Bagian 3

10 0 0
                                    

"Gue mau pinjam uang kak" Ujar pria yang sedang menunduk karena takut dengan 3 orang laki-laki yang tengah menyunggingkan senyuman. Kini mereka berada di ruang yang tidak terpakai dan mereka kelola kembali menjadi tempat membolos mereka, hal ini baru terjadi saat angkatan sekarang dan tempat ini juga jarang di ketahui oleh siapapun termaksud hamdan dan Bram.

Caesar pendiri pinjaman dengan bunga ini menepuk pundak pria yang bernametag kevin ini, "Lo bisa dapetin uang ini dengan satu syarat" Balasnya. Feeling kevin benar seharus nya ia tidak meminjam dengan kakak kelas gilanya ini, kalau tidak perlu juga ia tidak akan mau! tapi karena ia butuh untuk pengobatan ibu nya yang sedang sakit parah.

"A-apa?" Tanya nya terbata-bata.

"Lawan indro anak kelas 10 IPA, dengan begitu lo boleh pinjem uang tanpa bunga" Jelas Caesar.

Indro adalah anak yang baik, ia juga akan mencalonkan diri menjadi OSIS di tahun ini dan kevin tidak mungkin melawan pria yang tidak bersalah itu, "Tapi ka-"

"Kalau lo mau syukur enggak cabut lo" Sela ganta.

Kalau kalian bertanya sebenarnya apa tujuan mereka meminjamkan uang kepada murid yang lain? Selain mendapat keuntungan dari bunga ia juga mendapat keuntungan dari live streaming yang mereka buat, betapa kejam nya generasi sekarang menjadikan bahan perkelahian sebagai tontonan. Mereka juga memiliki akun legal untuk mereka yang mau membayar mahal untuk bergabung ke dalam sistem streaming ini, dan mereka harus memilih kubu yang menurut mereka akan menang, disitu mereka akan bertaruh dan bahan taruhan nya menjadi hak yang jawaban nya tepat sedangkan sisanya untuk si pemilik akun legal ini.

Akun legal itu di buat oleh Cairo, pria yang memiliki segudang prestasi dan jago dalam ilmu komputer. Pria itu bukan bagian dari mereka hanya saja Cairo mau membuatkan akun tersebut dengan syarat tidak menggangu ketenangan pria itu dan mau membayar mahal untuk ini.

"Gue mau kak" Balas kevin tak ada pilihan lagi karena nyawa ibu nya berada di ujung tanduk.

Mereka bertiga saling tatap dan tersenyum mendengar jawaban kevin, "Bagus, pulang sekolah lo harus udah ada di rooftop. Soal indro biar gue yang urus ingat! Kalau lo kalah bunga itu akan menjadi 2× lipat dari uang yang lo pinjam." Gila! Caesar memang gila.

Kevin menerima uang yang baru saja disodorkan oleh Caesar dengan jumlah 10 juta, ia memasukkan amplop cokelat itu kedalam tas nya yang memang sengaja ia bawa, "Makasih kak" Setelah mengatakan itu ia pergi dari ruangan sialan ini.

"Bakal dapet duit lagi nih kita" Kata jaegar.

"Yoi, nanti malam kita clubbing gas?"

"Gas"

Hobi mereka memang seperti itu, menyewa wanita malam adalah hobi ketiga nya jadi jangan heran bahwa mereka lebih parah dari kenzo dan ketiga teman nya tiga tahun yang lalu, "Tarik si gladis kesini, gue lagi pengen" Ujar Caesar lalu di angguki jaegar dan ganta.

Mereka berdua keluar kelas untuk mencari keberadaan gladis, orang yang selalu melayani nafsu Caesar. Sambil menunggu gladis Caesar menatap sebuah foto yang menjadi candu nya yaitu foto seorang gadis yang susah untuk ia gapai, ia membayangkan ketika gadis yang berada dalam figura ini mendesah hebat di bawah nya dengan menyebut namanya karena keenakan, semua gadis bisa ia dapatkan kecuali yang satu ini! Tameng yang menjaga gadis ini susah untuk di kalahkan, jangankan di kalahkan? Untuk menatap pria itu membuat Caesar ngeri sendiri.

"Leka, entah kapan? Gue pasti bisa buat lo enggak berdaya di bawah gue." Gumamnya lalu tersenyum miring.

🎗🎗🎗

Sepertinya leka sedang tidak mood untuk melakukan apapun termaksud istirahat, waktu istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu tapi leka memutuskan untuk diam di kelas karena malas. Hantu-hantu yang berada di kelasnya bersorak senang karena mengetahui dirinya dapat melihat mereka, itu terjadi karena Diana yang selalu mengikuti dirinya dan mencoba berkomunikasi banyak dengan nya.

Caldera yang melihat itu langsung berinisiatif memberikan sebuah susu pada gadis yang tengah menelungkupkan kepala nya dengan menjadikan tangan sebagai bantalan, ia juga menyuruh adik kelas nya untuk membelikan nya susu kotak di kantin. Kesal karena lama akhirnya adik kelas nya itu tiba juga dengan membawa susu pesanan nya, "Makasih." Setelah mengatakan itu Caldera masuk dan meletakkan susu itu di depan meja leka.

Gadis itu tidak menyadari dengan susu yang ia letakkan di meja nya, Caldera tersenyum tipis lalu keluar kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gadis itu tidak menyadari dengan susu yang ia letakkan di meja nya, Caldera tersenyum tipis lalu keluar kelas. "Bucin mulu lo." Cetus aldevaro lalu merangkul Caldera menuju belakang sekolah. Kegiatan yang mereka lakukan setiap hari adalah merokok setelah selesai makan, hal itu adalah nikmat luar bisa bagi kaum pria seperti Caldera dan aldevaro.

"Pria tampan itu memberimu susu,"

Mendengar itu Leka langsung menegakkan kepalanya dan menatap kotak susu yang memang benar apa yang Diana katakan, "Dari siapa?" Tanya nya bingung.

"Caldera, aku rasa pria itu menyukaimu,"

Diana menautkan alisnya, seorang Caldera menyukai nya? Itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi, karena apa? Kehidupan dirinya dan Caldera sangat berbanding jauh. Caldera terlahir menjadi anak miliarder yang memiliki beberapa anak perusahaan di Jakarta dan pusat nya adalah di Amerika. Selain itu Caldera adalah pewaris tahta kekuasaan kakeknya karena Caldera terlahir sebagai anak laki-laki tunggal, ia tidak memiliki abang ataupun adik laki-laki bahkan ia juga tidak memiliki sepupu pria. Rata-rata di keluarga nya adalah perempuan dan Caldera sangat menyayangkan hal tersebut karena ia selalu merasa kesepian, ia tidak mungkin berbaur dengan perempuan dan membicarakan hal yang menurut nya asing! Seperti make up, Tas atau barang branded lainnya.

"Jangan asal bicara!" Balas nya dengan nada tinggi, hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menatap leka aneh.

Alasan ini juga yang membuat leka selalu menahan diri untuk tidak berkomunikasi dengan makhluk seperti Diana, karena ia tidak mau di anggap aneh! Ia terkekeh kala mendapatkan tatapan aneh itu lalu menatap Diana tajam, "Setelah ini akan ku bakar kau! Agar kamu tidak menganggu ku lagi." Leka benar-benar dongkol dengan Diana di tambah mood nya sedang jelek, ia pun meminum susu yang di berikan Caldera untuknya dalam hati mungkin ia akan berterimakasih setelah bertemu nanti.

"Kenapa kau senang sekali mengancamku?"

Diana sangat kesal dengan leka, lebih baik ia menghilang. Leka menaikkan bahu nya sambil santay meminum susu pemberian Caldera, jujur mood nya membaik setelah meminum minuman manis ini.

Di lain tempat Caldera dan aldevaro baru saja membuang puntung rokok, "Kira-kira balasan apa yang kita kasih untuk ngebales kematian kakak gue?" Tanya aldevaro, dendam ini akan teringat sampai si pembunuh merasakan hal yang sama.

Caldera menyandarkan diri di sofa lalu memejamkan matanya, "Kita balas dengan hal yang sama, darah di balas darah" Balasnya dengan mata yang masih terpejam.

Mendengar itu aldevaro menyunggingkan senyuman, ia tersenyum miring mendengar balasan Caldera. Benar! Darah di balas darah.

🎗🎗🎗

Jorok dikit enggak ngaruh ya? Karena bahasa nya masih gua saring juga dan enggak se frontal itu.

Vote jika jempol kalian masih berfungsi

RFR || MEREKA KEMBALIWhere stories live. Discover now