Chapter 38

674 44 29
                                    

Jam istirahat...

Saat hendak menuju ke kelas Mipa 1 untuk menemui Wina, tiba-tiba saja tangan Karin di tahan oleh Jeandra. Dan hal itupun sontak membuat Karin terkejut dan menghempaskan tangan Jeandra.

"Lo apa apaan sih, megang-megang tangan Gue?!" Tanya Karin dengan marah

"Kita harus ngomong Rin, Aku gaterima Kamu mutusin Aku kemarin. Itu ga sah soalnya Aku gasetuju" Balas Jeandra mencoba sabar menghadapi Karin

"Gue gamau dan gapeduli mau Lo setuju atau engga yang jelas bagi Gue, Kita udah selesai" Ucap Karin dengan tegas dan beranjak meninggalkan Jeandra

"Tunggu Rin, kasi tau Aku alasan kenapa Kamu mutusin Aku? Kalo karna kejadian di parkiran, Aku beneran minta maaf sama Kamu karna udah marahin Kamu" Pinta Jeandra dengan putus asa sambil menahan tangan Karin lagi

"Gue udah gaada rasa sama Lo. Gue rasa alasan itu udah cukup buat menuhin semua rasa penasaran Lo. Mulai sekarang lupain Gue karna Gue gaakan merubah keputusan Gue!" Balas Karin dengan tegas dan menghempaskan lagi tangan Jeandra

"Kalo Gue gabisa milikin Lo, orang lain juga gaboleh ada yang milikin Lo!" Ucap Jeandra sambil menarik paksa Karin menuju gudang belakang sekolah

"Anjing lepasin Gue bangsat!" Balas Karin memberontak akibat paksaan dari Jeandra

"Gue udah bilang sama Lo, Rin. Siapapun gaboleh milikin Lo selain Gue. Hari ini Lo akan jadi milik Gue seutuhnya" Ucap Jeandra kemudian mengunci pintu gudang sekolah

"Kalo Lo berani mendekat Gue bisa bunuh Lo sekarang juga" Ancam Karin yang membawa sebongkah kayu bekas kaki meja yang rusak

"Silahkan lakuin aja kalo Lo bisa" Balas Jeandra dengan smirk andalannya sembari mendekati Karin

"Anjing, jangan mendekat, jangan mendekat Gue bilang!" Teriak Karin sambil mengayun-ayunkan sebongkah kayu itu ke arah Jeandra

Dengan sigap Jeandra menghindar dan mengambil kayu itu dan membuangnya jauh-jauh dari Karin. Kemudian berkata dengan smirk andalannya.

"Let's start our games Sayang, Kamu hanya perlu menikmatinya biar Aku yang memuaskan Kamu" Seringai Jeandra langsung mendekati Karin yang panik

Merasa Jeandra mulai mendekat Karin menjadi sangat panik dan berlari mendekati pintu serta berteriak minta bantuan supaya orang-orang tau Dia dalam bahaya.

"Calm down babe, Aku gasuka liat Kamu panik gitu. Aku gabakal nyakitin Kamu kok, justru Aku bakal buat Kamu keenakan" Ucap Jeandra segera menghimpit Karin karena tidak mau mengulur waktu lagi

"ANJING, LEPASIN GUE. SIAPAPUN TOLONG GUE" teriak Karin dan memberontak dalam dekapan Jeandra

"Ssshhhttthh, ayo Kita mulai Sayang. Aku udah gasabar buat masukin Kamu hahhh" Desah Jeandra ketika tidak sengaja kepemilikannya yang sudah tegang bergesekan dengan paha Karin yang masih ditutupi rok

"TOLONGGGGGG" teriak Karin dengan jijik mendengar ucapan Jeandra

Karena Karin terus berteriak, Jeandra memutuskan menyumpal mulut Karin dengan dasinya dan mengikat tangan Karin dengan ikat pinggang miliknya. Setelah itu langsung mengukung Karin di lantai gudang.

"Aku akan mulai dari atas ya Sayang" Ucap Jeandra dengan sexy tapi terdengar sangat memuakkan di telinga Karin

"Siapapun tolong Gue, Gue gabakal bisa hidup kalo bajingan ini berhasil nyentuh Gue" Batin Karin memohon

Jeandra mulai menciumi wajah Karin yang terus bergerak, memberontak sekuat tenaga supaya bisa terlepas dari kukungan Jeandra. Setelah puas menciumi wajah Karin, kini Jeandra mengalihkan tujuannya ke leher mulus Karin. Dengan sigap Jeandra mulai menciumi, menghisap dan membuat banyak tanda kemerahan di leher mulus Karin. Hal itu membuat Karin menangis karna merasa dirinya sudah kotor, karena sudah disentuh bajingan seperti Jeandra. Melihat Karin menangis membuat Jeandra menghentikan aktivitasnya sejenak.

"Jangan nangis Sayang, Aku gasuka liat Kamu nangis. Dan ini baru awal Sayang, entar bakal lebih enak kok. Aku janji mainnya bakal pelan-pelan" Ucap Jeandra sambil mengusap air mata Karin

Setelah berkata seperti itu, Jeandra kembali melanjutkan aktivitasnya. Kini sasarannya kedua melon Karin, jujur Jeandra sangat penasaran seberapa besar kedua melon milik Karin itu. Dengan perlahan Jeandra mulai membuka kancing kemeja osis Karin, melihat hal itu sontak membuat Karin semakin memberontak. Dia tidak mau di sentuh lebih jauh oleh bajingan seperti Jeandra. Melihat pemberontakan dari Karin, Jeandra mempercepat aktivitasnya dan terlihatlah aset Karin yang membuat Jeandra penasaran itu.

"Wahh ternyata punya Kamu gede banget Sayang, pasti enak banget kalo diremes-remes sama di hisap" Ucap Jeandra dengan penuh nafsu

Mendengar hal itu, sontak membuat Karin semakin menangis dan memberontak supaya Jeandra gagal menyentuh asetnya. Akan tetapi perlawanannya itu tidak berhasil, melainkan membuat Jeandra semakin brutal. Karena tanpa menunggu lagi Jeandra langsung melepas pengait bra milik Karin dan menghisap dan meremas melon Karin dengan penuh nafsu. Suara-suara laknat dari mulut Jeandra yang beradu dengan melon Karin memenuhi gudang tersebut. Membuat Karin merasa semakin kotor dan hina, sekarang yang bisa dilakukannya hanyalah pasrah dan berdoa supaya ada orang yang bisa menyelamatkannya dari situasi ini.

Setelah puas dengan kedua melon Karin, kini saat yang sangat ditunggu Jeandra yaitu merasakan Karin yang sesungguhnya. Dengan grasa grusu, Jeandra mulai menurunkan celana abunya, dibarengi dengan celana boxernya sehingga memperlihatkan kepemilikannya yang sudah mengacung walau masih terbalut celana dalam. Selanjutnya, Jeandra melepaskan ikat pinggang Karin dan menaikkan rok abunya dibarengi dengan menurunkan celana pendek dan juga celana dalam Karin yang ternyata sudah basah akibat ulahnya tadi.

"Woahh Sayang, ternyata Kamu udah basah ya dan juga punya Kamu bener-bener bersih. Aku semakin semangat jadinya" Ucap Jeandra dengan terkagum-kagum melihat pemandangan di depannya

"Ja-ngannn" Ucap Karin dengan serak dan tersendat

Tanpa menghiraukan ucapan Karin, Jeandra memulai aksinya dengan memasukan 1 jarinya dulu ke dalam milik Karin. Jeandra kemudian memaju mundurkan jarinya didalam milik Karin dan mendesah.

"Ahhh ahhh ahhh, punya Kamu ngejepit tangan Aku" Desah Jeandra keenakan

Setelah beberapa saat, Jeandra merasakan Karin akan menuju puncaknya maka dari itu Dia memutuskan untuk mempercepat gerakannya dan benar saja Karin mencapai pelepasannya. Keduanya terengah-engah, karena kenikmatan yang keduanya rasakan. Bukan keduanya sih, melainkan hanya Jeandra, sedangkan Karin Dia benar-benar hancur sekarang rasanya ingin mati saat ini juga. Setelah dirasa sudah cukup basah, Jeandra mulai mengeluarkan dan mengocok miliknya. Kemudian segera memasukannya ke dalam milik Karin dengan sekali hentakan. Selanjutnya memaju mundurkan pinggulnya memperdalam penyatuan Mereka sembari mendesah keenakan. Sebaliknya Karin merasa tubuhnya seperti terbelah dan sangat kotor, Dia berharap mati saja hari ini karena Dia tidak mungkin berani bertemu dengan Wina dan orang tuanya karna Dia sangat malu.

"Hah hah hah"

"Ini enakhhh banhgethhhh"

"Aku ganykhhhahh kamuhhh seenakkhhhh iniiiihhh"

"Arghhhhhhhhh haaaahhhhhh" Racau Jeandra sembari terus menghujam milik Karin dengan penuh nafsu

Ditengah aktivitas Jeandra dan Karin, tiba-tiba saja pintu gudang terbuka...

Brakkkk

"KARINNN!!!"





















Bersambung....

Tentang Kita • winrinaWhere stories live. Discover now