Chapter 7 : Perang dan Kekuatan

365 43 7
                                    

Announcement

Hey guys!!!
Ini Niel.
Aku mau ngumumin tentang perubahan umur Anthanasius dan Izekiel... (⁠ ⁠;⁠∀⁠;⁠)
Anthanasius menjadi 7 tahun (dari 5 tahun)
Izekiel menjadi 4 tahun (dari 3 tahun)
Ini semua karena penyesuaian dengan perang yah... Di chapter sebelumnya juga udah aku revisi... Ó⁠╭⁠╮⁠Ò

Maaafff bangeet buat ketidaknyamanannya!!-
(⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

***

| Omong kosong macam apa ini? |

"YANG MULIA! PUTRA MAHKOTA MASIH BERUMUR 8 TAHUN, BAHKAN IA BARU SAJA MENJADI 8 TAHUN" Felix berteriak kepada Claude, untuk pertama kalinya.

"Jaga cara bicaramu, Felix" tegur Claude dengan mengintimidasi.

Setelah mendengar titah Claude, Anthanasius hanya bisa terdiam... Ia tahu Claude adalah ayah yang brengsek—kecuali setelah ia luluh dengan Athanasia— tapi tidak seburuk ini juga.

Acel yang mendengar ini juga sangat marah dan panik, tapi mana mungkin ia bisa membantah titah kaisar, kecuali ia ingin kepalanya terpisah dengan tubuhnya sekarang juga.

"Apakah kau mendengarkan ku, Putra Mahkota? Oh ya, kau akan berangkat 3 hari lagi" tanya Claude.

Anthanasius pun berlutut dan berkata, "Saya, Putra Mahkota Obelia, Anthanasius de Alger Obelia menerima titah anda, Yang Mulia Kaisar" deklarasi Anthanasius.

Acel dan Felix hanya bisa terkejut, setelah mendengar deklarasi itu, Claude segera pergi dengan Felix yang mengikutinya sekaligus mencoba mengubah keputusannya.

"Ya-yang Mulia..." Acel memanggil Anthanasius.

"Tidak apa-apa, kau tidak perlu khawatir, Acel," ucapnya untuk menenangkan Acel, "ayo kita kembali ke istana dan membicarakan hal ini" ajak Anthanasius.

"Sesuai keinginan anda" balas Acel.

Mereka berdua pun berjalan ke Istana Alexandrite. Dalam perjalanan, Acel sama sekali tidak bertanya apapun kepada Anthanasius, ia hanya menunggunya untuk memulai pembicaraan mereka di istana.

Sesampainya di istana Alexandrite

Ruang belajar Anthanasius

"Bagaimana and bisa mengambil keputusan ini, Yang Mulia?!" protes Acel.

"Itu titah langsung dari Kaisar" balas Anthanasius.

"Anda baru saja berusia 8 tahun! Saya tahu anda seorang jenius yang menguasai ilmu tombak, pedang, dan sihir, tetapi-"

"Aku akan baik-baik saja" sela Anthanasius.

"Izinkan saya ikut bersama anda"

"Tidak boleh, kau harus mengamati semua hal yang terjadi di istana selama aku pergi, terutama anak itu, Athanasia de Alger Obelia"

"Tapi-"

"Ini perintah!" sela Anthanasius.

"Ba-baiklah" Acel terpaksa menerima perintahnya.

"Acel, tolong ajari aku lebih banyak sihir... Karena aku akan pergi 3 hari lagi" pinta Anthanasius.

"Sesuai keinginan anda" balas Acel.

I am the Rightful Heir! (TCF Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang