Chapter 2 : "Ayah"

388 52 0
                                    

| Felix! Kenapa ada serangga
di tamanku?! |

Keesokan harinya, matahari tidak terlalu terik seperti biasanya, bahkan langit terlihat mendung. Seakan-akan menunggu waktu yang pas untuk menurunkan air yang menggumpal menjadi awan. Setelah Anthanasius selesai membaca seluruh buku yang dibawa Acel, ia meminum teh yang dibawakan Acel, kemudian dibantu untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai, Anthanasius memutuskan untuk mengitari Istana Topaz dan menyuruh Acel untuk tidak mengikutinya.

Semuanya baik-baik saja, atau itu hanya pikiran sang pangeran. Tiba-tiba Anthanasius berhenti, ia terlihat bingung.
'Tunggu.. ini di mana? Jangan jangan aku tersesat?!' paniknya sambil melihat kanan kiri, berusaha mengingat dari sebelah mana ia datang.

Akhirnya, Anthanasius memilih untuk menelusuri jalan setapak yang ada di taman, sampai ia muncul di sebuah taman yang megah. Ada banyak patung yang terbuat dari emas asli, ia sampai berpikir 'Bagaimana jika aku mencuri patung ini, menjualnya, lalu kabur?' Tapi ia langsung menggelengkan kepala atas pemikiran itu, mana mungkin ia melakukannya, ia masih harus kembali ke rumahnya.

Anthanasius menelusuri taman yang megah itu, tapi tiba-tiba...

Duagh

Anthanasius tidak sengaja menabrak seseorang.

Bruk

Lalu ia terjatuh ke rumput, untuk melihat siapa orang yang ia tabrak, Anthanasius mengangkat kepalanya untuk melihat wajah orang itu, orang itu memiliki warna rambut keemasan dan mata permata, serta sinar matahari yang menerpa badan orang itu dari belakang membuat figurnya sangat indah... Disitulah Anthanasius menyadari bahwa ia telah bertemu Ayahnya, Claude de Alger Obelia.

"Siapa kau?" Claude bertanya kepada Anthanasius yang terjatuh.

Mendengar itu, Anthanasius langsung bangun dan menundukkan badannya untuk memberi hormat.

"Salam kepada Matahari Obelia," ucapnya, "perkenalkan saya adalah Pangeran pertama Obelia, Anthanasius de Alger Obelia"

Claude yang mendengar itu langsung menatap tajam Anthanasius.

"Pangeran pertama? Hah kau cukup punya keberanian ya," ucapnya dengan sinis disertai tatapan tajam kepada Anthanasius, "Anthanasius? Apakah penjilat itu yang memberikanmu nama itu? Keabadian? Dia cukup berani untuk seorang selir murahan" tanyanya.

"Jika selir yang anda maksud adalah ibu saya, maka itu benar, Yang Mulia" jawab Anthanasius, ia sedikit kesal dengan bagaimana cara Claude memanggil orang yang telah melahirkannya.

Baru saja Claude ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba Felix datang.

"Yang Mulia!," panggil Felix, "anda dari mana saja, Yang Mulia? Sya mencari anda dari tadi" keluhnya.

"Felix" panggil Claude.

"Ya, Yang Mulia?" jawab Felix agak bingung.

"Bawa anak ini ke tempat asalnya dan jangan sampai ia terlihat olehku!" perintah Claude.

Saat itu, Felix baru menyadari bahwa ada seorang anak dengan fitur wajah keturunan Obelia di depan Claude.

"Sesuai perintah anda, Yang Mulia," jawabnya, ia lalu pergi berjongkok di depan sang pangeran "Pangeran, tolong izinkan saya membawa anda ke Istana Topaz" ucap Felix kepada sang Pangeran.

I am the Rightful Heir! (TCF Fanfic)Where stories live. Discover now