INVITATION 🔞

87 4 22
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pesawat jet pribadi itu mendarat mulus di bandara kota Tokyo yang sejak tadi pagi bersuhu sangat rendah, hampir mencapai minus 8 derajat celsius

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pesawat jet pribadi itu mendarat mulus di bandara kota Tokyo yang sejak tadi pagi bersuhu sangat rendah, hampir mencapai minus 8 derajat celsius. Seorang pramugari cantik mempersiapkan pintu untuk dibuka dan memastikan tangga di luar sudah terpasang.

Yonghoon mematikan iPadnya saat ia merasa kehadiran Jungwon di hadapan pria itu.

"Silahkan, Tuan. "

Dia menyesap sisa sampanye lalu berdiri. Dibantu oleh Jungwon yang memakaikannya long black coat dan gloves berwarna senada.

"Kita akan langsung ke lokasi. Aku harus menemui beberapa tamu nanti malam. Kau tunggu di hotel."

"Baik, " angguk Jungwon.

Jungwon membukakan pintu BMW hitam metalic yang sudah terparkir tidak jauh dari pesawat. Mobil kemudian meluncur mulus membelah jalanan yang terlihat berkabut meski matahari sudah merekah dan perlahan naik.

"Telepon aku satu jam dari sekarang, aku butuh alibi untuk melarikan diri dari acara itu." 

Sekali lagi Jungwon mengangguk patuh. Dia mengantar bosnya sampai ke depan pintu depan ballroom sebuah hotel bintang lima. Sebuah acara pernikahan tengah berlangsung di sana. Setelah memastikan Yonghoon sudah bergabung dengan para tamu kehormatan lain, asistennya baru beranjak pergi. Saat itu acara sudah memasuki agenda sambutan dari pihak keluarga juga teman dan relasi mempelai. Yonghoon duduk di area meja terdepan. Di samping kiri dan kananya merupakan anggota keluarga inti yang sama sekali tidak ia kenal. Dia duduk menatap lurus ke arah kedua mempelai.

"Aku ingin Yonghoon hyung maju kemari dan memberiku sedikit ucapan selamat. " 

Mempelai pengantin itu tiba-tiba saja menunjuk Yonghoon. Dia menyeringai sinis sambil melambaikan tangan sebagai sebuah penolakan. 

"Ayolah. Aku akan berangkat ke New Zealand besok, mungkin kita tidak akan bertemu lagi untuk waktu yang cukup lama. So, please?" 

Diiringi tepuk tangan sebagian hadirin, akhirnya Yonghoon pun maju ke depan. Dia menerima mic dari si pembawa acara. 

ENVISION || YONGHOON 🔞Where stories live. Discover now