LOVE THINGS (CHAPTER 10)

24 4 53
                                    

"Hai Hyo," sapa Chang Yoon saat Hyojin memasuki kafe pagi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Hai Hyo," sapa Chang Yoon saat Hyojin memasuki kafe pagi itu.

Hyojin melihat kening sahabatnya langsung berkerut sambil memandang lekat ke arah pemuda itu. Dia pun hanya menggeleng sambil tersenyum. Melanjutkan acara hitung pemasukan dan rekap bon pengeluaran. Chang Yoon menghampiri, masih dengan mata melekat menatap Hyojin dengan keheranan yang tidak berusaha disembunyikan.

"You look..."

"Different?" Hyojin bertanya tanpa menatap ke arah Chang Yoon.

"Good job."

Hyojin melirik sekilas wajah yang tersenyum penuh ketulusan itu. Dia kembali merunduk, menyembunyikan malu yang membuat pipinya seketika menghangat. Memang bukan usaha yang mudah untuk bisa tampil seperti hari ini. Dengan baju yang baru dibelinya kemarin dan potongan rambut lebih pendek agar terkesan fresh. Hyojin tidak ingin terlihat putus asa atau menyedihkan lagi. Sesuatu harus ia lakukan untuk keluar dari keterpurukan itu meski ia sendiri tidak yakin akan seberapa besar perubahan yang bisa ia buat untuk dirinya.

"Gue Cuma berusaha melepaskan diri dari apa yang selama ini mengikat gue. So dont be too surprised, biar nggak terlalu keliatan kayak mayat hidup aja sih."

Chang Yoon terkekeh. Dia lalu sibuk memakai apron dan mulai membereskan gelas-gelas.

"Memang udah seharusnya ini yang lo lakuin dari kemarin, tapi gue ngerti kalau lo baru bisa bangkit sekarang, semua nggak mudah sih." Chang Yoon menyimpan beberapa sandwich baru dalam etalase penghangat. "Gimana sama sidang cerai kalian?"

"Besok sidang lanjutan."

"Kali ini mau datang?"

Hyojin membalik kertas berisi rentetan angka-angka dan menghitung jumlahnya di kalkulator.

"Belum tahu. Mungkin gue harus coba datang. Lagipula gue penasaran gimana rasanya duduk di ruangan itu."

"Dont be too much. Di luar sana banyak kok yang dalam hidupnya lebih dari sekali menghadapi sidang perceraian. Lagipula anggap saja ini adalah jalan resmi yang harus ditempuh untuk mendapatkan kepastian atas hidumu nanti. Status kamu tidak digantung lagi, dan kamu lebih leluasa mencari pria yang lebih baik."

Gerakan tangan Hyojin terhenti. Dia tatap Chang Yoon sambil tersenyum menerima semua dukungan dan semangat dari sahabatnya. Tapi, belum lagi kaki Hyojin melangkah lebih jauh untuk melihat dunia yang luas, Hyojin sudah tidak yakin bahwa setelah ini ada alpha yang benar-benar bisa dicintai seperti dia menaruh harapan yang begitu besar pada Yonghoon dulu.

"Kita akan menikah setelah perceraian kamu..."

Kalimat itu meletup tanpa bisa pikiran Hyojin cegah. Menjentikkan dirinya dari angan-angan sebuah pernikahan yang kedua kali namun tidak bisa ia bayangkan seperti apa kebahagiaanya. Karena kata-kata Hyungu kemarin, bagi Hyojin lebih terdengar seperti dongeng sebelum tidur. Hyojin seperti dipaksanya memejamkan mata lalu dibuai lelap dalam imajinasi sendiri tentang sebuah bahagia yang abu-abu. Beberapa malam terakhir Hyojin lewati seolah menjanjikan sebuah tidur nyenyak setiap kali dia mengingat keberadaan Hyungu yang selalu membuat Hyojin tersenyum setiap kali bersamanya. Tidak ada lagi bayangan sang ibu yang memanggil-manggil dari tepi danau, atau keinginan untuk menelan butir obat yang dia percaya bisa jauh lebih menenangkan. Hyojin menahan diri untuk tidak bergantung pada sugesti-sugesti yang ia buat tentang kesempatan untuk dicintai.

ENVISION || YONGHOON 🔞Where stories live. Discover now