang kamu baca hingga berani keluar kamar?" Suara itu mampu membuat suasana jadi mencekam.

"Kanaya laper jadi gak fokus buat belajar," jawab Kanaya seadanya. Bukannya memaklumi, Rubi malah terlihat sangat marah dan melempar Kanaya dengan sebuah pigura kecil yang terletak di atas nakas.

Kanaya sempat terkejut dan meringis saat benda itu mengenai bahu nya. Tangan kanannya beberapa kali mengusap bahunya yang terasa sakit.

"Gak ada makanan sebelum kamu belajar sampai selesai. Lihat abang kamu, dia selalu bikin papa sama mama bangga karena prestasinya," ucap Rubi dengan nada tinggi.

Tak ada pilihan lain, sekarang Kanaya harus kembali kekamar dan belajar dalam keadaan perut kosong. Dengan wajah muram, Kanaya membalikan badannya dan menaiki satu persatu anak tangga untuk sampai di kamarnya.

Kini tatapan Rubi beralih pada anak sulungnya, "setelah makan segera tidur, besok kamu harus kuliah," ucap Rubi dengan nada yang berbanding terbalik saat berbicara dengan Liam.

Liam mengangguk patuh dan segera menyendok mie nya yang mulai mendingin.

Sesekali Kanaya mencoret bagian yang menurutnya penting menggunakan stabilo berwarna hijau pastel kesukaannya. Merasa sangat bosan, Kanaya memutar musik di handphonenya dengan volume sedang agar tak menganggu semua orang yang sudah tertidur. Alunan indah terus terdengar dari lagu yang berjudul life goes on ciptaan BTS.

Kanaya sangat menyukai lagu itu, setiap liriknya membuat Kanaya merasa bersemangat untuk menjalani hidup yang tak terlalu indah ini. Telinganya terlalu fokus mendengar alunan lagu membuat ia tak menyadari Liam sudah mengetuk pintu sedari tadi.

Kanaya terjejut bukan main saat menoleh dan menemukan sosok Liam yang sudah berdiri di ambang pintu dengan mangkuk berisi mie ditangannya.

"Kaget kirain tadi aden-aden," ucap Kanaya ditengah keterkejutannya.

Liam mendengus kesal mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut Kanaya. "Tadinya si gue mau baik sama lo, tapi kalo gak mau ya udah," timpal Liam hendak membalikkan badannya untuk keluar dari kamar.

Dengan cepat Kanaya berlari menahan tangan Liam agar tidak pergi dan mengambil alih mangkuk dari tangannya. Setelah berhasil, Kanaya duduk di karpet yang tergelar dilantai dekat tempat tidurnya.

Kanaya menyantap makanannya dengan lahap hingga mengundang kurva tipis yang terukir dibibir Liam. "Pelan-pelan Nay, gue gak akan minta."

Kanaya tak menanggapi ucapan Liam, ia terus menyendok makanannya hingga suapan terakhir. "Makasih ya Bang, lagian tumben banget lo baik hari ini," tutur Kanaya setelah mulutnya kosong.

"Dari dulu gue emang baik, lo aja yang telat sadar," ucap Liam membanggakan dirinya.

"Iya deh serah lo," final Kanaya tak mau memperpanjang pembicaraan. Berdebat dengan Liam sama saja seperti berdebat dengan ayahnya, tak akan ada habisnya.

"Tidur gih, kek nya capek banget," titah Liam sambil membawa mangkuk bekas Kanaya untuk disimpan kembali ke dapur.

"Gue udah kebal Bang, sampe-sampe gue lupa rasa capek tu gimana," jawab Kanaya santai namun sangat kentara dengan hatinya yang terasa hampa saat mengatakannya.

Liam tertegun mendengarnya, sebelumnya Kanaya tak pernah berbicara atau mengungkapkan perasaannya seperti ini.

"Maaf," gumam samar Liam hingga hampir tak terdengar oleh Kanaya sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan kamar.

🍂🍂🍂

#note
Panggil aku Qentut! Jangan author.
Harus pake Q jangan pake k.

Dan untuk kalian aku punya nama baru yang sangat estetik seperti diriku ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan untuk kalian aku punya nama baru yang sangat estetik seperti diriku ini.

#RaQen (Rakyat Qentut gepreQ)
#ini khusus panggilan untuk kalian manusia-manusia tercintahh.

#aku update insyaallah dua hari sekali Qen, jadi semangat semoga gak bosen nunggu.

Papayy!!

Love you RaQen💞

Salam dari gadis pencinta seblak👻

30 maret 2024

Labirin LukaWhere stories live. Discover now