Toko bunga, Abiya, dan Dafina

42 37 20
                                    

Aku mendapatkan kutipan seperti ini dari sebuah buku, jangan jatuh cinta di Jogja, karena kamu akan jatuh sejatuh-jatuhnya, Jogja itu seperti terbuat dari jutaan rindu manusia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku mendapatkan kutipan seperti ini dari sebuah buku, jangan jatuh cinta di Jogja, karena kamu akan jatuh sejatuh-jatuhnya, Jogja itu seperti terbuat dari jutaan rindu manusia. Jutaan rindu akan menempel di hatimu saat kamu meninggalkannya. Rasa bosan juga sangat sulit akan kamu rasakan saat berada disana. Dari sudut manapun, dimanapun kamu berada, kamu akan merasakan sebuah keistimewaan. Karena Jogja memang istimewa. Dan benar aku telah jatuh cinta di Jogja, bahkan aku sulit melupakan sosokmu, Abiya.

🍂🍂


Waktu itu di bulan Agustus, aku sangat menyukai jalan-jalan menaiki motor bersama Abiya, jalan-jalan dengan dirimu sangatlah suatu bentuk kebahagiaan yang tiada bosan, jalan-jalan sembari menikmati angin sore merupakan moment favoritku masa itu....

Matahari yang mulai terbenam begitu sejuk. Sepulang dari sekolah Abiya mengajak Dafina jalan-jalan dengan motornya tanpa melepas seragam putih birunya. Gadis itu langsung menaiki motor Abiya dan memeluknya dari belakang agar tidak terjatuh dari motor.

Dafina dapat mencium aroma tubuh Abiya. Aroma yang sangat menenangkan hati, perpaduan aroma susu dan coklat. Tidak seperti laki-laki yang sering Dafina temui pasti menggunakan parfum menyengat bahkan bau asap rokok. Dan Dafina benci itu semua.

"Dafina kita berhenti di depan sana ya? Kita mampir sebentar," ucap Abiya menunjuk ke arah toko bunga di sebrang jalan.

"Iya, Abiya."

Motor berwarna putih itu terparkir di sebrang toko bunga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Motor berwarna putih itu terparkir di sebrang toko bunga. Udara di toko bunga sangat sejuk, Dafina juga melihat bunga berwarna pink di dalam keranjang bunga. Dafina lalu menghampiri keranjang bunga itu.

Entah kenapa pandangan Abiya tak bisa lepas dari wajah Dafina, tak tau kenapa sulit sekali memalingkan wajah ke objek lain selain gadis itu. Kalau diamati dari dekat Dafina adalah wanita yang amat cantik walaupun tanpa make up sedikitpun.

Dafina yang merasa di perhatikan oleh Abiya merasa aneh. Apa mungkin ada sesuatu? Gadis itu lalu memegangi wajahnya sambil bertanya kepada Abiya, "Ada yang aneh ya di wajahku?".

EVANESCENT ( HIATUS ) Where stories live. Discover now