Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suasana bandara memang sepenuh itukah saat libur natal? Hampir setiap loket pemeriksaan terlihat dipenuhi antrian, begitu pun mesin-mesin tiket dan bagian check in. Sambil memindahkan posisi tas ranselnya, Hyojin mencoba untuk bersabar sampai tiba giliran dia berhasil menghadapi petugas registrasi. Wajah pemuda itu terlihat gusar dan harap-harap cemas. Masalahnya baru kali ini dia bepergian ke negara bagian lain. Dia seperti berhadapan dengan gegar budaya yang menyesakkan.
"Maaf, aku butuh tiket ke California untuk penerbangan siang ini, " sembur Hyojin begitu tiba di depan si petugas pria berkulit hitam.
"California? Los Angeles atau-" dia menaikkan sebelah alis. "Sepertinya tidak, Tuan. Kami sudah kehabisan tempat duduk sampai penerbangan besok. Anda mau memilih tanggal lain? "
"Aku membutuhkannya sekarang, apa kau bisa mencarikan barangkali ada penumpang yang membatalkan di tengah-tengah, terkena serangan jantung mendadak atau apalah. "
"Kami minta maaf tapi seharusnya tiket sudah dipesan dua minggu sebelum anda bisa menggunakan aplikasi untuk pembelian di _"
"Look, ini mendadak. Aku butuh sekarang, " tegas Hyojin. "Temanku akan menikah dan aku harus ke sana karena kakaknya tiba-tiba mengalami kecelakaan sehingga ia tidak punya pendamping untuk membawanya ke altar. Kau tahu kan bagaimana rasanya kalau_"
