Chapter 36

461 53 3
                                    

Di kediaman Jeandra khususnya kamar pribadi milik Jeandra kini keadaannya sudah hancur seperti kapal pecah akibat dari hasil percakapannya dengan Karin di telpon tadi. Jeandra sangat tidak terima dengan semua ini, karena semudah itukah Karin memutuskan hubungan Mereka. Apakah Karin tidak mengerti bagaimana perasaan Jeandra sekarang? Kenapa Karin memilih untuk memutuskan hubungan Mereka di kala Jeandra sudah selalu mengalah dan memberikan semuanya untuk Karin? Sungguh semua pertanyaan yang berputar di kepala Jeandra saat ini membuat dirinya lepas kontrol. Di hempaskannya semua barang yang ada di kamarnya sehingga menghasilkan kondisi ruangan yang sangat berantakan seperti kapal pecah seperti saat ini.
Jeandra ingin sekali pergi ke rumah Karin sekarang juga, tapi Dia memilih untuk menundanya besok saja karena tidak mau Karin menjadi pelampiasan emosinya. Makadari itu, Jeandra memutuskan untuk pergi ke basecampnya untuk menenangkan diri dan meninggalkan kamar tidurnya yang sudah dalam kondisi hancur berantakan.

Setelah beberapa saat dan dengan mengendarai motor sportnya dengan kecepatan tinggi, Jeandra sampai dengan selamat di basecampnya. Kemudian Dia membuka pintu dengan kasar sehingga mengejutkan Chandra dan Jeffrey yang ada di dalam.

"Woi santai aja kali buka pintunya" Ucap Chandra sambil mengelus dadanya meredakan keterkejutannya akibat perilaku Jeandra

"Diem Lo sat!" Balas Jeandra dengan nyolot karena masih terbawa dalam emosi

"Lah malah ngumpat, sini Lo maju biar Gue bogem congor Lo" Ucap Chandra yang sedikit emosi atas balasan Jeandra yang sangat nyolot padahal Chandra tidak melakukan kesalahan apa-apa

Tanpa mengucap satu patah balasan pun, Jeandra langsung mendekati Chandra dan hendak memberi bogeman mentahnya tapi di tahan oleh Jeffrey.

"Anjirr jangan serius-serius amat Woi! Inget Kita sahabatan jangan karna emosi buat Kita saling berantem" Ucap Jeffrey menjauhkan Jeandra dan Chandra yang bersiap ingin adu jotos

"Btw Lo kenapa sih Jeandra? Dateng-dateng udah emosian gitu" Tanya Jeffrey dengan bingung dan mencoba menenangkan Chandra yang tersulut emosi

"Gue diputusin Karin. Argghhhh Anjing" Ucap Jeandra dengan penuh emosi sambil menendang salah satu kursi yang ada di basecamp

"Tolol Lo, cuma karna Lo di putusin sama Karin Lo jadiin Kita pelampiasan emosi Lo gitu? Kalo emang bener, Gue ga nyangka Lo setolol ini Jean" Balas Chandra dengan tatapan sinisnya karena mendengar alasan Jeandra yang sangat kekanak-kanakan

"Lo bilang Gue tolol? Lo bisa bilang gitu karna Lo belum ketemu sama orang yang bener-bener Lo cinta Chandra. Dalam kasus Gue, Karin bener-bener berarti dalam hidup Gue. Gue gabisa harus putus dari Karin. Lo ngerti gasih?" Jawab Jeandra dengan emosi tapi terlihat jelas sorot matanya menunjukan luka dan kesedihan yang mendalam

Saat hendak menjawab ucapan Jeandra, Jeffrey memberi isyarat agar Chandra diam dan menyerahkannya pada Jeffrey. Kemudian hanya di balas dengan anggukan oleh Chandra dan memilih meredakan emosinya agar bisa berfikir dengan jernih.

"Okayy, sekarang coba jelasin kenapa Lo bisa putus sama Karin" Pinta Jeffrey pada Jeandra agar menjelaskan alasan mengapa hal itu bisa terjadi

"Jadi ceritanya tadi siang Gue nyamperin Karin di parkiran dan nanyain kenapa Dia nampar Lo di taman belakang sekolah. Kenapa ga diomongin baik-baik gitu. Setelah Gue nanya itu, Karin jawabnya agak emosi kan ya dan setelah itu Gue keikutan dong kebawa emosi dan berakhir Gue ngebentak Karin dan Gue menyesal banget. Kemudian Karin marah dan pulang tanpa dengerin penjelasan Gue tadi. Setelah Karin pergi dengan segala penyesalan Gue memutuskan untuk nelpon Karin terus tapi ga diangkat. Kenapa ga Gue samperin ke rumahnya? Karna Gue tau kalo Karin marah Dia gaakan mau ketemu sama siapapun meskipun Gue diem di depan rumahnya selama apapun. Makanya Gue tunggu sampe di rasa marahnya Karin udah reda, Gue memutuskan untuk nelpon Dia lagi untuk minta maaf. Yang pertama di reject setelah itu Gue telpon lagi dan di angkat. Lalu Gue minta maaf dan Dia mau maafin Gue tapi dengan syarat hubungan Kami selesai. Sesudah Dia bilang gitu, Gue kaget dan minta penjelasan kenapa. Tapi malah di matiin dan Gue telpon lagi gabisa soalnya no Gue langsung di blokir" Jelas Jeandra dengan panjang lebar dengan kesedihan dan kebingungan

"Saran Gue mending besok Lo temuin Karin, omongin semuanya dengan kepala dingin dan inget jangan buat kesalahan yang sama seperti yang Gue lakuin sebelumnya. Karena semua yang dilakuin dengan nafsu berlebihan itu gabaik" Ucap Jeffrey dengan tegas karena tidak mau Jeandra bernasib sama seperti dirinya

"Siapp Jeff, makasih sarannya dan Chandra sorry Gue malah jadiin Lo pelampiasan emosi karna gara-gara Gue yang gabisa kontrol emosi. Gue minta maaf banget" Ucap Jeandra pada Chandra dengan penuh penyesalan

"Gapapa Jeand, Gue juga minta maaf gabisa ngertiin posisi Lo. Bener kata Jeffrey mending besok Lo omongin baik-baik sama Karin. Gue doain semoga hubungan Lo sama Karin masih bisa di perbaikin" Ucap Chandra sambil menepuk bahu Jeand memberikan dukungan padanya

"Makasih banyak ya, Gue bersyukur punya sahabat kayak kalian" Balas Jeandra sambil memeluk kedua sahabatnya ini

"Okayy daripada Lo galau mending Kita push rank aja, lumayan kan ngisi waktu gabut dan refreshing otak hehehe" Ajak Jeffrey pada keduanya

"Gaskannnn" Jawab Jeandra dan Chandra dengan semangat

Sementara di lain tempat ada sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara saling memeluk merasakan hangatnya dekapan tubuh masing-masing, seakan-akan tidak ada hari esok bagi keduanya.

"Ayinnn, kalau besok Jeandra minta penjelasan ke Kamu, Kamu bakal bilang apa?" Tanya Wina di dalam pelukan Karin

"Aku bilang aja kalo Aku udah ga cinta sama Dia dan udah punya orang yang benar-benar Aku cintai" Balas Karin dengan mengeratkan pelukannya pada Wina

"Kalo Dia nanya siapa orang itu, Kamu bakal ngasih tau?" Tanya Wina lagi kali ini sambil menatap mata Karin

"Aku sih maunya ngasih tau siapa orangnya, tapi Aku mau tanya ke Kamu apa Kamu gapapa kalo Aku kasih tau orang lain tentang hubungan Kita?" Ucap Karin balik bertanya pada Wina

"Hmm untuk sekarang kalo Kita backstreet dulu gapapa kan Karin? Aku cuma takut aja Papa sama Mama tau, Aku belum siap hadapin semuanya sekarang" Balas Wina dengan merasa bersalah pada Karin

"It's okay Wina, kapanpun Kamu mau publish hubungan Kita, Aku ngikut aja yang pasti Kamu harus tetep inget kalau Aku gaakan kemana-mana dan akan selalu ada di samping Kamu" Ucap Karin dibarengi dengan memberikan kecupan manis di dahi Wina agar Wina tidak merasa bersalah

"Makasii banget Karinn udah mau ngertiin Aku" Ucap Wina sambil mengeratkan pelukannya pada Karin

"Yaudahh, Ayo Kita tidur udah malem besok kan Kita harus sekolah" Ajak Karin pada Wina

"Iya bener kata Kamu, kalo gitu good night Karin" Ucap Wina dengan lembut

"Good night too sweety, have a nice dream" Balas Karin sambil mengelus kepala dan menepuk punggung Wina agar cepat tertidur


























Bersambung....

Tentang Kita • winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang