Chapter 23

473 46 2
                                    

Jeffrey masi menunggu jawaban dari Wina, sungguh Dia sangat senang bisa bertemu dan melihat Wina lagi. Akan tetapi Jeffrey juga merasa sangat bersalah karena tatapan yang Wina berikan sangatlah berbeda dengan tatapan yang pernah Ia dapatkan sewaktu SMP.

Mendengar suara yang tidak asing baginya, Ningning menoleh ke sumber suara karena tadi Ia cukup terfokus pada buburnya dan betapa kagetnya Ningning ketika mendapati Jeffrey ada disana tepat di depan Wina. Langsung saja Ningning beranjak menuju Wina, karna Ningning tau sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja terbukti dengan adanya keringat dingin yang mengalir dari pelipis Wina dibarengi dengan ekspresi Wina seperti orang yang sedang ketakutan.

"Win, Ayo balik. Lo udah lesai makan kan?" Ajak Ningning pada Wina

"Ii-iiya, Gu-uue uu-dah le-sai" Jawab Wina dengan terbata karena kepalanya sangat pusing

"Guys, Gue ama Wina pamit duluan ya" Ucap Ningning sambil memegang tangan Wina

"Eh kok buru-buru? Ada masalah kah?" Tanya Karin dengan bingung

"Engga ada apa-apa kok Rin, ini Wina mau ngecharge Hpnya soalnya lowbat" Jawab Ningning dengan cepat

"Hmm kalo gitu Gue ikut balik deh, Ayo Rin" Ucap Gigi sambil mengajak Karin pulang ke rumahnya

"Ehh, yaudah kalo gitu Gue balik ya guys" Ucap Karin pada Jeand cs

"Iyaa hati-hati yaa" Jawab Jeandra sambil menatap kepergian ciwi-ciwi

"Anjirr ternyata dampaknya lebih parah dari yang Gue kira" Ucap Jeffrey dengan sedih

"Tadi ekspresi Wina langsung kaget + shock gitu, saat ngedenger Lo nyapa Dia" Ucap Hendra yang daritadi memang memperhatikan Wina

"Kayaknya Ningning tau deh tentang masalah ini, makanya Dia gercep ngajak Wina pulang padahal buburnya masi setengah" Ucap Chandra menambahkan

"Kalo menurut Gue nih Jeff, sepertinya Lo harus relain Wina deh. Melihat gimana ekspresi dan gerak-geriknya saat ngeliat Lo. Sumpah Gue gatega ngeliatnya, dan ini artinya Gue bukan ga ngedukung Lo ya. Gue dukung Lo buat perbaikin hubungan Lo sama Wina tapi untuk milikin Wina lagi, saran Gue mending jangan deh. Soalnya Kita engga tau seberapa dalam rasa trauma yang dialami oleh Wina akibat kejadian itu" Ucap Jeandra pada jeffrey setelah melihat bagaimana keadaan Wina tadi

Setelah mendengar berbagai point of view teman-temannya, Jeffrey hanya bisa menghela nafas kasar dan rasa bersalahnya semakin besar karna Dia melihat sendiri bagaimana keadaan Wina saat bertemu lagi dengannya setelah sekian lama, akibat dari kejadian bodoh yang telah Ia lakukan.

Baik sekarang Kita kembali ke ciwi-ciwi
Sepanjang perjalanan menuju rumah, suasana sedikit hening karna Karin dan Gigi engga tau apa yang ingin dibicarakan. Jujur Mereka berdua bingung, kenapa Ningning tiba-tiba mengajak Wina pulang? Dan mengapa wajah Wina terlihat sedikit pucat? Padahal tadi pagi tidak kenapa-napa. Mereka memutuskan untuk menyimpan kebingungan dan akan menanyakannya nanti saja.

Setelah sampai di rumah, Wina segera pamit menuju kamarnya kemudian diikuti oleh Ningning. Sedangkan Karin dan Gigi tambah bingung, karena tidak tahu hal apa yang telah terjadi.
Sebelum memasuki kamar, Ningning berucap pada Wina

"Win, kalo ada apa-apa kasi tau Gue. Jangan Lo pendem sendiri, inget Gue selalu disini sama Lo. Atur nafas, tolong jangan lakuin hal yang aneh-aneh ya Win. Gue khawatir banget sama Lo" Ucap Ningning sangat khawatir kalau sahabatnya akan melakukan hal-hal di luar dugaan

"Iya Ning, tenang aja. Gue akan selalu inget pesan Lo kok. Btw Gue mau mandi dan istirahat, tolong kasi tau Karin dan Gigi ya kalo Gue cuma gaenak badan dan gamau diganggu dulu. Mereka pasti kebingungan, karna Lo ngajak Gue pulang tiba-tiba kek tadi" Balas Wina sambil tersenyum seolah mengatakan tidak usah khawatir

"Okayy Win, kalo gitu Gue turun dulu yaa. Rest Well Win" Ucap Ningning sambil memeluk Wina

Setelah masuk ke kamar dan menguncinya, Wina langsung terduduk di lantai. Tubuhnya bergetar, keringat dingin membasahi tubuhnya, kepalanya sangat pusing dan telinganya berdenging. Kejadian itu kembali berputar-putar di kepalanya, membuat Wina menangis mengingat bagaimana orang yang sangat dipercayanya tega melakukan hal itu padanya.

Flashback

Jeffrey dan Wina dulunya merupakan sepasang sahabat, dimana teman-temannya sering menggoda Mereka dengan sebutan bagai sepasang sepatu yang dimana-mana dan kapanpun akan selalu bersama. Dimana ada Wina disana pasti ada Jeffrey, begitupun sebaliknya. Wina sangat mempercayai Jeffrey, karena Jeffrey sangat baik dan perhatian kepadanya bahkan disaat-saat sedih Jeffrey selalu ada untuk sekedar menghiburnya agar tidak sedih lagi. Makadari itu Wina sangat percaya dan sayang pada Jeffrey. Tapi semua berubah saat Mereka memasuki kelas 8 semester akhir. Saat itu Jeffrey sedikit berubah, karena Dia menjadi sangat posesif dan protektif kepada Wina. Wina tidak tau apa penyebabnya, bahkan Wina sudah bertanya kepada Jeffrey kenapa Dia bersikap seperti itu. Dan puncaknya saat hari penerimaan rapot semester akhir kelas 8, dimana sehabis menerima rapot Jeffrey menarik Wina dengan paksa menuju gudang belakang sekolah. Saat itu suasana sangat sepi, karena sebagian besar siswa-siswi sudah pulang kerumahnya. Wina sudah berusaha sekuat tenaga untuk lepas dari cengkraman Jeffrey, akan tetapi Dia kalah karena tenaga Jeffrey lebih besar dari tenaganya. Setelah di dalam gudang, Jeffrey mendorong Wina ke lantai dan dengan paksa mencium bibir Wina bahkan Jeffrey mencoba menyentuh bagian tubuh Wina. Mendapat perlakuan tak senonoh dari Jeffrey, Wina tentu saja memberontak. Dia bahkan mencoba berteriak dan memukul Jeffrey dengan sekuat tenaga agar bisa terlepas dari kungkungannya. Disaat Wina memberontak, Jeffrey justru semakin mengeratkan cengkramannya bahkan Ia merobek seragam atas Wina karena terbawa nafsu birahinya. Disana Wina sudah tidak bisa apa-apa, karena tenaganya telah habis akibat terus memberontak, tenggorokannya sakit akibat berteriak dan kepalanya pusing karena terlalu banyak menangis. Dalam hati Wina pasrah dan berdoa semoga ada orang yang menolongnya.

Sebelum Jeffrey berhasil membuka bra dan mengambil mahkota Wina, pintu gudang terbuka menampakan Ningning bersama ayah Wina. Dengan tanpa ampun Ayah Wina segera menendang Jeffrey dan memukul Jeffrey dengan membabi buta, karena Ia tidak menyangka orang yang sangat di percayai putri kesayangannya ternyata tega melakukan hal bejat ini. Sedangkan Ningning segera memeluk Wina yang sangat shock dan kelelahan, Ningning menutupi tubuh bagian atas Wina dengan jaketnya dan mengajak Wina pergi dari gudang menuju mobil. Akibat kejadian itu membuat Wina harus mendapatkan perawatan khusus dari psikiater, karena kejadian itu mengakibatkan luka batin dan trauma yang mendalam bagi Wina. Dimana karna kejadian itu pula, Wina harus home schooling karena Wina menjadi trauma untuk bertemu dengan orang-orang baru terlebih lagi laki-laki.

Flashback End










Bersambung...

Tentang Kita • winrinaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin