Selamat tidur tuan putri

40 30 56
                                    

"Aku menyukaimu itu seperti bermain hujan, awalnya aku senang tapi akhirnya aku sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku menyukaimu itu seperti bermain hujan, awalnya aku senang tapi akhirnya aku sakit. Sama kaya kamu Abiya, aku terlalu menyukaimu seperti bermain hujan, awalnya aku senang tapi akhirnya aku sakit."──Asya Nararsya.

🍀🍀

Waktu sudah menunjukkan pukul 19:20 WIB. Dafina baru saja selesai mandi dan sholat lalu di lanjut membereskan perlengkapan sekolah untuk besok. Setelah selesai ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, tubuh Dafina terasa pegal-pegal karena efek kelelahan, belum lagi tadi mengerjakan berlembar-lembar tugas yang belum sempat ia buat.

Perempuan itu mengambil ponsel dari atas meja di samping tempat tidur.
"Aku bosen apa aku chat Abiya aja ya?"
gumam Dafina mengetik pesan kepada Abiya dengan cepat perempuan itu langsung mengirimkan pesan.

Disisi lain Dafina sangat senang, Abiya meneleponnya, lelaki itu menceritakan dongeng berjudul gajah dan semut supaya Dafina tidak ketakutan lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disisi lain Dafina sangat senang, Abiya meneleponnya, lelaki itu menceritakan dongeng berjudul gajah dan semut supaya Dafina tidak ketakutan lagi. Beberapa menit kemudian dia mendengar suara Dafina mendengkur hal itu membuat Abiya terkekeh pelan.
"Selamat tidur tuan putri, semoga mimpi yang indah." Gumam laki-laki itu.

🎍🎍🎍


𝐀𝐬𝐲𝐚 𝐍𝐚𝐫𝐚𝐫𝐬𝐲𝐚 mengendarai motor aerox miliknya membelah jalanan malam. Suara musik terdengar begitu keras di telinga, cewek itu bersenandung kecil sambil tersenyum menatap bucket coklat yang baru saja ia beli untuk Abiya.

Suara nyaring itu mampu membuat Abiya terbangun dari tidurnya. Ia penasaran siapa yang datang malam-malam?.

"Gue harap Abiya suka." Gumam Asya menyembunyikan bucket coklat itu dielakang punggung.

Pintu rumah terbuka lebar menampilkan seorang manusia tampan nan rupawan berpakaian kaos hitam dan celana pendek hitam membetulkan rambut nya yang acak-acakan, ia menatap Asya tak minat.

"Hay Biyuu," sapa Asya menggunakan nama panggilan kesayangan yang ia berikan pada Abiya.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Abiya sinis. Laki-laki itu menyilangkan tangannya di dada.

EVANESCENT ( HIATUS ) Where stories live. Discover now